BAB 5

2.8K 164 20
                                    

Karna lagi mood jadi saya up hari ini.

Happy reading 😁


Seorang gadis 15 tahun sedari tadi sedang berada di ruang tengah keluarga seorang diri yang tidak lain orang tersebut si bungsu dari keluarga Xavier yaitu Zee.

Merasa bosan dan agak kesal karna menunggu kakak"nya belum pulang. Dirinya hanya bisa belingsetan di sofa yang berada di ruang keluarga.

"Huuaaahh... Ci Shani ci gre ama kak mpen kemana sih kok belum pulang" ucap si bungsu Zee yg entah ngomong dg siapa.

"BIIBIII MBAKKK!!" Teriak Zee memanggil pembantu/maid dirumahnya.

"Iya non Zee ada apa?" Tanya mereka kepada nona mudanya yg sedang kelihatan kesal tersebut.

"Apa ada ci Shani atau ci gre dan kak mpen ngubungin kalian mereka ada dimana." tanya Zee.

"Tidak ada non, mungkin nona Shani nona Gracia dan nona Feni masih di dalam perjalanan pulang non" ucap sang pembantu.

"Tapi ini udah jam 5 sore, seharusnya mereka semua sudah sampai huuaahhh" ucap Zee dengan kesal dengan mata berembun tapi malah kelihatan imut dimata mereka.

Namun, para pembantu terkejut dan takut nona mudanya nangis, nanti mereka yang kena masalah oleh nonanya yg lain melihat adiknya menangis. Meskipun mereka merasa gemash namun mereka harus menahannya.

"Eh eh non, jangan nangis non" ucap salah satu pembantu itu kalang kabut.

"Gimana kalo sekarang non Zee main sama para bodyguard di taman? Atau nggk nonton anak kembar yg botak kesukaan non Zee" ucap membantu yang satunya berusaha membujuk Zee.

"Tidak mau!! Pokoknya aku mau Cici dan kakak pada pulang hiks hiks" ucap
Zee sambil nangis-nangis dg terisak Bombay.

"Dan satu lagi, itu namanya Upin Ipin bukan si botak. Ih, payah kalian" sungut Zee tk terima kartun kesukaannya dijelek"kan.

"Maaf non saya tidak mengetahui nama kartunnya jika namanya Upin Ipin" ucap pembantu itu.

"Udahlah aku mau Cici sama kakak titik. Hiks hiks.." ucap Zee sambil berdiri dan berjalan dg mencak mencak meninggalkan ruang keluarga menuju kamarnya.

Para pembantu yang melihat hal itu pun hanya bisa menahan gemash sekaligus pasrah dg tingkah si bungsu keluarga Xavier tersebut ketika mode ngambek manja seperti saat ini.

Duarr..!!

(Anggap aja suara pintunya kek gtu)

Suara pintu yang ditutup dg keras oleh Zee membuat para pembantu dan penjaga di mansion  terkejut mendengarnya.

Mereka semua hanya bisa mengusap dada mendengar suara bantingan pintu itu karna terkejut, sebab tidak mngkin juga mereka marah pda nona mudanya kecuali mereka sudah tidak betah bekerja di keluarga Xavier.

Tak berselang lama nona Xavier yang memiliki gigi gingsul memasuki mansion. Melihat beberapa pelayan berada di ruang tengah ruangan keluarga membuat gadis tersebut heran.

"Kenapa kalian berada disini?" tanya nya terhadap pelayan yang berada di sana.

"Nona?!!" Terkejut mereka melihat salah satu anggota keluarga Xavier sudah pulang berada di dekat mereka.

"Maaf nona Gracia, tadi kami di panggil oleh nona Zee. Karna nona Zee memanggil kami dengan berteriak, kami pun terkejut sehingga kami berada disini ramai ramai" ucap salah satu pelayan dengan sopan mewakili yg lain.

Yah, orang yang baru datang tersebut adalah Gracia.

"Ada apa dengan adik saya?" Tanya Gracia.

"Nona Zee tadi merasa kesal karna bosan tidak menemukan nona Gracia, nona Shani dan nona Feni belum pulang ke mansion" ucap sang pelayan.

Si Bungsu ZeeWhere stories live. Discover now