NEW PART 74 • A temporary break

88 9 4
                                    

Hi² aku mau info kalau part ini berbeda dengan part tamat kemarin. Jadi dari sini masih ada lanjutannya sampai 7 bab ke depan(sudah ada di KK) selanjutnya ada extra part+additonal part total ada 10 yang belum aku posting di mana pun.

Aku masih galau mau keluarkan semua dalam bentuk digital atau untuk kejutan cetak aja. Keduanya sudah aku tentukan untuk berbayar 🙏🏻 anggaplah sebagai bentuk  aku menghargai diriku yang udah kerja keras membuat cerita ini 😊

Boleh bantu pilih?

Extra part + additional partnya mau dalam bentuk :

1. Digital aja berbayar dapat voucher
Tapi harga koinnya kena tax jd mahal kalau kubilang, mending kamu tambahin dikit bisa dapat :

2. Versi buku (bisa dibaca berulang kali dari awal sampai akhir dan dapat bukti fisik--harga bisa aku atur gak mahal2 dari biaya pengeluarannya dan tanpa tax)

Mohon bantu pilih yaa.

Oiya follow akun keduaku sierracalandra yaa sekaligus aku info akan ganti nama pena itu🥰

Btw selamat pagi, selamat hari nyepi bagi umat yang merayakan🙏🏻

CEKIDOOTTT
Ada 21+ dikit kalau kamu berhasil nemu🤣


Part 74 • A Temporary break

Leonard tak sabar menunggu jawaban Arabelle lebih lama lagi. Lantas dirinya melangkah maju dan berhenti tepat di hadapan wanita itu.

"A-apa yang kau lakukan di sini, Leon?" Arabelle mendadak panik.

"Membuktikan ucapan tadi tentangmu yang lebih memilihku dibandingkan Chris!" jawab Leonard sontak menarik pinggang juga tengkuk Arabelle dan menyematkan ciuman lembut secara perlahan serta menyalurkan kehangatan.

Membawa tubuh Arabelle mundur hingga tersudut di wastafel dan Leonard mengangkat tubuh itu tanpa melepaskan pagutannya.

Arabelle terenyuh dan berusaha menahan tangis walau pada akhirnya aliran itu enggan bertahan serta lolos begitu saja dari pelupuk, membasahi pipi meratapi perih hingga bibirnya bergetar.

Leonard melepas pagutannya dan menarik wajahnya untuk menatap Arabelle. Mata berlapis air bening itu terbuka dan menunjukkan kekecewaan yang mendalam.

"Maafkan aku ...," bisik Leonard pelan seraya mengusap lembut air mata Arabelle.

Wanita itu menggeleng dan tangisnya semakin pecah. "No, Leon. Ini semua salahku dan aku tak ingin melihatmu terluka hingga mengingatkanmu pada Lily. Aku tak tahu sebesar itu trauma yang kau alami terhadap—"

"Sssttt .... It's not about Lily. Maafkan aku harus membandingkanmu dengannya. Aku tahu kalian berbeda, tapi tadi itu aku sangat emosi dan ...."

"Lepas kendali," sela Arabelle menyambungkan kalimat Leonard berusaha menutupi tatapan kecewa.

"Ya, maaf. Kecemburuanku pada Chris mengingatkan semua masa lalu kami." Leonard menunjukkan penyesalannya.

"I know. Chris juga mengatakan semua yang dilakukannya adalah bentuk untuk menepati janjinya pada Lily. But ... aku juga sadar bahwa saat ini kita berada di posisi tak baik. Kita berada di zona yang—"

"Stop, Arabelle jangan kau lanjutkan. Aku tahu ke mana arah pembahasan itu dan aku tak ingin mendengarnya," sela Leonard menangkup kedua pipi wanita itu.

Arabelle tersenyum miris meraih kedua rahang Leonard dan mengusapnya lembut. "Aku percaya padamu, jadi kau harus percaya padaku tentang perasaan kita. Namun, kita butuh waktu Leon. Aku tak ingin emosi yang menuntun hubungan ini."

STUCK between Hugo brother'sWhere stories live. Discover now