00.02

10.8K 808 1
                                    

Happy reading readers

****

Setelah sampai, Ares langsung menghadap ibu. Senyuman tidak terlepas dari bibir nya. Sedari tadi, dia sudah membayangkan bahwa hari ini akan diberi makan oleh ibu.

"Mana uangnya!!" Bukannya menyambut Ares, ibu malah menanyakan uang yang didapatkan Ares hari ini.

Ares yang mengerti langsung merogoh kantong celananya dan memberikan sejumlah uang di tangan sang ibu. Mata ibu berbinar melihat jumlah uang yang di berikan oleh Ares. Kalau begini terus, bisa kaya dia!!!

"Nah gini dong!!" Seru ibu kemudian tertawa lebar

Ares yang melihat ibu tertawa pun ikut tertawa kecil. Dia berpikir bahwa hari ini dia tidak nakal makanya ibu senang.

"Oke! Karna kamu sudah mencari uang banyak, sekarang kamu bisa makan!!" Ucapnya kemudian berlalu dari hadapan Ares dengan perasaan yang senang sekali.

Ares yang mendengar tentu saja sangat senang. Itu artinya hari ini dia terlepas dari segala hukuman yang diberikan oleh ibu.

Dengan langkah riang, dia menuju dapur dan segera mengambil makanan yang tersedia disana.

"Emm nyakk!!" Seru nya setelah memasukkan sesendok makanan ke mulutnya.

***

Pagi ini seperti biasa nya, Ares kembali pergi untuk mengemis. Berkat dengan uang yang dia bawa kemarin, ibu mengijinkan nya untuk sarapan pagi ini. Bocah polos itu tentu saja sangat senang.

"Emm, ayes hawlus cawli wang banak-banak hali ini!" Ucapnya penuh semangat.

Dia berjalan sambil sesekali meminta uang kepada orang di temui nya di jalan, dengan cara bernyanyi lucu sehingga menimbulkan rasa kasihan dari orang-orang yang melihatnya.

Berbekal muka imut dan juga suara lembut nan lucunya, Ares sudah mendapatkan cukup banyak uang. Dengan semangat yang luar biasa, dia kembali ke panti untuk menyetor uangnya kepada ibu.

"Ibu..ibu..., Ayes pat wang banyak!" Serunya semangat

"Bagus! Kalau begini kan adem lihatnya!" Sahut ibu tersenyum lebar. Dia sangat senang melihat Ares membawa uang banyak untuknya.

"Ayes pat matawn tan Bu?" Tanya Ares memelas. Dia menunjukkan puppy eyes nya supaya sang ibu mau berbaik hati hari ini.

"Ya..ya..ya!! Sana makan! Setelah itu ikut aku belanja!" Ucap ibu kemudian pergi

Ares yang mendengar ucapan ibu, langsung saja meloncat kegirangan. Selama ini, dia tidak pernah diajak kemana-mana oleh ibu. Jadi dia sangat senang ketika mendengar ibu mengajak nya berbelanja.

~tidak tau saja dia:(

***

Sesuai perkataan nya tadi, ibu benar-benar mengajak Ares bersamanya untuk berbelanja. Tentu saja dia membawa Ares supaya bisa di manfaatkan tenaga nya.

"Nanti kamu jalan di belakang ibu!! Ngerti!?"

"Emm!" Ares mengangguk lucu yang dibalas dengusan oleh ibu.

Mereka segera memasuki mall. Uang yang di dapat Ares kemarin sangat banyak, itulah sebabnya ibu bisa berbelanja di mall.

Ares mengikut ibu dengan patuh dari belakang. Ditangan nya sudah terdapat tiga kantong belanjaan. Bocah itu tidak tau kalau dia sedang dimanfaatkan oleh ibu. Yang dia tau, ibu mengajaknya dan itu membuat dia senang.

Kaki kecil nya dia bawa dengan sedikit cepat. Langkah kaki ibu yang lebar tentu saja tidak sebanding dengan langkah kaki kecilnya, dan dia tidak ingin ketinggalan, sebab itulah dia sedikit mempercepat langkahnya.

"Ibu.. pewlan-pewlan. Ayes capek!" Pinta nya memelas. Dia berjongkok untuk meredakan sedikit pegal di kaki kecilnya.

"Jangan banyak alasan kamu!! Cepat ikuti ibu!" Ketus ibu dengan mata tajam menyorot ke arah Ares. Untung saja tidak banyak orang di sekitarnya, jadi dia aman-aman saja memarahi Ares tanpa harus mendapat celaan dari orang-orang.

Ares yang melihat tatapan tajam sang ibu, langsung mengangguk patuh. Dia langsung berdiri dengan semangat dan kembali mengikuti ibu dari belakang .

"Kamu tunggu disini! Jangan berani masuk dan jangan kemana-mana!" Ujar ibu kemudian langsung berlalu dari hadapan Ares memasuki sebuah toko pakaian.

Ares yang sudah tidak melihat sang ibu langsung duduk di lantai pojok toko. Dia berharap, rasa pegal di kaki kecilnya segera mereda. Dia tidak ingin membuat ibu marah. Dia harus kuat.

Karna terlalu asyik memandangi kaki kecil nya, dia sampai tidak menyadari beberapa tatapan iba dari orang-orang yang di layangkan ke arahnya.

Orang-orang itu menghampiri nya kemudian memberikan uang ke tangan mungil nya. Ares segera mendongakkan kepalanya. Menatap bingung ke arah orang-orang yang memberikan uang kepada nya.

"Emm?" Dia memiringkan kepalanya yang membuat semua orang disana memekik menahan gemas.

"Adek mau jadi anaknya Tante ga?" Tanya seorang wanita paruh baya disana. Sedari tadi dia menahan gemas melihat bocah mungil itu. Ingin sekali dia membawa nya kemudian menyimpannya untuknya seorang diri.

"Emm Ndak! Ayes dah ada ibu!" Sahut Ares tegas. Dia sudah punya ibu, kenapa tante ini menyuruhnya untuk menjadi anaknya.

"Yahh!" Lirih wanita itu. Padahal dia sudah berharap anak didepannya ini mau menjadi anaknya.

"Sedang apa kalian!!!" Seruan dari samping mengejutkan semua yang sedari tadi mengerumuni Ares. Ares yang melihat ibu langsung saja berseru semangat.

"Ibu!!"

Ares segera menghampiri sang ibu dengan senyuman manisnya. Dia berharap kali ini ibu tidak akan marah.

Ibu menatap tajam Ares. Lalu tanpa kata langsung menarik tangannya, kemudian membawanya pergi dari sana. Dia sangat emosi. Bisa-bisa nya anak ini membuat masalah di mall. 'lihat saja nanti! Aku akan menghukum mu!!' batin ibu geram.

Ares yang melihat tatapan tajam sang ibu langsung ketakutan. Dia sudah membayangkan hukuman apa yang akan dia dapatkan setelah ini.

Ares yang malang......:(

***

T

B

C

Next?

THE STORY OF BABY ARES Where stories live. Discover now