50

1.2K 147 10
                                    

Killer Angel's

-

"Kalian ngerasa ada bau busuk, ga?"

"Kamu 'kan belum mandi tiga hari, Gee."

"Ih, bukan bau itu! Kaya bau mayat."

Separuh hidup Gracia berkecimpung didunia penuh darah dan orang mati, tentunya hidung Gracia langsung tahu dengan bau mayat, seperti yang ia cium pagi hari ini.

"Kamu ada bunuh orang sebelumnya, Fen?" Gracia melirik pada Feni, tertidur diatas tumpukan papan yang ada didalam gudang. Sudah tiga hari mereka menginap di gudang ini sejak kedatangan Kathrina malam itu.

Feni menggeleng, menepis pertanyaan Gracia yang menerka apakah Feni pernah membunuh seseorang di gudang ini sebelum mereka berdua datang. "Engga, kok. Yang aku bawa waktu itu cuma Marsha," jawab Feni seraya mendudukkan dirinya.

"Kamu cium, ga?" Tanya Gracia yang dijawab Feni dengan sebuah anggukan.

"Baru mulai kecium."

Feni turun dari atas tumpukan papan tempat ia berbaring barusan. Ia melangkah, memutari seisi gudang reyot itu untuk mencari sumber bau busuk yang mulai tercium pekat di indra penciuman mereka bertiga.

"Eh, iya. Bau mayat," ucap Shani mulai menyadari bahwa bau busuk yang tercium itu adalah bau mayat seperti yang dikatakan oleh Gracia.

"Yakan? Emang bau mayat ini," pungkas Gracia menekan kembali pendapatnya tadi yang sempat diejek oleh Shani.

Bau itu semakin lama semakin tercium, menusuk hidung mereka hingga Feni yang sudah dekat dengan sumber bau merasa mual.

"Huekk!"

Feni muntah. Ya, dia muntah ketika membuka sebuah kain terpal yang menutupi sebuah mayat seorang laki-laki.

Tubuhnya sudah membusuk dan lengket dengan tanah. Baunya benar-benar tak main-main. Bahkan Gracia dan Shani yang berada didepan saja bisa mencium aroma busuk itu dengan jelas.

"Ketemu, Fen?" Tanya Gracia dengan suara getarnya karena menahan muntah.

Mereka berdua masuk kedalam, menemui Feni yang bersandar disebuah drum, memuntahkan semua isian sarapannya yang ia makan tadi.

Shani dan Gracia membelalakkan mata mereka, lumayan terkejut dengan penemuan mayat seorang laki-laki yang sudah tak utuh lagi anggota tubuhnya. Lebih menyeramkan lagi, mayat itu telanjang dan bagian kemaluannya sudah terpotong.

"Bisa-bisanya baru ketahuan sekarang," papar Shani seraya menutup kembali terpal yang Feni buka tadi. Gracia mengangguk, tiga hari mereka disini tapi sama sekali tak mencium bau mayat busuk itu.

"Aku gamau tinggal disini lagi!" Putus Feni yang sudah berjalan sempoyongan menjauh dari sumber bau busuk. Belasan tahun berdampingan dengan mayat, tak memungkiri kalau Feni juga masih mual melihat mayat yang busuk.

Setelah Shani dan Gracia menutup terpal mayat itu, mereka kembali kedepan menemui Feni, tak berniat sedikitpun untuk memberikan penguburan yang layak pada mayat yang mereka temukan.

Kenapa? Tiga perempuan itu adalah pembunuh bayaran yang tahu dengan kode dari pembunuhan lainnya. Mereka yakin kalau pembunuh yang membunuh laki-laki itu adalah seorang ahli. Dengan bagian kelaminnya yang hilang, mereka pastikan kalau mayat itu adalah seseorang yang bejat ataupun orang yang baru saja memperkosa seseorang yang salah.

PENGASUHWhere stories live. Discover now