part 9 Bilas

3.1K 101 9
                                    

"bang alex......"

"Yap?"

"Selain kita berlima apa ada trainer lain disini bang?" Tanyaku pada bang alex yang sedang sibuk menata dumbell yang berserakan di lantai.
Aku masih penasaran dengan nama andro yang sekilas kubaca dimap di ruangan pribadi pak zander.
Bang alex paling senior disini jadi kurasa dia tau banyak hal.
"Ngga ada kok.. cuma kita aja"

"Lalu andro itu siapa bang?"
Lanjutku masih penasaran.
Pertanyaanku itu membuat bang alex menghentikan aktivitasnya lalu menatapku tajam.
"Kau mengenalnya?"
Wajah bang alex yang biasanya santai ramah kali ini menjadi begitu serius.
"Eh... Ngga sih bang.. penasaran saja..."
Aku berbohong pada bang alex, melihat ekspresi bang alex yang berubah menjadi seserius itu membuatku takut untuk berkata jujur jika aku mengenal bang andro, kakak kelasku di sekolah dulu sekaligus orang yang mengenalkanku pada dunia persenggamaan sesama laki laki. Meskipun kemarin aku tidak melihatnya dengan jelas tapi aku curiga bang andro yang dikenal bang alex adalah orang yang sama seperti yang aku kenal.
"Oh baguslah...."
Bang alex sedikit lega karena kubilang aku tak mengenal bang andro.
"Satu lagi, kau jangan pernah menanyakan itu pada pak zander ataupun sekedar membicarakannya di depannya,ingat itu..."
Ada apa ini sebenarnya sampai bang alex memperingatkanku seperti itu, sepertinya bang andro ada pengaruh penting disini.
"Iya baanng..."
Aku iyakan saja permintaan bang alex meskipun sebenarnya itu malah membuatku makin penasaran dengan apa yang sebenarnya pernah terjadi.

Pulang dari G-rex aku tidak langsung menuju rumah, kulajukan motorku ke arah barat menuju daerah pakubuwono, masih teringat jelas olehku alamat rumah bang andro tidak jauh dari senayancity.
Akhirnya tiba juga aku didepan rumah yang berpagar tinggi dan tertutup rapat.
Tidak ada tanda tanda berpenghuni, biasanya rumah besar dan mewah seperti ini ada satpamnya tp ini bahkan satpam yang berjagapun tidak ada. Sunyi namun berisik oleh kendaraan yang berlalu lalang lewat.

Memang, sudah lama sekali bang andro tak ada kabarnya, sejak aku berada di G-rex aku tak pernah sekalipun bertemu dengannya,bahkan sekedar chat pun tidak,nomor telfonnya tak lagi aktif.
Kemanakah bang andro?

Kupandang rumah mewah itu, tersimpan banyak kenangan disana, kenangan yang merubah hidupku 180 derajat, dari seorang laki laki normal pada umunya menjadi laki laki yang doyan dan selalu ketagihan untuk berhubungan seks sejenis.
Aku masih ingat bagaimana aku mengetuk rumah ini untuk menyetujui tawaran bang andro sebagai pelampiasan seksnya yang gila, bagaimana aku dengan mudahnya mengiyakan untuk menjadi budak seksnya.
Sungguh bodoh aku kala itu, demi segepok rupiah yang dia tawarkan, demi susu untuk anakku, demi kelangsungan hidup keluargaku aku melakukan itu semua.
Sungguh bodoh.
Sungguh gila.

Tapi, disisi lain aku tak menyesalinya,
Karena bang andro pulalah yang membuatku mengenal kenikmatan duniawi yang tak bisa digambarkan oleh apapun, kenikmatan yang tidak pernah terbayangkan olehku sebelumnya.
Pikiranku melayang kemasa lalu,membuka kembali memori saat pertama kali bibir bang andro melumat bibirku, saat pertama kali anusku membuka lubangnya dan mempersilahkan kontol bang andro masuk untuk bersenang senang dalam rektumku, saat kontolku pertama kali memuntahkan pejuhnya karena baru menyadari betapa nikmatnya persetubuhan sejenis.
Ah bang andro, dimanakah dirimu sekarang? Tak ingatkah dirimu saat kau memanggilku sayang?

Tak ada petunjuk sama sekali dimana keberadaan bang andro saat ini, bahkan saat aku bertanya pada bang alex reaksinya malah mencurigakan begitu.
Aku pulang saja,mungkin tidak kali ini tapi aku yakin suatu saat kelak aku akan bertemu lagi dengan bang andro.

waktu menunjukkan hampir pukul empat sore saat aku akan memarkir motorku diteras rumah, seperti biasa di rumah sebelah ada brama yang sedang menyiram tanaman.
Bersamaan dengan aku datang dibelakangku ada si romi yang baru pulang dari ngojol.
"Lah pulangnya barengan... Hayoo kalian dari mana...?"
Pak brama menggoda kami, begitulah, disini kami semua memang akrab dan sudah biasa saling menggoda.
"Yee... Mau tau saja.." balasku pada pak brama yang hanya memakai kolor saja, sedangkan si romi hanya senyum senyum, romi memang begitu, pemuda sunda ini ramah dan murah senyum sekali, selama tinggal disini tak pernah kulihat dia bete ataupun marah marah.
"Mas romi senyum senyum mulu.. lagi bahagia nih kayaknya...." Pak brama masih saja menggoda si romi,kalo diperhatikan romi memang ganteng juga, wajahnya bersih ala pemuda desa.
"Sssshhhhh... Eh pak,tau ngga sih..."
Si romi berbisik agak malu malu pada pak brama, sepertinya dia mau bercerita sesuatu yang seru, aku jadi ikutan nimbrung.
"Barusan aku kan nganter orderan gfood nih, ke kosan cewe di deket airpot halim sana, ehhh dia ngambilnya pake handuk doang.. mana kecil bgt lagi handuknya, teteknya keliatan...."
Romi bercerita dengan wajah memerah karena malu.
"Wahhh siipp itu, disuruh masuk ngga?" Aku menimpali cerita romi.
"Iya sihh,masuk sini mas katanya sambil tanganku ditarik..."
"Terus..terus?" Aku dan pak brama jadi excited dengan cerita romi.
"Ya aku masuk aja.. dia membuka resleting jaketku,memasukkan tangannya ke dalam bajuku dan meremas remas tubuhku...aku diem aja kayak orang bego.."
Romi polos banget dah, sepertinya dia baru kali diperlakukan seperti itu oleh cewe.
"Berlanjut sampai kelonan dooong?"
Tanya pak brama,dia terlihat girang sekali kalau lihat romi sudah tak perjaka lagi.
"Engga...aku lanjut pulang saja, cuma sebatas cipokan saja tadi..."
"Lah bego beneran ternyata, dapat kesempatan malah disia siakan kau rom.." pak brama meledek romi, ngga bisa dibohongi deh kalau romi memang benar benar lugu.
"Ngga gitu sih paaak, tapi aku udah ngecrott duluan tadi...." Jawab romi dengan nada menyesal dan malu.
Mendengar jawaban itu tanganku refleks memegang tonjolan diantara selangkangan romi. Lah iya, celana romi sudah basah dan agak lengket oleh pejuhnya.Begitupun dengan tangan pak brama yang juga ikutan memegang selangkangan romi.
"Wkwkwkwk, bodoh kau, bodoh sekali, cuma dicipok doang sudah ngecrot.." pak brama tertawa keras meledek si romi. Romi jadi tertunduk malu.
Ya malu maluin sih,masa si romi cuman cipokan doang sudah ngecrot. padahal kontolnya terasa gedhe tadi saat aku raba.
Ah payah kau rom.

HIDUP BARU SEORANG FITNESS MODELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang