7. Sebagai Istri

7 0 0
                                    

♡♡♡

"Reshel."


Reshel reflek menegakan tubuhnya, jantungnya terasa ingin copot mendengar suara tersebut.

Aklan batinnya.

Tak menyahuti Aklan, buru-buru Reshel melenggar pergi menuju dapur mencari pekerjaan.

Reshel membersihkan serpihan belling dengan hati-hati takut kakinya kena lagi. Ia menyapu dengan baik, memasukan serpihan kaca tersebut kedalam plastik lalu membuang ke tempat sampah didekatnya.

Sekali-kali Reshel mengintip arah ruang tamu walau nihil hasilnya, karna ruang tamu dan dapur jaraknya jauh. Ia takut di hampiri Aklan.

Reshel membuka kulkas, syukurnya ada beberapa makanan yang bisa Reshel masak. Rumah ini sudah Aklan tempati lama, wajar jika ada beberapa bahan makanan di kulkas.

Reshel bersenandung sambil memasak Ayam goreng kecap untuk hidangan siang ini. Dengan memasak, Reshel tampak lupa masalah dan kejadian yang ia alami. Padahal dirinya semalam habis diperlakukan tidak senonoh oleh Aklan, dan tadi pagi ia terkena serpihan beling akibat ulah Aklan namun hal itu di lupakan begitu saja oleh Reshel.

Masakan sudah jadi, Reshel menghidangkan di atas meja. Ia mengambil dua piring untuknya dan Aklan, itupun kalo dia mau.

Semua sudah siap, Minum sudah ada, Dessert ada, makanan inti ada, kini hanya bagaimana Reshel memberi tahu Aklan untuk makan?

"hmmm, Aklan ayo makan."

"Ah masa gitu?"

"Aklan makananya sudah siap."

"Aklan kamu mau makan?"

"Ah! aneh!"

Reshel terus saja bermonolog, ia mencari kalimat yang baik dan benar untuk mengajak Aklan makan.

"Apa ini makanan di diemin aja ya?"

Reshel menarik nafasnya dalam-dalam, lalu ia hembuskan dengan muka yang di buat-buat. Ia penuh percaya diri saja menghampiri Aklan yang ntah dimana keberadaan dia.

Reshel tampak celingak-celinguk, Ia sudah mengitari rumah mewah ini namun tak kunjung menemukan Aklan. Namun, sepertinya ada yang terlewat? Kolam renang.

Reshel menaiki lantai tiga, dimana terdapat kolam renang di atas sana. Tak hanya kolam renang, disana juga terdapat ruang gym, tempat barbeque dan lainnya yang tampak asik jika mengumpul disana bersama teman-teman.

"Aduh,sakit." keluhnya kala luka di telapak kakinya terasa nyeri.

Reshel menelan salivnya kala sampai di lantai tiga namun ia malah melihat lift, kalo tahu gitu ia gunakan saja itu.

Reshel membuang nafasnya pelan, ia menemukan wujud lelaki galak itu sedang menyesap rokok di tangannya bersama angin panas.

Berusaha membuang rasa takut, Reshel berada di belakang Aklan sekarang mencoba membuka suara.

"Ak-" ucapannya terhenti kala Aklan membuka suara lebih cepat.

"Ngapain lo kesini?" tanya Aklan seraya membuang abu rokok kesamping.

"It-It- Itu." sialan sekali, Reshel malah gelagapan.

"Itu Aklan."

Aklan berbalik badan membuat Reshel takut. Reshel menunduk dan memutar tubuhnya, kini ia membelakangi Aklan.

RESHEL Where stories live. Discover now