3

124 29 20
                                    

"Tae, kau datang?!" pria dibalik counter/meja bar yang ada di kafe itu memanggil seseorang yang baru saja datang.

Suaranya yang lantang sayup-sayup terdengar di tengah suara alunan musik dari live music yang tengah berlangsung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suaranya yang lantang sayup-sayup terdengar di tengah suara alunan musik dari live music yang tengah berlangsung.

"Ku kira kau sudah tak butuh uang." Ucap pria itu kembali saat Taehyung telah berada disamping-Nya.

Taehyung mendelik pada temannya, lantas berlalu ke belakang untuk memakai Apron miliknya.

Lim Taehyung memang terpaksa bekerja di kafe milik temannya, Jimin. Harusnya temannya beruntung mempunyai teman murah hati seperti dirinya ini. Mau bagaimana juga di pikir lagi tak rugi kerja paruh waktu seperti sekarang, toh uangnya bisa ia tabung. 

"Bagaimana apartemennya?" Tanya Jimin yang sekarang tengah meracik minuman pesanan pelanggan.

"Lumayan tak begitu buruk, sesuai dengan harga."

"Jagiya," seru seorang wanita dari arah pintu cafe. 

"Ah Tae, tolong lanjutkan ini." Jimin berlalu setelah berseru meninggalkan Taehyung yang mulai berkutat dengan mesin kopi. Sesekali melirik ke arah sepasang kekasih yang tengah bercengkerama mesra. 

Menghela napas saat melihat tingkah dua sejoli tersebut, bukannya sudah serumah kenapa masih harus menodai mata sucinya di tempat ini. "Silakan, dua gelas ice americanonya." ucap Taehyung saat orang yang memesan datang membawa vibration bell penanda pesanan. 

Perhatian Taehyung pada mesin-mesin yang ada di depannya terpecah, begitu tak sengaja melihat sekilas wanita yang mengembalikan dompet miliknya ada diantara antrian pelanggan. ketika hendak melihat temannya yang masih mengobrol dengan sang pacar. Ia melirik kembali ke arah sang wanita sebentar lalu menggidikkan bahunya dan kembali melanjutkan membuat pesanan pelanggan.

Tak bisa dipungkiri wanita yang menolongnya memang baik karena masih mengembalikan barang miliknya namun dia terlalu angkuh, kalian bayangkan wanita itu hanya berbicara seperlunya, bahkan ketika dirinya menawari traktiran untuk satu gelas kopi sebagai tanda terima kasih dia hanya berseru "Tidak, aku tidak membutuhkan itu." ucap Taehyung mencoba meniru apa yang diucapkan wanita itu padanya. 

Bukannya dia tak membutuhkannya, kenapa mampir kesini? seru taehyung dalam hatinya. 

"Yak, Taehyung!" 

Taehyung yang larut dengan pikirannya dikejutkan oleh seruan Jimin yang sudah ada di sebelahnya kembali.  "Aiissh, kau mengagetkanku saja." 

"Kau sedang melamunkan apa sih?" seru Jimin kembali berkata "Lihat minuman yang kau buat!" Tunjuk Jimin pada segelas brown sugar latte yang sudah tak bisa diselamatkan lagi.

Bagaimana tidak, minuman yang Taehyung buat sudah sepenuhnya melebihi batas gelas, hingga tumpah tak tertolong.

Jimin menjitak kepala temennya yang malah tersenyum bodoh di hadapannya ini. "Jangan kau buat bangkrut cafeku ini"

Magic in the MoonlightWhere stories live. Discover now