(21+) PEMUAS DUA GADIS LUGU DI RUMAH

1K 13 0
                                    

PEMUAS DUA GADIS LUGU DI RUMAHby Jeremy Corazon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

PEMUAS DUA GADIS LUGU DI RUMAH
by Jeremy Corazon

 
Namaku Bram. Aku seorang pria sederhana dari desa yang berusaha menjalani kehidupanku dengan wajar-wajar saja. Dari kecil, aku tinggal bersama Nenek-ku. Kami hanya hidup berdua karena Kakek sudah mendahului kami, sedangkan Ibu-ku bekerja sebagai TKW di Arab Saudi dan belum pernah pulang sejak berangkat karena harga tiket pulang-pergi ke Arab Saudi sangat mahal. Namun, Ibu masih mengirimi kami uang setiap bulan. Ayah-ku sendiri meninggalkan Ibu saat hamil diriku. Aku tidak pernah hidup dengan sosok pria dewasa di rumah; aku lah sosok pria di rumahku. Sejak aku lulus SMA, aku sadar kalau aku lah satu-satunya tumpuan harapan untuk Nenek yang selama ini sudah sangat baik merawat diriku.


Ilustrasi: Bram

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ilustrasi: Bram


Karena selalu menjadi tumpuan keluarga dalam segala hal di rumah, aku tumbuh menjadi pribadi yang sopan dan bertanggung jawab. Banyak yang bilang aku ini sopan dan sangat gentleman. Aku berbeda dari para pria seusiaku yang biasanya tengil dan nakal. Begitu banyak gadis yang mengejarku saat aku sekolah untuk dijadikan pacar. Tetapi, karena tidak punya sosok pria dewasa yang bisa mengajarkanku menghadapi wanita, aku cenderung pemalu. Teman-teman sesama lelakiku sering mengolok-olokku.

“Kamu bodoh banget deh, Bram!” ucap salah satu kawanku. “Kalau aku yang dideketin banyak cewek kayak kamu, aku tinggal pilih cewek paling cantik dan pacaran!”

Aku cuma mesam-mesem saja ketika para cowok mengolok-olokku.

“Iya, si Bram ini bego banget…” sahut temanku yang lain. “Kalau aku seganteng dia mah, aku bakal jadi playboy kampung!”

Teman-temanku yang lain cuma tertawa mendengar olok-olokkan teman-temanku. Memang, secara fisik, aku ini termasuk diberkati. Karena selalu melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan fisik di rumah sendiri, aku tumbuh menjadi pria yang kekar. Apalagi, Nenek juga selalu memasak makanan bergizi untukku dari uang kiriman Ibu. Selain itu, banyak bilang aku tampan. Kulitku putih bersih untuk ukuran pria kampung. Aku juga hobi olahraga. Karena semua faktor penunjang itu, aku menjadi idola banyak wanita di sekolah.


KUMPULAN CERITA SENI GAY (21+)Where stories live. Discover now