BAB 1

4.6K 199 5
                                    

Seorang wanita berumur 22 tahun memiliki lesung pipi memasuki pintu kamar yang terdapat gambar Dinosaurus berwarna hijau bertuliskan 'Zee Keren' menandakan bahwa ruangan tersebut milik Zee si bungsu keluarga Xavier.

Wanita tersebut mulai memasuki kamar sang adiknya yg masih setia terlelap dalam tidurnya yang tenang dengan posisi memeluk boneka dinosaurus kesayangannya.

Melihat hal itu, wanita tersebut tersenyum sekaligus gemas melihat wajah tidur sang adik yang terlihat manis dan lucu. Namun, dia teringat harus membangunkan sang adik untuk pergi ke sekolah. Karna hari ini, hari pertama bagi sang adik akan masuk ke SMA sebagai siswa baru.

"Dek.. dedek Zizi .. bangun yuk sudah jam 6. hari ini kan hari pertama adek sekolah" sambil mengusap usap kecil di pipi sang adik guna membangunkannya ucap si wanita tersebut yang tidak lain adalah Shani kakak pertama Zee.

Hoaahhmm...

Zee menggeliat kecil dibalik selimut dengan sedikit kesusahan membuka matanya karena masih merasakan kantuk. Shani yang melihat itupun tidak kuat merasa gemas jadilah Shani memberikan kecupan di wajah sang adik.

Cup

Cup

Cup

Zee pun membuka mata indahnya dengan ekspresi wajah dengan senyum terpatri menghias wajahnya karna merasa senang Cici pertamanya memberikan sebuah ciuman sebagai rutinitas setiap pagi setelah membangunkan dirinya.

"Hmm.. cici~" sambil memeluk tubuh sang Cici yang disebelahnya untuk mencari kenyamanan buat ngumpulin nyawanya yg masih jalan".

(Emng ad yh nyawa jalan" wkwkwk..)

Skipp..

Back to topic.

Sikap manja dengan suara yang menggemaskan tersebut mampu membuat seorang Shani tersenyum lebar.

"Dedeekk bangun yukk.. biar gak telat buat sekolah" ucap Shani.
"Iyaa ci.. Zizi sudah bangun. Tapi, Zizi masih mau peluk Cici bentar." Ucap Zee.

Melihat hal tersebut Shani memberikan waktu 5 menit buat si bungsu memeluk dirinya sambil mengusap Suray sang adik.

Sudah 5 menit berlalu.. Shani pun melepaskan pelukannya terhadap Zee.

"Sekarang Zizi mandi dan siap-siap Cici siapin bajunya adek dulu". Kata Shani terhadap Zee. "Iyaa ci" jawab Zee.

"Setelah selesai langsung ke bawah ke meja makan ya.. Cici tunggu sama kak mpen dan ci gre". Kata Shani.
"Siap cici".

Cup

Setelah memberikan kecupan di pipi Cicinya, Zee pun memasuki kamar mandi meninggalkan sang Cici.

Setelah menyiapkan baju sang adik, Shani pun turun ke bawah untuk menunggu sang bungsu bersama ke dua saudarinya yang sudah siap beberapa waktu lalu.

***

Di meja makan.

Shani, Feni, dan Gracia mengobrol kecil sambil lalu menunggu adik bungsu mereka.

"Ci, Zizi belum bangun?". Tanya Feni. "Dia sedang bersiap-siap sekarang". jawab Shani.

"Cici titip Zizi yah di sekolah, jangan sampai terjadi apa-apa sama adik bungsu kita". Kata Shani terhadap ke dua saudarinya.

"Tanpa disuruh pun kami akan menjaganya ci" jawab wanita bergigi gingsul tak lain yaitu Gracia. "Iya ci, tidak perlu khawatir. Kami akan menjaga si bungsu sebaik mungkin". Imbuh Feni.

Tak

Tak

Tak

Orang yang menjadi bahan obrolan tiga bersaudari terlihat sedang menuruni tangga dengan tas yang berada di belakang bahunya. Melihat hal tersebut ke tiga bersaudari yang berada di meja makan tersenyum menyambut adik bungsu mereka.

Si Bungsu ZeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang