38. Ternyata....

1.9K 231 51
                                    

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Di pagi hari yang cerah tepat nya pukul 8 pagi di kediaman Narendra bersama Yasmine, para penghuni rumah sudah heboh dengan Jendra yang pagi-pagi  senam bersama Bima dan Zidan di ruang Tamu. Mereka seolah mengabaikan alasan kepergian Narendra dan Aji di pagi buta. Padahal kenyataan nya mereka semua mengira Narendra pergi ke kantor untuk meeting. Termasuk Yasmine yang mempercayai alasan itu.

"Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan. Ganti gerakan." Seru Bima yang menjadi instruktur senam dadakan pagi ini.

"Idan jangan loyo Idan. Kalah kamu sama Ajen." Seru Bima saat melihat Zidan ogah-ogahan.

"Ck. Masih ngantuk tau! Lagian ini kan weekend."

"Justru karena weekend kita harus olahraga. Weekday kan kamu sibuk kerja, gimana sih."

"Papa kalau mau diet, mending diet aja sendiri lah. Jangan ajak-ajak." Dengus Zidan kesal.

"Gak bisa! Kalau ada Dimas, papa juga bakal ajak Dimas. Kalau kamu gak nurut, biar sapi di Garut gak papa warisin ke kamu."

"Dih Tega amat."

"Ya makanya kamu nurut sama papa! Cuma senam aja susah nya minta ampun."

"Ish Papa Idan bawel!  tulutin gelakan Aki aja ndak susah kok." Sebal Jendra pada Zidan yang terlalu banyak komen.

Bima yang merasa terbela langsung memeletkan lidah nya pada Zidan. "Tuh denger kata cucu akoh."

"Iya iya..." sahut Zidan sambil melakukan gerakan dengan ogah-ogahan.

"Hei kalian sarapan udah jadi nih..." Seru Tania pada para laki-laki yang masih senam aerobik di ruang tamu.

"Bentar Ma. Tanggung, bentar lagi goyang dombret nya muncul." Balas Bima yang masih lincah mengikuti gerakan di layar TV.

"Mana ada senam goyang dombret." Dengus Zidan kesal.

Dua puluh menit kemudian ketiga nya sudah duduk di meja makan, baik Bima dan Zidan sama-sama masih menunggu di siapkan sarapan oleh pasangan mereka. Kecuali Jendra, yang disiapkan oleh bunda nya.

"Naren pagi banget ke kantor nya sis." Tanya Bima pada putri nya yang sedang menyendokan nasi goreng ke piring bergambar elsa milik Jendra.

"Iya pa, katanya ada urgent di kantor."

"Ah masa sih? Bung Pradana aja lagi ke Jakarta nengokin Safira."

"Tadi subuh sih, bilang nya sama Aji pa."

"Tumben aja sih. Gak biasanya mantu papa gitu. Pantesan cucu papa ngamuk-ngamuk pas bangun ayah nya udah berangkat." Bima menatap Jendra yang sudah siap melahap nasi goreng nya.

"Eits, baca doa dulu sayang." Peringat Yasmine pada putra nya. "Ayo sama bunda baca doa bareng..." lalu Yasmine dan Jendra sama-sama membaca doa sebelum makan bersama.

Pengabdi Istri (The Series)Where stories live. Discover now