1

211 14 2
                                    

Apakah kau tahu tentang rumor Black Diamond? Kau tahu kan, tentang hal yang mengatakan apabila kita mendapat kartu Black Diamond, pasti hal buruk akan terjadi.

           

            Pagi yang lembab menyambut hari baru bagi Ammy, cewek ceking yang punya wajah oriental itu. Susah payah ibunya membangunkan Ammy agar tidak telat masuk sekolah. Ini adalah hari pertamanya masuk sekolah baru. Dengan wajah ceria ibu menyambut Ammy yang turun untuk sarapan. Di sana hanya ada Ibunya dan Ammy sendiri. Tiga bulan yang lalu ibu dan ayahnya bercerai. Ammy yang merupakan anak semata wayang keluarga itu memutuskan untuk tinggal bersama ibunyadan pindah ke kota lain agar benar-benar terpisah dari ayahnya.

            Sebenarnya Ammy sangat menentang perceraian keduanya, tapi Ammy tak mampu mencegahnya. Bahkan untuk menolak kepindahannya pun ia tak sanggup. Ammy berangkat ke sekolah dengan malas, ia tak suka sekolah baru dan teman baru, karena itu artinya dia harus beradaptasi sekali lagi. Dia adalah tipe orang yang sedikit susah untuk beradaptasi dengan tempat baru karena dia sedikit pemalu.

            Ammy mulai memasuki halaman sekolah ketika bel berbunyi, suasana sekolah itu ramai, meskipun tak seheboh sekolahnya dulu. Saat jam pelajaran dimulai, Ammy diantar oleh seorang guru untuk memasuki kelas untuk pertama kalinya di sekolah itu. Kelas yang akan dimasukinya sekarang adalah kelas yang akan dia tinggali selama delapan bulan kedepan. Ammy menyiapkan dirinya untuk menghadapi teman-teman barunya, dia hanya berharap bahwa kelasnya merupakan sekumpulan orang-orang baik yang bisa menerimanya.

            “Hai, Aku Amelia Adora. Kalian bisa memanggilku Ammy. Salam kenal.” Ammy memperkenalkan diri dengan sangat sopan dan sempurna,

            “Baiklah Ammy, kau bisa duduk di bangku kosong dekat Zeffa.” Kata Bu. Anna, guru matematika yang mengajar di kelas itu.

            “Hai, aku Ammy,” Kata Ammy mencoba akrab dengan teman sebangkunya.

            “Berisik!.” Jawab Zeffa cuek.

            Ammy sedikit gemas dibuatnya. Pasalnya, perhatiannya tak dihiraukan sama sekali. Bahkan diajak bicarapun tidak. Sepertinya Zeffa benar-benar cowok yang cuek, tak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Pupuslah sudah harapannya bahwa kelasnya merupakan sekumpulan orang-orang baik yang bisa menerimanya dengan senyuman. Ammy menghabiskan sisa pelajarannya dengan diam dan menjadi anak baik yang mendengarkan guru yang sedang menerangkan di depan.

            Bel istirahat mengakhiri pelajaran pagi itu. Ada beberapa anak yang datang menghampiri Ammy, tapi hanya dua saja yang tinggal dan tetap mengobrol dengannya. Zeffa sudah tidak ada di kelas, dia sudah pergi entah kemana. Kelas sudah begitu sepi, hanya tinggal Ammy dan kedua teman barunya yang bernama Kelly dan Liana.

“Apakah anak yang bernama Zeffa memang seperti itu?” Tanya Ammy dengan polosnnya.

Liana memandang jauh keatas seperti sedang menimbang-nimbang kalimat yang akan dia katakan. “Bisa dibilang dia adalah pangeran kegelapan.”

Wajah Ammy terlihat kaget, Kelly dan Liana tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah Ammy yang menunjukkan banyak sekali pertanyaan.

“Sepertinya kau terlalu menganggap serius tentang pangeran kegelapan.” Ujar Kelly sambil tertawa terbahak-bahak. Dia seperti sangat puas dengan candaannya terhadap teman barunya itu.

“Sebenarnya Zeffa adalah anak yang baik.” Ujar Kelly kemudian, “Dia anak yang hangat sebelum ibunya meninggal beberapa tahun yang lalu. Aku satu sekolah dengannya saat SMP.”

Ammy melihat ekspresi aneh yang digambarkan Kelly saat dia menceritakan tentang Zeffa. “Jadi seperti itulah dia. Kau tidak perlu cemas tentangnya. Dia mungkin sedikit ketus, tapi dia adalah anak yang sangat baik.”

“Tapi aku dengar Zeffa cukup populer dikalangan cewek.” Tambah Liana. Aku mengerti sekali alasan Zeffa menjadi sangat populer, minus kelakuannya yang menyebalkan maka dia akan menjadi tipe cowok sempurna.

Mereka ngobrol ini itu sampai tak kepikiran untuk jajan di kantin. Tak lama sebelum bel masuk berbunyi, seorang gadis masuk kedalam kelas dengan sedikit tergesa-gesa. Ammy hanya melayangkan senyum manis yang dia miliki, gadis itu membalasnya dengan senyum kaku.

            “AAARRRRGGGHHH” Gadis itu tiba-tiba saja terpekik histeris. Ammy, Kelly, dan Liana spontan menoleh kearah sumber teriakan. Mereka melihat Gadis yang baru saja masuk tadi berteriak histeris di tempat duduknya.

            “Apa yang terjadi Sandra?” Tanya Kelly panik seraya beranjak dari tempatnya ngobrol bersama Ammy dan Liana.

            “Di... Di mejaku ad... ada Black Diamond.” Kata Sandra terbata-bata. Sandra tampak syok melihat kenyataan itu. Di atas mejanya ada Black Diamond.

            Kelly dan Liana ikut syok juga mengetahui kenyataan bahwa Sandra menemukan kartu black diamond.

            Ammy masih tak mengerti kenapa tiga orang itu sangat kaget saat melihat dan mendengar kata Black Diamond. Dimata Ammy, Black Diamond itu hanya kartu. Kartu tiga wajik, hanya saja umumnya kartu wajik itu berwarna merah, sedangkan yang ini berwarna hitam. Hanya hitam karena tinta, siapapun bisa melakukannya.

            “Memangnya kenapa dengan Kartu wajik hitam?” Tanya Ammy dengan penasaran.

            “Baiklah, kami akan menceritakannya.” Kata Kelly terdengar sangat gugup, “Kau mungkin tidak tahu legenda sekolah ini. Tentu saja kau tidak tahu, karena kau baru saja pindah kemari hari ini. Katanya, sepuluh tahun yang lalu disekolah kita ini ada suatu penculikan besar-besaran. Semua siswa atau guru yang mendapatkan Black Diamon tak akan pernah kembali lagi. Begitulah, kau mengerti sekarang?”

“Dan sudah ada korban dari beberapa hari yang lalu. Dua orang dinyatakan hilang tanpa kabar.” Timpal Liana, “Mereka hanya hilang begitu saja setelah mendapatkan kartu itu.”

Ammy mengangguk cepat, mukanya sekarang tampak pucat. Tak hanya senyum yang telah hilang dari wajahnya, bahkan rona merah yang biasa majang di pipinya pun ikut bertransformasi menjadi pucat.

***

Esok harinya, Ammy tak juga ingin cepat-cepat pergi ke sekolah. Bukan hanya karena Ammy masih belum bisa menyesuaikan diri, atau juga kerena teman sebangkunya berlaku menyebalkan, tapi juga karena ada rumor Black Diamond yang tiba-tiba saja ia ketahui. Hal itu menjadi pikiran bagi Ammy.

Suasana kelas masih terasa seperti biasanya. Kenyataan bahwa Sandra menerima sebuah kartu mainan dari seseorang seperti bukanlah hal yang menghebohkan seperti kemarin.

“Siapa hari ini yang tidak hadir?” Tanya pak. Tomo.

“Sepertinya Sandra belum juga hadir pak.” Jawab seorang siswa yang sebangku dengan Sandra.

“Sandra tak akan datang, Black Diamond membawanya. Aku melihat sendiri saat Sandra menemukan kartu Black Diamond itu.” Kata Kelly kemudian.

Kali ini suasana kelas menjadi gaduh dan tak teratur. Ammy hanya terdiam di samping Zeffa yang sepertinya sangat tak peduli apa-apa.

Saat melewati mading sekolah Ammy Mendapati sesuatu yang mengejutkan. Dia membaca Head Line yang dicetak dengan ukuran Giant Size “VIRDA DAN MEMEY MENGHILANG, DI DUGA BLACK DIAMOND MEMBAWANYA”. Terjadi lagi, hanya satu hari setelah hilangnya Sandra, kini dua orang temannya telah menghilang juga. Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Apa itu Black Diamond? Semua pikiran itu memenuhi kepala Ammy.

***

Ps: Beri aku ketekunan untuk menjadi lebih baik, tuhan~~~

BLACK DIAMONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang