Swelling Potion

241 38 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°
°
°

ꔛꔛ

"Saat mengejar Snitch pastikan kau memperhatikan posisi lawan mu juga, permainkan dia buat seolah olah dia akan mendapatkannya jerat dia dalam lubang harapan. Buat mereka kalah Ella"

Niat ku ke hutan terlarang kan untuk berlatih terbang, tapi apa ini? Kenapa aku malah duduk dengan orang ini di rumah pohon?

"Kau bisa berbuat curang kapan pun, karna kita──"

"Slytherin" jengah dengan ucapan nya ku potong saja sekalian. Sudah ada sekiranya 30 menit dia mengoceh tentang perbuatan curang agar menang kompetisi Quidditch. Sungguh apakah begini pikiran orang dewasa?

"Kenapa kau kemari Mr. Malfoy"

"Kau saja boleh kesini mengapa aku tidak? Rumah pohon ini aku dan teman ku yang buat" jawabnya dengan seringai senang. Dia mengalihkan pandangan ke depan, dimana pamandangan hamparan danau hitam terlihat.

Rupanya dia masih ada disini, saat aku tanya mengapa dia selalu ada di Hogwarts dia bilang kalau Prof McGonagall yang menyuruhnya. Prof McGonagall menyuruh Mr. Malfoy agar mengawasi anak nya, Scorpius dan Albus supaya tak berbuat masalah lagi. Seharusnya Harry Potter pun diundang tapi karna ada masalah yang membuat nya harus berpergian ke luar negri, ia tak datang.

"Melihatmu mengingatkan ku akan putri kecil ku"

EHH? APA DIA BILANG? putri?? Sungguh? Keluarga Malfoy punya seorang putri? Kapan? Dan dimana anak itu? Banyak pertanyaan yang bersarang dalam pikiran ku tapi tak bisa di ungkapkan. Bibir ku kelu saat melihatnya tersenyum tipis dengan mata sendu. Sepertinya Mr. Malfoy merindukan putrinya.

Menyadari keterdiaman ku dia malah melanjutkan ceritanya. Jadi petinggi keluarga Malfoy curhat pada anak kecil? Really? Aku tidak mengira ia punya sisi rapuh, yang selama ini di hadapan ku adalah Mr. Malfoy yang sangat berkharisma, bermartabat dan selalu terlihat keren. Dia memang keren sih tapi masi lebih keren papa ku.

"Anak ku saat lahir sangat cantik, kulit nya putih seputih salju, matanya berwarna abu abu indah dan surainya pirang, khas keluarga Malfoy. Istriku sempat marah karna putri kami lebih mirip denganku dari pada dia"

Baru kali ini kulihat Mr. Malfoy berbicara dengan penuh perhatian, selama ini ia terlihat acuh sekali tapi lihatlah hanya karna membicarakan putrinya ia sampai tersenyum terus menerus.

"Pertama kali ku melihat nya, aku tau kalau aku akan selalu jatuh cinta padanya. Detik itu aku berjanji akan selalu menyanyangi nya dan menjaga nya sampai akhir hayatku, tapi aku tidak bisa. Aku tidak bisa memenuhi janji yang ku buat pada malaikat kecil ku"

"Dimana ia Mr?" melihatnya seperti itu aku sangat yakin kalau Ayah Scorpius itu sangat amat menyanyangi putrinya. Sekali liat pun semua orang pasti tau kalau putri kecilnya punya tempat yang sangat besar di hati sang ayah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Capella MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang