Ep 03 • Innocent Part One : Roommate

45 4 2
                                    

Hari ini, Jum'at tanggal 16 Desember 2067 adalah hari terakhir ujian akhir semester pertama bagi siswa SMA Geiju. Masata, seorang siswa kelas 3 berambut bergelombang hitam dengan muka yang polos. Ia pindah dari Indonesia sewaktu kenaikan kelas 2 SMA, ia ikut orang tuanya yang bekerja di Jepang. Dia tidak seperti siswa lainnya yang sedang serius dengan ujian mereka masing-masing. Masata hanya bersantai sambil menggambar karakter anime yang sering ia tonton sambil terkadang ia melihat keluar jendela dan bergumam.

"Huahhh, bosan"

Masata memang anak yang aneh, walaupun ia sering tidak menghiraukan pekerjaan sekolahnya ia termasuk anak yang baik. Mungkin bisa disebut terlalu baik. Sewaktu pulang sekolah bersama seorang teman barunya di Jepang, mereka melihat seekor kucing yang sangat kurus dan kelaparan. Mereka cepat akrab karena orang tua mereka sudah kenal satu sama lain. Rumah mereka juga berdekatan.

"Hey Matsui, bagaimana ujian mu tadi ?"

"Yahh, mungkin yang seharusnya bertanya seperti itu aku"

"Apa maksud mu Matsui -_-"

"Kamu itu seperti sudah tidak memperdulikan nilai mu sendiri di sekolah"

"Berhenti!"

"Ee, Kenapa ?"

Dalam sekejap mata Masata langsung berlari dan memeluk kucing itu sambil menangis histeris.

"Uwaaaaaaa, kenapa ? kenapa ada orang yang membiarkanmu seperti ini ?"

"Dunia ini sungguh kejam, aku akan membalaskan dendam mu suatu hari nanti"

Dan hanya dengan kalimat yang Masata ucapkan, temannya itu merasa seperti orang bodoh yang mau berteman dengan Masata.

"Hey Masata, sudahlah jangan menangis seperti itu disini. Ada banyak orang yang melihat" Matsui menarik paksa Masata seperti hewan peliharaan

"Huuwwwaaaaaaa!!!!"

"Meow"

****

Hari pertama liburan setelah ujian semester pertama dilakukan, Masata bangun lebih pagi dari hari libur biasanya. Memang sudah kebiasaannya setiap hari sabtu bangun pagi untuk menonton acara televisi kesukaannya tetapi ini lebih pagi, walaupun ia sering menabrak pintu dan dinding apartemennya saat ia beranjak dari tempat tidur.

Masata tinggal sendiri di apartemennya. Rumah orang tuanya yang sangat jauh dari tempat ia bersekolah membuat ia harus tinggal mandiri di Tokyo. Sang ayah yang bekerja sebagai direktur perusahaan senjata bioteknologi terkenal di Jepang dan ibunya sebagai sekretaris ayahnya. Bisa di bilang itu adalah perusahaan keluarga. Tentu saja mereka akan sibuk untuk saling bertemu.

Robot pembersih debu otomatis ia nyalakan. Ia membuka lemari es dan mengambil kotak susu serta beberapa potong pizza siap saji yang segera ia hangatkan dalam microwave. Masata berasal dari keluarga kaya tetapi ia tidak pernah menghambur-hamburkan uangnya untuk hal yang tidak penting. Mungkin lebih pas bila di katakan semua yang ia lakukan itu memang tidak penting.

Ia duduk di sofa depan televisi dan menaruh sekotak pizza serta menuangkan susu ke gelasnya. Dengan muka yang masih lusuh ia meminum susu yang ia siapkan.

"Aaaah, aku malas mandi!!!!" ia mengeluh

Ia pun menyalakan televisi yang ada di depannya dan mengambil sepotong pizza lalu memakannya.

"Berita, tindakan kriminal, kapan dunia ini terbebas dari kekerasan" ia berbicara sambil menggigit pizza, sehingga seperti orang yang menggumam.

drrr..drrr........drrr..drrr

Children of the Light : Painful DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang