[35] the truth

3.3K 144 25
                                    

Ayo dong guys ramein!
Kalo ada typo tandai ya..
👇🏻

***

Sebelumnya, begitu Levi selesai bercerita akan masa lalunya, Petra terus menatap manik kelabunya. Ini adalah kedua kalinya mungkin bagi gadis itu bisa dengan berani memandang mata yang semula penuh intimidasi itu. Semenjak awal Petra memang selalu merasa bahwa ada koneksi diantara mereka berdua, termasuk ibu sambungnya.

"Kau dengar aku?" tanyanya memecah keheningan. Yang ditanya hanya menundukkan kepala, dan ia pun bersuara lagi. "Kini kau sudah tahu semuanya."

"Jadi.." ucap Petra lirih, "jadi kita adalah saudara kandung beda ibu?"

"Ya."

"Seperti Eren dengan Zeke?"

"Mungkin, kurang lebih begitu."

Petra selalu tidak mengerti mengapa manusia satu ini selalu terlihat santai dalam kondisi apapun. Karena tidak kuat menahan rasa kesal juga sedih akhirnya Petra memukul dada pria itu sampai mengeluarkan bunyi buk pelan. Yang bagi Levi itu bagaikan sebuah tepukan.

"Aku ini adikmu! Kenapa kau bisa melakukan ini padaku?!"

Kening Levi berkerut sesaat setelah pukulan Petra mendarat di dadanya. "Maksudmu?"

"Tidak perlu pura-pura tidak tahu! Dasar kau--"

"Apa?" Levi menahan pukulannya, Petra terdiam dan jujur ia merasa sedikit takut.

"Saat pertama kali aku tinggal dirumah ini, aku selalu merasakan seperti ada koneksi antara aku, kakak, juga ibu. Aku tidak tahu apa alasannya namun aku selalu tak berani untuk bicara.."

Seraya melihat wajah sedih Petra, Levi berkata, "koneksi tersebut tercipta karena kita sebenarnya adalah keluarga. Walaupun kau bukan terlahir dari rahim ibuku tetapi tetap saja kau ada di dunia ini karena ayahku. Ibumu hamil karena ayahku."

"Lalu kenapa kalian diam saja? Maksudku, kenapa tidak katakan saja dari awal bahwa aku adalah adikmu? Termasuk keturunan ayahmu? Dan ibu juga.. Kenapa ia diam saja?"

"Ibuku sudah tahu ketika pertama kali melihatmu di panti asuhan, namun ia memilih untuk pura-pura tidak mengenalmu. Entahlah.. Aku rasa dia punya alasan tersendiri." Levi terdiam beberapa detik. "Ibuku tersiksa oleh bayang-bayang masa lalunya ketika ayahku pergi setelah menghamili ibumu. Bajingan tua itu benar-benar pergi begitu saja, menganggap ibuku sebagai angin lalu.."

"Lalu.. Kakak?" tanya Petra lirih. "Kakak juga sengaja pura-pura?"

"Aku?"

Mendengar pertanyaan itu Levi tersenyum tipis.

"Berbeda dengan ibuku, aku sama sekali tidak mengenalmu. Mungkin saat ini aku juga tidak akan tahu siapa kau tanpa ibu menceritakannya ketika kau tidur. Bahwa bocah kecil polos berambut pendek ini adalah adikku, bocah polos tapi cantik. Yang saat ini telah menjadi istriku."

Masih menundukkan kepala, Petra tidak mengelak tatkala Levi mengusap pipi putihnya secara lembut dan tiba-tiba.

"Mengapa? Mengapa kau sedih, Petra? Kau tidak bahagia tinggal bersama keluarga ini?"

Tentu saja aku tidak bahagia.. Sejak awal aku hanya diperlakukan seperti budak seks mu.

"Kini kakak sudah tahu jika aku adalah adikmu, tapi kenapa kakak malah melakukan ini?"

"Maksudmu ini?" jari Levi menunjuk perut Petra yang sudah membesar. "Jangan salahkan aku, bocah. Kau juga menikmatinya 'kan?"

"Apa?" wajah Petra memerah.

My Cutie SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang