{7}

215 17 3
                                    

Air kolam bergemuruh setelah dilewati oleh sebuah tubuh kekar yang atletik. Seorang pria tengah menggunakan tenaga dan otot tubuhnya menaklukkan air kolam yang dingin dan tenang.

Pria tersebut berhenti mengayunkan tangan dan kaki setelah ia mencapai ujung kolam. Ia melihat perhitungan waktunya lebih lama 0.2 detik dari target.

Bagi seorang atlet renang kecepatan dan ketepatan adalah segalanya. Fokus dan membiarkan tubuh menyatu dengan air adalah kunci bagi perenang. Tapi saat ini pikiran Edward sedang kalut sehingga tidak bisa fokus.

Edward duduk di tepi kolam dengan tubuh yang masih basah. Pandangannya sendu melihat air kolam yang masih sedikit bergelombang. Walaupun berbeda warna tetapi air-air itu mengingatkannya pada air sungai dimana dia dan ibunya terjatuh dan tenggelam.

"Kenapa kau merenung sendirian? Apa ada masalah?" ujar seseorang yang tiba-tiba datang menepuk pundaknya.

Edward terkejut, "aishh kamchagiya, you surprised me" umpatnya pada pria yang datang itu. Lucas duduk di kursi santai kolam renang merilekskan tubuhnya yang terbalut oleh grey sweater.

"Makanya jangan melamun sendirian" kata Lucas bercanda.

Edward mengambil handuk yang sudah ia letakkan di kursi untuk mengeringkan tubuh. "Tumben kau datang, apa hari ini kau tidak bekerja? Atau kau sudah dihusir Steven?" tanya Edward bercanda juga.

Lucas mengambil apel yang ada di meja dan memakannya, "hari ini aku libur tanpa aku jelaskan kau pasti sudah tahu maksudku" jawab Lucas malas.

Atlet renang terkenal itu memandangi temannya tersebut, "apakah kalian masih terus melakukan hal yang sama? Apakah nyawa seseorang terlalu mudah bagi kalian?" tanya Edward serius.

Lucas menatap lirih teman lama nya itu, "kau seperti tidak tahu saja begaimana kami, orang yang pantas mati pasti akan lenyap" jawab Lucas enteng.

Edward hanya bisa menghela nafas, "kalian bulan Tuhan yang bisa menghakimi manusia. Setelah semua yang terjadi, Steven semakin tidak bisa terarahkan lagi" kata nya.

Lucas menghentikan makan apelnya, "jangan terlalu mudah menilai seseorang. Jika kau tak mengenalnya secara langsung dan menyeluruh. Hal yang kau anggap mudah terkadang bagi orang itu terasa berat dan menyakitkan. Kita hanya tidak tahu penderitaan sebenarnya seseorang dalam hidupnya" jawab Lucas tegas.

"Terserah intinya kalian memang manusia keji" ujar Edward tidak ingin tahu.

"Bagaimana hubunganmu dengan Lily?" tanya Lucas mengalihkan pembicaraan.

Edward merasa sangat malas saat mendengar nama itu, "bisakah setidaknya jangan sebutkan wanita itu?" balasnya balik bertanya.

Lucas tertawa, "hahaha itulah kebodohanmu yang meninggalkan Selena demi wanita sepertinya. Padahal dia lebih cantik, pintar, dewasa, dan elegan" ujar Lucas mencandainya.

Pria yang masih dengan tubuh basah tersebut menghela nafas pendek, "aku bahkan tidak pernah menggenggamnya lalu apa yang aku lepaskan?" jawabnya dengan pertanyaan balik.

"Itulah maksudku bodoh, yang menjadi masalah adalah kau tahu perasaannya dan kau juga punya perasaan terhadapnya tapi kenapa kau tidak mengajaknya berkencan?" jawab Lucas.

Edward berdiri,"keadaan tidak memungkinkan untuk kami bersama. Lagi pula jangan menceramahiku jika kau sama saja" katanya menghina Lucas.

Lucas tak terima dia kesal, "eeehhh siapa yang sama denganmu, aku bahkan bisa menaklukan semua wanita" katanya sombong amat narsis.

Mendengar itu Edward tertawa puas melihat temannya itu jengkel, "jika memang benar kenapa kau malah galau setelah putus dengan gadis itu?" ujarnya lagi sebelum meninggalkan pria jangkung tersebut.

MY BADBOY IN SUIT: SIN OR DEATHWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu