1

315 40 8
                                    

"Benar kau tak ingin menjual gitarmu padaku?" tanya pemuda yang tengah mengemudikan mobilnya. 

Taehyung menggeleng mantap. "Berhenti merokok! Asapnya itu mengganggu. menyebalkan sekali!" protesnya. 

"Hei, jangan sensitif begitu." Pemuda itu sengaja menghembuskan asap rokoknya tepat di depan wajah Taehyung. "Kau ini laki-laki, tapi tidak merokok maupun minum-minum. Ya tuhan, masih ada orang seperti ini, dasar bayi." 

"Haiissh!!" 

Pemuda itu tertawa puas melihat temannya mencak-mencak. "Sudah jual saja padaku. Aku sudah berbaik hati menawar gitar bututmu dengan harga tinggi. Ketahuilah, tak ada yang ingin membeli gitar butut seperti itu." desaknya.

Taehyung membuka pintu mobil dengan sekali hentak, lalu beranjak ke kursi belakang untuk membawa anjing peliharaan miliknya. "Tidak akan!" jawabnya sambil membenahi barang bawaannya. 

"Kenapa buru-buru sekali?" 

"Aku lapar, aku tidak akan kenyang jika hanya memakan asap rokok darimu!" sindir Taehyung pada temannya. 

pemuda itu tersenyum terlihat tak berdosa sama sekali pada dirinya, "Jangan lupa besok kau masih harus bekerja padaku." serunya sebelum Taehyung berjalan menuju lobi apartemen yang akan ditinggali.

Taehyung menyisir kembali rambut yang sudah terlalu panjang miliknya, menghela napas sejenak setelah merapikan barang bawaan dari apartemen yang dia tinggali sebelumnya bersama dengan teman yang mengantar dirinya tadi.

Apartemen yang lebih kecil, bagaimana lagi jika temannya itu mengusir dirinya. Katanya dia ingin tinggal bersama dengan kekasihnya, menyebalkan bukan?!

Tapi memang sudah dari lama dia ingin tinggal seorang diri, risi sebenarnya berbagi tempat tinggal dengan orang lain jika tidak mengingat dirinya numpang, alias gratis.

"Hwanie, kau lapar juga kan?" Tanya Taehyung pada anjing jenis Pomeranian jantan miliknya.

Anjing yang tengah berada di sekitar kakinya itu menggonggong seperti menyetujui apa yang dikatakan pemiliknya.

"Tunggu sebentar aku akan mengambilkan makanan untukmu." Ucap Taehyung berlalu hendak membawa makanan untuk anjingnya.

"Makan yang banyak," seru Taehyung sambil memasukkan permen karet ke mulutnya, setelah memberikan makanan anjing pada peliharaannya. 

Sekarang giliran dirinya untuk mencari makan keluar, sebab dirinya tak mungkin harus membeli bahan makanan hampir tengah malam seperti ini.

"Makan apa?" Tanyanya bingung sambil merogoh saku jaket berusaha mengingat-ingat sisa uang di dalam dompet miliknya.

Menu mini market merupakan makanan yang tepat bagi dia saat ini, tidak terlalu merepotkan dan juga uangnya hanya cukup untuk satu cup ramyeon dengan gimbab segitiga berisi tuna.

Setelah membayar dan menyeduh ramyeon, Taehyung membawa makanannya dan mendaratkan bokongnya di tempat makan yang berada di dalam alih-alih memilih meja di luar mini market.

Sambil melihat ke arah luar memperhatikan satu-dua orang yang berlalu-lalang di sekitar mini market.

Satu sosok wanita yang tengah duduk di meja luar mini market menyita perhatiannya sesaat. Dengan baju yang tipis di malam yang cukup dingin ini, pandangan yang terlihat hampa tak lupa dengan rokok yang tengah dihisap oleh sang wanita. 

Taehyung menggelengkan kepalanya mencoba tak memedulikan apa yang dirinya lihat, setelahnya Taehyung dengan cepat menghabiskan makanan miliknya mengingat dirinya tak bisa meninggalkan Hwan, anjing peliharaannya terlalu lama.

Magic in the MoonlightWhere stories live. Discover now