5

141 17 7
                                    

Ammy pergi ke kelas dengan rasa penasaran yang semakin lama semakin bertambah. Wajahnya yang sedang penuh rasa ingin tahu sangat kental terlihat.

Di depan kelas ada beberapa anak yang menggerombol, Liana berdiri diantara mereka dengan wajah yang sangat cemas. Ammy langsung menghampiri sahabatnya itu, dia ngin mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Liana menceritakan semuanya. Ternyata tadi pagi ibu Kyu menemukan kartu sembilan black diamond di depan rumahnya. Kyu menghilang sejak tadi pagi. Hari ini ibunya melarang dia pergi ke sekolah, tapi yang terjadi adalah Kyu menghilang di rumahnya sendiri.

Sudah sembilan orang, sisa empat orang lagi yang akan menjadi korban. Saat ini Ammy benar-benar ingin pergi ke ruang klub majalah dan melihat kebenarannya.

Niatan itu dia urungkan ketika bel tanda masuk berbunyi, bel kali ini disertai pengumuman bahwa para siswa sudah diperbolehkan pulang. Para guru akan mengadakan rapat internal. Ammy merasa inilah saatnya dia kembali ke ruang klub majalah itu dan melihat kebenarannya.

Ruang klub majalah sepi. Pintunya masih saja tidak dikunci, kali ini tak ada siapapun di dalam. Ammy masuk dengan jantung berdegup sangat kencang sampai hampir teredengar dalam jarak dekat. Ammy lansung menuju tempat Pak Adi tadi berdiri. Dia penasaran dengan apa yang dilakukan Pak Adi tadi. Ammy menemukan catatan anggota klub majalah tahun ini. Ammy membacanya dengan seksama. Beberapa nama sudah tak asing lagi. Beberapa korban penculikan adalah anggota klub majalah.

Ammy menuju lemari file. Dia mencari file lima belas tahun yang lalu dengan sangat hati-hati. Tak ada, file itu tak ada di tempatnya. Ammy tak berhenti mencarinya, dia terus mencari. Tak ada. Ammy mencoba mencari beberapa bukti yang lain.

Ammy mencari majalah yang diterbitkan lima belas tahun yang lalu. Tak ada. Ini adalah klub majalah, seharusnya ada majalah yang diterbitkan dan menjadi dokumen klub.

Ammy hampir putus asa, dia berpikir dengan keras. Satu yang Ammy sadari, Susunan majalah itu hanya berkisar delapan tahun kebelakang. Itu artinya lima belas tahun yang lalu majalah itu hanya berbentuk seperti lembaran yang sekarang seharusnya ada di dokumen milik klub. Ya, dokumen milik klub, itulah petunjuk pertama

Ammy mencari dengan susah payah dokumen yang menyimpan data-data dari klub majalah ini. Dengan cermat dia mengamati deretan map yang berjajar lumayan berantakan. Disana Ammy melihat map berwarna hitam yang sedikit kusam, diambilnya map itu dan dibuka. Halaman demi halaman dia baca. Ammy menemukan sesuatu, motif penculikan dan pembunuhan kasus lima belas tahun yang lalu. Ammy segera menutup map hitam itu dan memasukkannya kedalam tas. Dengan sergap dia keluar dari ruang klub majalah tanpa ada orang yang melihatnya.

***

Sesampainya di rumah, map hitam yang tadi dibawanya dibuka. Map itu berisi semua hal yang telah ditulis oleh Putri Adinda Atmaja saat dia masih menjadi ketua klub. Tulisannya sangat kritis dan berani. Tulisan tentang ketidak jujuran para staf di sekolah tersebut. Semua tulisan itu tidak hanya tulisan semata, ada semua bukti yang menyertainya. Tulisan itu terlihat tak pernah diterbitkan sama sekali. Semua yang dituliskan oleh putri adalah kebenaran, dan kebenaran itu mahal harganya hingga dibayar dengan nyawa.

Ammy membalik halaman demi halaman kertas yang kusam dan sedikit rapuh itu. Ada kertas-kertas kecil untuk catatan kecil yang biasa ditulis oleh seorang wanita remaja, tentang cinta dan sahabat. Di sana Ammy juga menemukan sebuah foto, seorang remaja wanita yang cantik dan laki-laki yang umurnya tidak jauh berbeda dengan si wanita. Mereka terlihat bahagia, senyumnya sangat lebar dan ceria, matanya menggambarkan semangat yang menggebu seperti tak pernah padam.

Pikiran tentang dokumen, penculikan lima belas tahun yang lalu dan penculikan yang saat ini sedang terjadi, terus saja berputar tiada henti di kepala Ammy. Tanpa dia sadari matanya terpejam karena lelah, otaknya terus dipaksa untuk bekerja. Sekalipun matanya terpejam, raut wajahnya terlihat tegang, dahinya mengerut. Setetes air mata juga mengalir menyusuri pipinya yang merona merah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLACK DIAMONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang