Bab 15 {Mafia, Lemah, dan Flashback Ahdan}

8 3 0
                                    

Play song🎶
Sial—Mahalini
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

       “Beuh... Tiga hari yang lalu, keren banget bah, Hitam-hitam kayak Mafia” celetuk lelaki sembari memperlihatkan Fotonya bersama seorang perempuan

Kedua lelaki yang duduk satu meja dengan nya pun memutar bola mata malas

“Dih! Norak Wan! Norak!” cibir lelaki dengan pakaian yang rapih

“Iri! Bilang dek” balas lelaki yang dipanggil ‘Wan’ itu

cih! Dak Dek Dak Dek! Najis gue dipanggil adek sama lo!” semprot Temannya

Any why, Fatah, lo ada kabar lagi gak?” tanya lelaki yang berpakaian— bisa dibilang jauh dari kata rapih. Baju dikeluarkan, Almamater di sampirkan dipundak belum lagi Dasi yang di ikat dipergelangan tangan

“Belum” jawab lelaki yang menggunakan Jas OSIS, hanya dia yang menggunakan jas berbeda dengan kedua temannya

Ketiga lelaki itu adalah, Fatah, Arzam dan Ridwan

Entahlah, Kedelapan temannya pergi entah kemana, yang pasti sibuk dengan urusan nya masing-masing, ada yang Bucin, Belajar, Tidur di Perpus atau Kelas, buang Hajat, Jadi Babu Guru, dan masih banyak lagi

Alhasil Fatah hanya diam berdua dengan Arzam dan Ridwan di kantin sekolah ini

Soal Arzam dan Fatah?

Mereka berdua sudah berbaikkan, Fatah sudah meminta maaf terlebih dahulu pada Arzam, dan Arzam pun memaafkan nya, awal nya ia masih kesal dengan kejadian malam itu, Namun... Berkat bujuk rayu Putri, Arzam dapat memaafkan Fatah

“kalau dipikir-pikir, ini tuh terlalu Rumit! Gue cuman takut buat menghadapi Masalah baru yang bakal Muncul karena Masalah ini” celetuk Arzam sembari mengaduk Es Jeruk yang ia pesan

“Sama” timpal Fatah yang sedang fokus pada benda pipih yang ia pegang

So, Apapun Masalah yang bakal datang, kita emang udah diharusin buat siap bukan?” Beo Ridwan yang dibalas Anggukan oleh Fatah dan juga Arzam

Ah, mengapa masalah ini menjadi beban pikir untuk Fatah dan juga Ridwan disaat mereka berdua akan Meninggalkan sekolah ini?

★★★

Putri berjalan dengan santai di Koridor yang cukup sepi

Namun... Ketentraman nya saat berjalan terganggu ketika seseorang menarik pergelangan tangannya secara paksa

“Apa-apaan sih!” sentaknya sembari menghempas kan tangan-nya dari cekalan seorang Perempuan

Cih, Apa? Berani lo sama gue?” tantang perempuan yang menariknya

“Kalau iya kenapa?” tanya Putri dengan nada santai nya

Dan, hal itu sontak membuat Perempuan yang menariknya terpancing Emosi

Dikh! Jadi Adek kelas tuh jangan sok! Gak sopan banget sama Kakak kelas” cibir nya

Putri bersedekap dada sembari menatap perempuan didepan nya dengan satu alis terangkat

“Sopan? Gue bakal sopan, kalau orang yang gue sopanin tahu cara sopan sama orang lain” balas Putri

Perempuan itu berdesis sinis, ia terlanjur Emosi dengan Adik kelas didepan nya ini. Namun... Tak memungkiri jika ia juga harus menjaga sikap didepan nya

LOVE STORY (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang