Story 10

366 52 15
                                    

Xiaobao pagi itu beraktivitas seperti biasa, tapi tampaknya dia lebih sibuk. Saat berangkat sekolah Xiaobao selalu datang terlambat dan saat pulang sekolah dia pulang lebih awal tanpa mengatakan apapun pada Lian Hua. Sama seperti sore hari saat pulang sekolah, Xiaobao pergi dan meninggalkan Wei Lan di parkiran padahal saat itu Lian Hua juga akan pulang.

"Kenapa beberapa hari ini dia buru-buru?" Gumam Wei Lan.

"Apa ada yang dia kerjakan di luar?" Tiba-tiba Lian Hua datang dari belakang Wei Lan.

"Oh, Li Laoshi? Saya juga tidak paham. Dia tidak mengatakan apapun." Jawab Wei Lan. Merasa penasaran Lian Hua mencoba mencari tau dan mengikuti Xiaobao dengan sebuah taxi. Lian Hua bisa menduga jika Xiaobao akan pulang terlebih dahulu dan berganti baju, kemudian dia akan pergi.

Tepat pukul tujuh malam, Xiaobao keluar dari rumah dan membawa mobilnya menuju suatu tempat. Saat itu Lian Hua sudah berada di dalam taxi untuk mengikutinya.

Selama perjalanan kurang lebih dua puluh menit, mobil Xiaobao berhenti pada sebuah mini caffe. Di dalamnya Lian Hua bisa melihat jelas ada seorang laki-laki duduk sendirian di dekat jendela. Saat Xiaobao masuk laki-laki itu berdiri. Dia terlihat menundukan kepalanya di depan Xiaobao dan mereka duduk bersama.

"Xiaobao?" Panggil pemuda di depan Xiaobao.

"Ada yang ingin kau katakan padaku? Chao Ming An?" Tanya Xiaobao dengan wajah yang kesal.

"Maafkan aku, harusnya aku juga meminta maaf pada Qian Lin. Aku dulu memanfaatkan dia untuk sebuah permainan. Aku tau Qian Lin adalah orang yang berasal dari keluarga kurang mampu. Aku menjadikan dia pacarku dengan sengaja agar dia bisa mendekatimu. Semua ini adalah salahku. Bahkan saat itu ayahnya sakit. Aku mengatakan jika dia bisa membuatmu jatuh cinta padanya biaya pengobatan sang ayah aku yang tanggung. Aku benar-benar menyesal." Ming An tidak berani menatap wajah Xiaobao yang sangat marah. Tangan Xiaobao sudah mengepal, menahan emosinya.

"Xiaobao, ijinkan aku pergi ke makam Qian Lin untuk meminta maaf." Kali ini penyesalan terlihat di wajah Ming An.

"Kau bahkan tidak pantas untuk datang kesana." Jawab tegas Xiaobao. Ming An terdiam.

"Sudahlah, ini terakhir kali aku menemuimu. Jauhi siapapun yang berhubungan dengan Qian Lin." Xiaobao keluar dengan wajah yang kebingungan. Dia masih menghirup udara malam yang sangat dingin di depan mini caffe tempatnya bertemu Ming An. Tiba-tiba ada seorang perempuan berlari ke arah Caffe dan masuk menemui Ming An.

"Ming An, Ji Ru tiba-tiba demam tinggi. Aku bingung." Perempuan muda itu ketakutan saat menghampiri Ming An.

"Ji Ru? Dia sakit lagi?"

"Iya. Ayo kita pulang, dia sendirian. Kita bawa ke rumah sakit." Perempuan itu menarik Ming An pergi. Xiaobao yang melihat mereka teringat saat melihat Ming An di rumah sakit. Rasa penasaran Xiaobao membuatnya mengikuti Ming An begitupula Lian Hua.

Di depan gang kecil Xiaobao melihat Ming An berlari menggendong anak kecil dengan wajah yang khawatir. Begitu pula perempuan itu tidak henti meneteskan air matanya.

"Kita cari taxi." Ucap perempuan itu.

"Tidak, aku tidak punya uang lebih. Kita lari saja, beri baju hangat untuk Ji Ru." Selimut hangat Ji Ru di dekapkan pada anak yang baru berusia beberapa minggu itu. Tiba-tiba mobil Xiaobao mendekati mereka, dia membuka jendela mobilnya.

"Naiklah." Tawar Xiaobao, tapi Ming An diam.

"Cepat! Dia akan kedinginan jika kalian tidak segera naik." Mereka tidak ada pilihan selain naik ke mobil Xiaobao. Dengan cukup laju Xiaobao membawa mobil dan menghentikanya di depan rumah sakit. Mereka langsung turun dan berlari ke dalam. Xiaoabo yang tidak bisa diam saja, dia ikut masuk ke dalam rumah sakit.

(FF) Attention - ENDWhere stories live. Discover now