Prolog

67 1 0
                                    

"HUAAAAAA MAMA ADA ORANG CABUL DISINI,"

"Heh kalau ngomong, harusnya saya yang bilang seperti itu ke kamu,"

"Kenapa kamu bisa di kamar saya,"

"Enak aja ini kamar gue ya, semalem gue habis ngerayain ulang tahun temen gue terus kata dia gue disuruh nginep di hotel ini aja soalnya semalem---aduhh pusing banget," gadis itu merasa kepalanya sedikit pusing ia mengingat-ingat kejadian apa yang telah terjadi semalam.

Laki-laki di depannya acuh tidak mau bertanya tentang keadaan perempuan di depannya itu.

"Kenapa kepala gue pusing banget sih ah sialan," makinya pada diri sendiri.

"Heh jaga ucapan kamu,"

"Apasih brisik banget lo," ia bangkit dan berusaha berdiri namun tiba-tiba ia merasakan pusing yang cukup kuat.

Bruk

"ASTAGHFIRULLAH APA YANG KALIAN LAKUKAN DI SINI,'' dengan langkah cepat pria yang sedang menenteng dua kresek yang berisikan minuman itu datang menghampiri dua sejoli yang kepergok berduaan di dalam kamar hotel.

"Eh gus Amir ini ga seperti apa yang anda lihat," ia berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi ia takut di tuduh yang tidak-tidak karena kepergok berduaan di kamar bersama perempuan yang bukan mahramnya.

"Saya tidak menyangka gus se gila ini, tapi maaf gus apapun alasannya kalian bukan sepasang suami istri atau saudara dan harusnya gus paham jika laki-laki dan perempuan yang bukan pasangan suami istri ataupun saudara di larang tidur satu kamar apa lagi satu ranjang dan pakaian perempuan itu bisa di bilang kurang bahan hingga memperlihatkan aurat nya Astaghfirullah,"

"Lebih baik anda segera nikai gadis itu sebelum semuanya jadi makin rumit, saya akan melaporkan ini kepada Kyai," lanjut nya setelah itu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Ya Allah kenapa jadi seperti ini sebenarnya dia siapa, kenapa bisa berada disini Astaghfirullah ampuni hamba mu ini Ya Allah,"

"Mah kepalaku pusing," gadis tersebut mencoba bangkit, sebelum pergi ia menatap laki-laki di depannya itu sebentar ia merasa kesal apa laki-laki itu tidak punya rasa empati untuk menolongnya.

"Gausah liatin saya, jaga pandangan kamu,"

"Dih kepedean banget lo, awas ya lo kalo sampe gue hamil lo gue bunuh," setelah mengatakan itu ia pergi meninggalkan tempat yang menjadi penyebab semua masalah hidup nya di mulai.

"Astaghfirullah,"





Assalammualaikum semuanya hehehe gimana prolog nya? biasa saja kan.

Ini cerita pertama aku yang bertema perjodohan islami jadi maaf ya nanti kalau kurang bagus atau ada salah penyebutan kata soalnya aku ga se pandai itu tentang ilmu agama huhu.
Tapi nanti kalau ada yang salah atau keliru mohon di bantu ya teman-teman terimakasih (⁠◠⁠‿⁠◕⁠)

RAFASAKYAWhere stories live. Discover now