09

4.1K 399 21
                                    

Dor!

"Lagi."

Dor!

Suara tebakan pistol memenuhi ruangan latihan ini, Nathan menyilangkan kedua lengan didepan dada sambil menatap dengan Datar Anaknya yakni Rafael sedang latihan. memang hari ini sudah memasuki jadwal anaknya melatih bakat persenjataanya, mulai dari pistol, panahan, samurai dan lain lain. Rafael memang anaknya yang dituntut untuk menjadi sempurna oleh keluarganya. banyak anak anak mungkin akan merasa tertekan jika diposisi Rafael namun Rafael tidak, ia malah menikmatinya.

Entah itu dari Rodriguez atau pun Martinez keduanya sama. keturunan mereka harus sempurna, Hari senin setelah pulang sekolah Rafael harus latihan dengan alat musik piano, selasa belajar bisnis perusahaan, rabu bela diri, kamis public speaking, jumat etika prilaku terhadap bangsawan, sabtu latihan senjata dan minggu saat libur ia ada jadwal melukis.

kalo ditanya Rafael menyukai yang mana sudah pasti anak itu akan menjawab semuanya! apalagi latihan senjata, bisa dibilang pistol adalah cinta keduanya setelah mommy Azriel.

"Ganti papan bintiknya menjadi lebih kecil." Nathan memerintahkan pengawalnya untuk menganti papan bintikan

mereka mengangguk dan mulai melakukan perintah Nathan.

"Coba lagi." ujar Nathan sambil melirik Rafael yang sedang memutar mutarkan pistolnya

Dor!

Dor!

Dor!

Dor!

Dor!

Nathan menyeringai saat semua tembakan Rafael mengenai sasaranya, Cih! bibit miliknya memang tidak main main!

"Terlalu mudah!" Rafael berseru sambil tersenyum mengejek pada Nathan

"Oh ya?" Nathan menaikan satu alisnya "Kita lihat nanti, jika kakek mu datang dan akan melatih mu apakah kau akan berani sombong."

Rafael yang mendengar itu sontak menatap Tajam Nathan yang merupakan Daddynya.

"Diumur lima tahun aku bahkan hambir mati karena metode latihan kakek mu itu."

Ya Nathan tidak bohong, dulu saat umur lima tahun ayahnya sudah melatihnya dengan sangat keras, Nathan itu anak tunggal tidak punya saudara lagi jadi ayahnya sudah pasti akan mewariskan semuanya pada Nathan termasuk soal mafia, Karena itu Nathan sudah merasakan semuanya, dan sebentar lagi ayahnya itu akan datang kesini untuk menjenguk Azriel beliau juga sudah berkata ingin melatih Rafael secara langsung.

"Aku tidak takut." balas Rafael yakin

"Oke. ku hargai rasa berani mu itu tapi kita lihat saja nanti. latihan selesai, bereskan semuanya." Nathan lalu memerintahkan para pengawalnya untuk membersihkan tempat latihan itu.

"Setelah umur mu 18 tahun, baru aku akan memberikan objek bintikan manusia sungguhan." Nathan mengusap surai putra

wajah Rafael yang awalnya terlihat datar langsung berubah semangat.

"Benarkah?! yes!"

"Good boy!"

***

Aseal menghela nafas lelah, ia memilih untuk berkeliling mansion milik adiknya sekarang, entah kenapa ia merasa jadi orang yang begitu paling bosan didunia ini, Nathan sedang melatih Rafael dan dia tidak di ijinkan untuk ikut, Azriel adik manisnya sedang tertidur setelah minum obat, ibu dan ayanya tengah berdua istilah anak muda sih Pacaran, Serta Nyxia yang melakukan rapat dadakan dengan laptop didalam kamar.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang