chp 4

3.8K 361 10
                                    

Sebelumnya saya mau bilang dahulu, sebenarnya saya mau membuat book ini lebih banyak Magil ya, soalnya saya tidak tau pokoknya saya sedang dimabuk oleh magil😞. Dah selamat membaca 🙌🏻

✧-----

Makoto dirawat dirumah sakit selama kurang lebih 5 hari. Makoto sudah diperbolehkan pulang namun belum diperbolehkan untuk banyak bergerak maupun mengangkat beban berat.

Sekarang Makoto sedang berbaring di kamar nya di temani oleh Caine yng membawakan nya makanan.

"Mako? Makan dulu ya" - Caine

"Iya mi"

Makoto perlahan mulai duduk dan memakan makanan yang Caine bawa.

"Oh ya mi.. aku mau tanya"

"Tanya apa?"

"Mami kenal Agil ngga? Dia polisi"

"Agil? Oh aku tau, tapi yng lebih mengenali nya adalah Rion,kenapa?"

"Oh ngga.. gapapa"

"Yasudah kalau begitu"

Makoto menyelesaikan makannya, setelah selesai makan  Caine membawa piring bekas Makoto kebawah untuk di cuci, sebelum Caine membuka pintu untuk keluar Makoto memanggilnya yang membuat langkah Caine terhenti.

"Tunggu mi"

"Iya kenapa?"

"Nnti panggilin Papi buat kekamar ku ya?"

"Oh ok"

Setelah itu Caine turun untuk mencuci piring  lalu setelah selesai, Caine berjalan ke balkon untuk mencari Rion. Ternyata Rion sedang bersantai melihat pantai di belakang rumah.

"Rion" panggil Caine

Rion menoleh saat ada yang memanggil namanya

"Iya sayang?"

"Huh?.." dia merasa pipinya sedikit memerah, tapi bukan itu yng dia inginkan. "Em.. itu Makoto ingin kamu kekamar nya"

"Oh.. baiklah" Rion beranjak dari tempat duduknya dan langsung pergi ke kamar Makoto.

"Mako aku masuk ya?"

"Iya Pi gak dikunci kok" jawab Mako dari dalam.

Rion membuka pintu kamar Makoto dan duduk di pinggiran kasur.

"Ada apa?" - Rion

"Uh.. itu aku mau tanya soal Agil, kata mami kamu lebih mengenal nya"

"Agil? Kenapa memangnya?"

"Jadi.. em .. ini kan sebelum aku dibawa kerumah sakit beberapa hari lalu. Aku ,Riji, Mia, dan Selia ngerampok warung kan ,ya jangan tanya kita pasti menang dong. Nah tapi aku kena tembakan di dadaku dan kaki ku, papi udah tau kan pastinya pas jenguk aku dirumah sakit. Nah pas itu aku udah gak kuat cuma bisa duduk doang sedangkan Riji lupa naruh mobil dimana, tiba-tiba aku ditarik sama salah satu polisi yng namanya Agil, langsung dibawa aku kerumah sakit,aku gak bisa lihat wajahnya dengan jelas,tapi aku bisa merasakan kalau dia mengangkat aku tuh erat gitu. Singkat aja pas aku selesai operasi aku liat dia tapi Uda pake topeng"

"Jadi? Yng bawa kamu kerumah sakit itu Agil?" - Rion

"Iya, aku belum sempat nanya nanya ke dia. Tapi dia udah pergi duluan, belum sempat juga aku bilang makasih"

"Ohh.. gini kamu mau ketemu dia ngga?"

"Bisa kah? Kalau bisa .. bole deh"

"Mau kapan?"

"Sore nanti aja klo bisa"

"Yaudah"

Rion berdiri dan mengambil hpnya untuk menelpon Agil.

✧-----

17.00

Makoto sedang berada di teras belakang rumah, bermain menemani adik nya karena Souta masih ada les Tambahan jadi Makoto menemani Mia agar tidak kesepian, hingga akhirnya Makoto merasakan ada yng menatap nya, jadi dia menoleh. Saat Makoto menoleh dia sedikit terkejut saat ada seorang pria yang sedang melihat nya, wajahnya asing sekali.

Tapi Makoto bisa melihatnya, pria ini tampan dan tatapan nya tajam juga salah satu matanya yang ditutupi oleh sebuah kapas dan plester medis. Pria itu hanya diam menatap nya.

"Weh? Siapa?? Penyusup ya!?" -makoto

"Enak aja bilang gw penyusup, lagian masa lu gatau gw sih?"

"Heh gw emng gatau ye, mukak lu aja asing bngt di mataku"

"Astaga masa lupa siapa yng bawa lu ke rumah sakit?"

"Hah? Bawa gw kerumah sakit?" Makoto terdiam sejenak untuk mengingat nya. "Jangan bilang lu..? Agil?"

"Nah itu inget" - Agil

"Jadi lu? Ya maap aja nih ye gw liat lu cuma make topeng ya pas nunggu gw abis operasi"

"Hehe"

Sementara Makoto dan Agil masih berbincang, Mia duduk menunggu kakaknya hingga dia melihat kearah pintu , melihat Rion disana yang sedang mencoba memberi Mia kode agar masuk ke dalam rumah agar Makoto dan Agil bisa berbicara secara 4 mata. Mia yang memahami kode itu langsung masuk ke dalam rumah membiarkan Makoto dan Agil berbicara berdua saja.

✧-----

"Lu mau bicara apa sama gw?" - Agil

"Uh.. ya jadi gini gw mau bilang makasih aja udah nganterin gw kerumah sakit, soalnya pas di RS gw mau bilang makasih lu nya udah pergi. Gatau lagi dah gw klo lu ga bawa gw ke rumah sakit waktu itu"

"Santai aja,kasian juga liat lu nafas lu udah Senin Kamis ga langsung di bawa ke rumah sakit"

"Maksud lu apa ya?"

"Becanda doang elah"

Dan setelah itu semuanya jadi canggung tidak ada pembicaraan lagi,biasa kehabisan topik.

"Lautnya indah pas matahari terbenam" Agil memecahkan suasana.

"Iya sih cantik banget"

"He em kaya kamu" - Agil

"Heh mulutnya ,gw tu ganteng asal lu tau ya!"

Mendengar hal itu entah mengapa senyum kecil muncul di sudut bibir Agil ,entah mengapa dia merasa ini menggemaskan.

✧----

Tbc

Udah ya beb sigitu dulu nnti aku up lagi malem ato sore.

The Beginning Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang