• KAGUM ( 27 )

35 6 0
                                    

< Happy Reading >

Saat ini Naira sedang dikamar dan masih memfikirkan ucapan Azzam, ia belum sempat bilang bahwa dirinya pun mencitai Azzam, sayangnya kondisi tak memungkinkan untuk ia berbicara sekarang.

ia juga memfikirkan bagaimana keadaan hari esok ia bertemu Azzam kembali, setelah percakapan empat mata itu?

_______________________________

sementara dirumah Azzam :

" Azzam turun dulu nak waktunya makan bersama.. "
ucap asya yang menyadarkan lamunan Azzam

"Eh iyaa bun"
Azzam pun langsung bergegas turun ke ruang tengah

________________________________________

mereka pun sibuk satu samalain dengan makanannya, namun Arkanza ayah dari Azzam pun sadar putra pertamanya itu sadari dari tadi merenung dan melamun tidak ada kata yang ia lontarkan, membuat ia langsung memulai percakapan.

"Kamu kenapa zam? melamun trus kalo ada masalah cerita sama Ayah"
Ucapnya membuat Aisyah dan Asya juga langsung melihat Azzam

Aisyah yang sudah tau dan mengerti sebab dari kakanya itu terlihat murung, ia lebih memilih diam dan bercerita pada saat Azzam sudah ke kamar.

"Azzam ngga kenapa kenapa ko yah hehe"
Jawab Azzam dengan senyum tipisnya

Namun yang namanya Ayah, ia pasti tahu saat Anaknya itu sedang berbohong, Arkanza pun bertanya sekali lagi.

"Yakin? Ayah tau kalo kamu bohong zam, cerita sama Ayah ada apa"

"Tadi Azzam udah jelasin gimana perasaan Azzam ke Naira, tapi Naira malah menyuruh Azzam untuk hilangin perasaannya, semua itu karna penyakit yang ada ditubuh Naira, itu bikin Azzam jadi sedih Bun Yah, Azzam gaada niatan untuk menyerah tapi, Azzam pengen berjuang tapi Naira juga sakitnya parah bukan sekedar sakit biasa"
Jelas Azzam , satu tetes air dari matanya jatuh begitu saja
sakit rasanya saat mengingat kejadian tadi sore.

lantas Arkanza dan Asya pun yang mendengarnya turut bersedih dan menyemangati Azzam

"Zam, Ayah mengerti perasaan kamu, Ayah juga tau perasaan kamu itu tulus dan Ayah juga yakin Naira punya perasaan yang sama seperti kamu, tapi keadaan memang tidak memungkinkan, itu sebabnya Naira menyuruh kamu untuk menghilangkan perasaan nya,
kamu gaboleh marah atas pernyataan yang Naira buat, ingat Naira punya penyakit yang sudah di stadium akhir, yang bisa merenggut nyawanya. tugas kamu sekarang jaga Naira dari jauh, kalau kalian jodoh ayah yakin kalian akan dipersatukan, urusan penyakit naira mati itu ditangan Allah, ayah udah bilang ke kamu berkali kali yang menentukan itu semua hanya Allah, dokter hanya bisa berusaha, selebihnya kita cuman bisa berdoa sama Allah atas takdir yang udah Allah gariskan untuk Abang dan juga Naira"
Jelas Arkanza sambil menguatka Azzam
Putra kesayangan nya itu

Arkanza juga sama sakitnya saat mendengar itu semua, namun ia juga mengerti atas apa yang sedang terjadi pada Naira.
Jadi ia tak menyalahkan siapapun dalam kejadian ini.
Karna Naira sudah ia anggap anaknya sendiri.

"Sekarang kamu shalat istikharah aja, perbanyak doa untuk kesembuhan Naira, Ayah yakin gaada yang bisa menyaingi sebuah ketulusan doa"
Kata Arkanza yang disetujui oleh Azzam

"Iya yah, makasih udah mau dengerin Abang, Abang akan lakuin itu, tapi besok Azzam harus berperilaku gimana sama Naira besok? kita kan sekelas?"
Tanya Azzam

"Urusan itu biarlah jadi urusan kamu , Ayah yakin abang tau apa yang harus abang lakuin, abang udah besar harus berani dan tanggung jawab dengan apa yang udah abang buat, pesan ayah pokonya perbanyak berdoa aja"
Jawabnya yang diangguki oleh Azzam

_____________________________________

" aduh ini tugas susah banget, gimana ya aku lupa"
Saat Naira sedang sibuk sibuknya di meja belajar dengan tugas yang ia kerjakan, tiba tiba ada yang mengetok pintu membuat Naira harus membuka pintu nya.

Saat Ia buka ada dua orang yang berdiri lain dan tak bukan adalah Ayahnya yaitu Alfin dan ibunda yang bernama Fina, Naira pun langsung meminta orang tuanya itu masuk untuk duduk di dalam

"Ada yang mau ayah omongin?"
Tanyanya

"Iya maaf Ayah sama Bunda mengganggu kamu belajar, kamu lagi sibuk ga nak?"
Tanya Alfin

"Ngga ko yah, udah mau selesai juga.
Ada apa?"
Bingung Naira lantaran muka orang tuanya itu terlihat serius

"Ayah dapat telfon dari Arkanza , kamu pasti udah tau dia siapa, tadi ayah sama dia berbincang mengenai kamu dan nak Azzam"
Jelasnya

"Aku gaada hubungan apa apa sama azzam yah"
Jawab Naira, ia tak mengira bahwa obrolannya akan tentang lelaki itu

"Ayah tau, tapi ini tentang kalian tadi sore, Azzam nyatakan perasaan nya ke kamu kan? kenapa gabilang Ayah?"

"Emang penting? Ayah Azzam cuman ngasih tau doang, Azzam ga nembak Naira, Kita gaada hubungan apa apa"
Jawab Naira dengan sedikit lesu

"Yang ayah permasalahkan bukan itu, kenapa kamu nyuruh Azzam buat hapus perasaan dia ke kamu? Nak Azzam itu tulus sama kamu, kalo tulus berarti kamu tau kan mau seperti apa kondisi kamu dia pasti bakal nerima, kasian Azzam dia jadi merasa bersalah udah ngomong ini ke kamu"
Ucap Fina yang memilih untuk menjelaskan

"Maaf Bun Yah, Naira juga ga tau kenapa, Naira sebenarnya juga suka sama Azzam tapi Naira peduli sama penyakit Naira yang semakin parah, Naira takut kalo ditengah tengah Azzam capek dan malah ninggalin Naira, sebaliknya juga Naira takut Naira yang ninggalin Azzam untuk selama lamanya."
Pecah tangisnya Naira benar benar sakit saat mengingat kembali ia menyuruh Azzam menghapus perasaan nya, ia merasa bersalah

"Ayah sama bunda udah tau kalau kamu juga punya perasaan yang sama, kamu juga gasalah tapi jangan kedepannya kamu harus bisa lebih mengontrol lagi perasaan kamu nak, besok minta maaf sama Azzam, dan pulang sekolah kita control lagi ke dokter"
Ucap Alfin yang diangguki oleh Naira











segitu dulu yaa, siapa yang gasabar part 28? Ehehe makanya vote dikencengin lagi yaa!!
InsyaAllah aku publish 2x hari ini untuk cerita KAGUM🤎🤎

KAGUM [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang