• KAGUM ( 26 )

34 5 0
                                    

Halo semua!! aku disini mau minta maaf banget untuk yang udah nunggu update dari bulan lalu lamanya.

banyak banget kegiatan yang harus aku lakukan jadinya ga sempet untuk update beberapa bulan ini hihi.
Mohon dimengerti dan dimaafkan ya💝.

< Happy Reading >

Sepulang sekolah Naira sedang sibuk memesan online dikarenakan supir nya sedang izin untuk libur , jadi mau tak mau Naira pun bersabar untuk menunggu jemputan.

Beberapa menit kemudian Azzam pun datang dengan rambut yang basah dan juga muka yang terlihat memancar aura positif.

Satu kata yang ada didalam hati Naira hanya satu yaitu "MasyaAllah" .
Azzam benar benar membuat Naira lagi lagi tak bisa untuk tak melihatnya.

"Assalamu'alaikum, Maaf Naira saya mau tanya kamu ngapain sendirian disini? Kenapa ga pulang?"
Tanya Azzam yang menyadarkan dirinya.

"Waalaikumsalam, aku lagi nungguin gojek, daritadi belum dapet"
Jawabnya

"Maaf kalau saya boleh tau emang supir yang biasa menjemput kamu kemana?"
Tanya Azzam, lagi. Dengan raut wajah yang bingung.
lantaran Naira memang biasanya di antar jemput oleh supir.

"Lagi izin seminggu ini, ada keperluan di kampungnya"
Jawabku.

"Oh, yaudah kalau gitu saya izin untuk tungguin sampai kamu dapet gojek nya ya"
Ucapnya sembari mengangguk kan kepala

"Eh gausah zam, aku bisa sendiri, lagian kan gaenak kalo kita berduaan, nanti dikiranya apa hehe"
Kata Naira pelan lantaran tak enak

"Gapapa, kamu ga perlu khawatir nanti saya minta tolong sodara saya yang perempuan untuk temenin kamu disini, ntar saya ikut nemenin kamu tapi dari jauh."
ucapnya dengan lembut

"Gimana, mau tidak?"
Tanya Azzam

"Kalo ga keberatan yaudah aku mau"
Jawab Naira , Naira ini malu malu tapi mau ya! haduh haduh dasar perempuan!

"Alhamdulillah kalo gitu saya telepon dulu sodara saya, ya."
Ucapnya diangguki oleh Naira

>>>>

Setelah Azzam menelpon Shereen Sodara nya itu, ia menunggu sebentar dengan niat ingin berbicara bersama Naira, pun memecahkan keheningan diantara keduanya .

"Naira?.."
hanya satu kata yang keluar dari mulutnya

"Ya?"
p

erasaan Naira sudah semakin tak enak disini, rasa canggung diantara kedunya semakin meningkat.

"Kalo saya punya perasaan terhadap kamu, bagaimana?"
Tanya Azzam dengan hati hati lantaran ia sangat malu untuk menanyakan hal ini

"Hah?"
Ya, Naira pura pura tak mengerti, maksudku naira mengerti namun ia masih kaget mendengar kalimat yang lelaki itu lontarkan

"Perasaan seperti apa yang dimaksud oleh kamu?"
Naira mencoba memastikan lagi kepada Azzam, Naira akui ia memang jatuh cinta kepada Azzam, namun ia tak berharap Azzam akan mencintai kembali, ia juga memperdulikan penyakitnya ini, tidak mungkin Azzam mau menunggu ia untuk sembuh yang dimana penyakit Naira ini sudah parah sekali

"

Cinta"

Jawabnya tanpa ragu

"Astaghfirullah, apa gara gara teman teman kita?"
Jawab Naira

"Nggak Naira , Nggak. "
Jelas Azzam

"Perasaan yang saya punya ini memang sudah timbul sejak awal kita bertemu, namun saya masih tidak peduli dengan perasaan saya sendiri saya masih menganggapnya angin lalu, alhasil lingkungan keluarga dan pertemanan pun yang menyadari bahwa saya ternyata sudah jatuh cinta kepada kamu dan bukan hanya sekedar kagum, saya pun gak bisa sembunyikan dan lari dari kenyataan itu karna emang itu yang saya rasakan"
Jelas Azzam, membuat Naira tersentuh dengan perkataan nya
Bagaimana tidak? dari sorot mata Azzam terlihat ketulusan dan keberanian untuk menjelaskan itu.

Namun bagaimana lagi? dua detik kemudian Naira sadar bahwa dirinya tak lama lagi untuk hidup didunia, Ia tak mau Azzam menaruh hati kepada nya, Azzam juga lekaki baik dan sholeh yang sudah paham agama, ia pasti akan jauh lebih baik lagi jika menaru hati pada seseorang yang jelas bukan dirinya.

"MasyaAllah, aku sangat berterimakasih atas ketulusan dan keberanian kamu zam, kamu udah menaruh perasaan pada ku dengan sangat baik tanpa membawa aku ke jalan yang salah, aku juga sangat amat menghargai perasaan kamu, kamu lelaki baik dan paham agama, mustahil jika tidak ada orang yang mencintaimu, tapi tolong untuk hilangkan perasaan itu, ya?"
J

awab Naira dengan hati hati
hanya itu yang bisa ia jawab, Naira ingin Azzam juga sadar.

Azzam pun tersentak saat Naira memintanya untuk menghilangkan perasaan cinta itu pada Naira, ia tak habis fikir.

"Maksudnya? Memangnya kenapa?"

"Kamu ngga lupa kan dengan penyakit ku ini?"
Tanya Naira dengan pelan

"Tau, dan sangat tau, tapi saya gak mau memikirkan soal itu, mati itu ditangan Allah, kita gaakan pernah tau, kita hanya butuh persiapan karna mati bisa datang kapan saja, saya tau betul penyakit mu separah apa dan sesakit apa ra, tapi saya tidak mau menyerah begitu saja untuk meninggalkan dan membuang perasaan ini, asal kamu tahu perasaan yang saya punya ini pemberian dari Allah dan karna saya tulus mempunyai perasaan ini, kalaupun kamu menyuruh saya untuk mencari yang lebih baik, saya gaakan pernah mau, karna sesungguhnya didunia itu semua tercipta dengan baik, kita hanya perlu lebih memperbaiki diri dan bersungguh-sungguh untuk menggapai ridho - Nya, saya juga pengen nya mencari seseorang yang mampu menyempurnakan satu sama lain bukan malah mencari yang sempurna lalu hidup bersama begitu saja , dan..saya rasa saya sudah bertemu dengan orang itu, yaitu kamu."
Ucap Azzam dengan rasa sungguh sungguh

Naira tidak bisa berkutik ia benar benar dibuat diam oleh perkataan yang muncul dari benak Azzam, benar benar tulus sampai sampai Azzam mengeluarkan setetes air mata dari mata indahnya itu....

<<<<<<

Tanpa mereka sadari ada yang diam diam mendengarkan obrolan mereka, dan orang itupun hanya bisa menahan rasa sesak didadanya , ia sangat terharu dan sedih dengan takdir yang tak berpihak pada mereka.




Nah gimana nih part 26?
Maaf jika masih ada kekurangan yaa, kedepan nya akan aku perbaiki.
Love you all💙.

KAGUM [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang