Story 11

307 52 7
                                    

"Bagaimana dokter?" Lian Hua yang membawa Xiaobao ke rumah sakit melihat dokter keluar setelah memeriksa Xiaobao.

"Asam lambungnya naik, selain pola makan yang tidak terjaga sepertinya dia mengalami stres." Jelas Dokter yang memeriksa Xiaobao.

"Stress?" Lian Hua terkejut dengan penjelasan dokter.

Setelah mendapat penjelasan dokter, Lian Hua menuju administrasi untuk melakukan pembayaran dan mengambil obat. Saat Lian Hua kembali ke kamar rawat Xiaobao, tiba-tiba Lian Hua terkejut saat melihat Xiaobao duduk dan melepas infusnya.

"Xiaobao? Apa yang kau lakukan?" Lian Hua mencegah Xiaobao saat akan mengenakan jaketnya.

"Ayo pulang." Ajak Xiaobao dengan wajah yang pucat dan agak lemas.

"Kau sudah gila, saat ini kau perlu di rawat. Jika kau pulang kau akan tambah sakit, pikirkan juga bibi dan paman yang akan mengkhawatirkanmu." Lian Hua begitu cerewet dan mendudukan Xiaobao yang dari tadi akan pergi.

"Kalau begitu tidak usah pulang." Xiaobao masih saja pada pendirianya, dia berjalan keluar Rumah Sakit dengan keadaan yang masih lemas. Beberapa kali dia harus berhenti dan memegang perutnya. Lian Hua tau jika Xiaobao adalah orang yang keras kepala dan susah  di atur, jadi Lian Hua memilih mengikuti Xiaobao dari belakang.

Saat sampai di dalam mobil Xiaobao menyadarkan kepalanya sambil memejamkan matanya.

"Kau mau kemana?" Tanya Lian Hua.

"Terserah." Jawab Xiaobao.

Lian Hua menghela nafas begitu berat sambil menjalankan mobilnya. Dengan pelan, Lian Hua membawa mobil menuju tempat kost Lian Hua dulu, kebetulan adik kelas Lian Hua liburan dan pulang ke kampungnya, jadi rumah itu kosong.

"Kita istirahat di sini saja, aku akan telpon bibi dan ibu kalau kita menginap  di rumah Wei Lan." Lian Hua yang menghentikan mobilnya membuat Xiaobao terbangun dan melihat mereka sudah di daerah yang tidak Xiaobao kenal.

"Terserah kau saja, lagi pula kau bisa meninggalkan aku dan pulang."

"Iya, besoknya aku melihatmu sudah terkapar di lantai." Ejek Lian Hua. Xiaobao tersenyum tipis, lalu keluar dari mobilnya.

Di dalam rumah itu semua barang-barang masih rapi dan juga bersih, Lian Hua membantu Xiaobao berjalan dalam kamar yang dulu pernah di tempati  Lian Hua.

"Istirahatlah di sini. Aku akan mencari makan agar kau bisa minum obat." Lian Hua menarik selimutnya untuk Xiaobao.

"Tidak perlu, aku tidak lapar." Jawaban Xiaobao membuat Lian Hua diam dengan wajah yang kesal.

"Kalau kau tidak mau makan, tidak mau pulang dan tidak mau minum obat, lalu apa yang kau mau? Huh?" Tanya Lian Hua kesal.

"Biarkan aku tidur. Aku akan membaik sendiri nanti. Jika kau lapar, makan saja di luar atau beli sesuatu." Xiaobao membelakangi  Lian Hua lalu tidur begitu saja. Lian Hua bukan lah anak kecil yang harus menuruti Xiaobao, dia keluar untuk membeli makanan yang akan mereka makan bersama.

Jam dinding sudah menunjukan pukul sepuluh malam, tampaknya Xiaobao demam tinggi. Dia bergumam dan berkeringat dingin. Lian Hua saat itu terus menjaganya bahkan mengompres Xiaobao dan tidak meninggalkannya.

"Kenapa jadi tambah demam? Obat demamnya tidak ada." Lian Hua ikut bingung dan dia kembali keluar untuk membeli obat penurun panas untuk Xiaobao.

"Xiaobao, bangunlah  dulu dan minum obat sedikit." Lian Hua menyanggah  tubuh Xiaobao dan meminumkan obat cair padanya. Setelah selesai Lian Hua kembali menjaga Xiaobao hingga pagi datang, bahkan Lian Hua tertidur di samping Xiaobao sambil duduk dan kepalanya berada di dekat tangan Xiaobao.

(FF) Attention - ENDWhere stories live. Discover now