sixth

164 39 1
                                    











Jenggala memakirkan motornya di halaman kost Jasmine. Tanpa menelfon atau memberi kabar kalau dirinya akan berkunjung Jenggala sudah sampai saja di kost gadisnya tersebut.

Berlama-lama di burjo bukan lah keputusan yang bagus bagi Jenggala, itu mengapa lelaki itu tak mau berkumpul dan nongkrong sebentar dengan teman-teman nya, karena itulah yang akan di dapatkan nya.

Jenggala duduk diatas motor nya, mata nya tertuju ke kamar Jasmine yang terletak di lantai dua. Samar-samar bisa Jenggala lihat kalau lampu kamar pacarnya itu belum mati, Jenggala rasa Jasmine sedang mengerjakan tugas makanya di jam segini gadis itu belum tertidur.

"Loh Jenggala kok gak nyamperin Jasmine? Mau aku panggilin?" Suara Kalisha yang menyapa indra pendengaran Jenggala membuat lelaki itu reflek menoleh ke belakang.

"Gak perlu Sha gue bentar lagi juga mau balik, titip salam ya sama Jasmine,"

Kemudian setelah berujar Jenggala langsung cabut dari situ sekarang juga.

Untuk sekarang Jenggala tak mau bertemu dengan Jasmine. Perkataan Angga benar-benar menganggu nya, dia memang lelaki bejat yang menjadikan Jasmine sebagai objek taruhan dan berujung dia yang jatuh duluan.

Memang siapa yang sanggup menolak pesona Jasmine yang menawan itu?

Jenggala menggeram frustasi tak tau harus berbuat apa. Pikiran nya terlalu bercabang, bagaimana nanti kalau Jasmine tau bahwa selama ini dia adalah bahan taruhan? Bagaimana reaksi gadis itu? Dan bagaimana nasib Jenggala nantinya kalau dia kehilangan gadis nya?

Jenggala tak sanggup, membayangkan nya saja sudah tak sanggup. Jenggala tak mau kehilangan Jasmine, dia tak bisa.

yejeno; 168.Where stories live. Discover now