Kim Family with their problems.
"belum terlambat untuk mengakuinya dad, katakan saja yang sebenarnya! Jihoon sebenarnya anak pungut kan dad?" -KIM JUNKYU
"Iya dad, katakan saja! aku siap menerima kenyataan jika hanya Junkyu satu- satunya saudara ku"...
"Harta yang paling berharga adalah janda kaya......" Hanbin turun dari lantai dua sambil nyanyi. Entah kenapa moodnya kelihatan lagi bagus banget pagi ini.
"Salah! Salah! Salah!" Jihoon nyorakin lagu ayahnya.
"Bener ya! Mau dibuktikan?" Tantang Hanbin.
"Hah daddy mau nyari janda kaya dimana?" Yoshi nanya nggak yakin.
"Di komplek sebelah ada tuh, mbak Hye Kyo" Hanbin naikin alis udah kayak om om godain anak SMP.
"Emang tante Hye Kyo mau sama daddy? Ngaca dong minimal daddy harus seganteng om Joong ki baru dia mau sama daddy" sengit Junkyu menghancurkan ekspektasi bapaknya.
"Iya! Iya nggak usah diperjelas" sewot Hanbin. Bikin badmood aja ini anak- anaknya.
"Kita tuh cuma instrupsi, yang bener itu harta yang paling berharga adalah BPKB...." Jihoon nyanyi dengan versinya sendiri.
"Enak aja! Lo tuh yang nggak guna!" Junkyu dengus jengkel.
"Ngaku aja lo yang kemarin ngambil duit dilaci kerja daddy kan? Gue yang dituduh ya asal lo tahu!" Sengit Jihoon bongkar aib.
"Lho gue mah nemu. Kemaren udah gue teriakin 'barang siapa....... Barang saya' ya udah"
"Yeee itu mah maunya kamu!" Hanbin ngelempar tisu kearah muka anak bungsunya. Junkyu itu bungsu keluarga Kim.
"Apa ini pagi- pagi udah berantem" Ina datang dengan beberapa bungkusan diatas nampan.
"Mbak Innn...... Buka blok wa ku!!! Kejam banget gue di blok!" Jihoon ngrengek kayak anak- anak.
"Nggak ah! Males!" Aidis bales cuek.
"Kenapa kok diblok?" Yoshi nanya kepo, karena nggak biasanya banget seorang Aidis memblokir nomer salah satu majikannya.
"Gara- gara komentar distatus wa, aneh banget kan?" Jihoon nyahut cepat.
"Status yang jajan di indoapril makan es krim itu?" Tanya Hanbin. Wah ternyata diam- diam bapak CEO memantau.
"Iya. Asal bapak tahu ya anak bapak itu ngeselin" Aidis mengadukan perilaku Jihoon.
"Kenapa sih?" Hanbin butuh penjelasan lebih. Kepo maksimal dia tuh.
"Kemarin kan mbak Ai bilang 'bahagia tidak harus berpasangan, sendiri juga bisa bahagia' nah terus aku bales 'semoga selalu sendiri ya mbak biar terus bahagia' habis itu aku diblok, apa coba salahku?" Jihoon masih nggak sadar diri.
"Dad Jihoon dulu lahirnya diadzanin apa dirap in sih? Kok julidnya mendarah daging?" Yoshi nanya ke Hanbin serius.
"Kayaknya di yasinin deh, lupa juga Daddy" orang- orang auto ketawa ngakak kecuali Jihoon yang jadi bahan pembicaraan.
"Puas kalian? Puas? Emang dasar aku anak tiri disini. Asal kalian tahu yang kalian lakukan ke saya itu jahat!" Jihoon mulai drama queen.
"Udah itu dimakan, nanti telat lho" Hanbin ngingetin.
"Dad naikin uang saku Jihoon dong! Sekarang kebutuhan Jihoon itu banyak gak cukup kalo saku sehari 50 rebu. Mana harga bensin naik kan tambah berkurang banyak" 50 ribu bagi Jihoon itu receh.
"Kagak ada! Kamu itu boros banget, belajar hemat dong. Syukur-syukur dicelengin uangnya" pak Hanbin itu perhitungannya tajam.
"Udah kok, aku udah mulai nyelengin sekarang. Aku udah mulai nyelengin pake aplikasi. Nih liat" Jihoon kasih liat ke bapaknya sebagai bukti bahwa dia anak baik, sopan, rajin menabung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Buset ji 290.000 bulan lagi, ini mah sampai lo jadi artefak baru kebeli" Yoshi komenin setelah liat celengan Jihoon.
"Yang pentingkan gue udah ada usaha nyet" Jihoon tetap bangga dengan usahanya. Pokoknya dia udah ada progress nabung mulai sekarang.
Hanbin cuma bisa geleng-geleng kepala liat kelakuan anaknya. Kalo nggak gini emang bukan Jihoon namanya.
"Serah lo lah, tar klo udah kebeli kabar-kabar" Yoshi udah capek sama kelakuan saudaranya.
"Dad beliin laptop dong, masak laptop Junkyu kemasukan semut nggak bisa dipake" sekarang giliran bungsu yang minta laptop.
"Coba distelin surat nabi Sulaiman tar pada keluar, syukur- syukur lo yang baca deh tuh. Biar mulut lo kepake buat hal bermanfaat bukannya nyumpahin orang doang" Yoshi kalo lagi mode pedes beuh bon cabe level 30 lewat.
"Enak aja! Gue juga sering tadarus ya!" Junkyu nggak terima.
"Ya baguslah, sana lo bacain tar pada keluar tuh semut"
"Udah gue bacain yang keluar cuma dua, masih banyak itu yang didalem"
"Berarti yang lain beda agama tuh" Hanbin ngehela nafas, udah berharap banget Yoshi bakal waras taunya sama aja kayak saudaranya yang lain.
"Iya tuh jun, jangan-jangan yang keluar itu mau ngasih tahu biar nggak berisik didalem masih ada kegiatan ibadah" Jihoon nambahin.
"Bisa jadi sih, terus gimana dong ini? Daddyyyy...."
"Setelah dipikir pikir sambil makan nasi liwet, harta yang paling berharga adalah nyawa. Bener keluarga beban apalagi yang model kalian beuh.. spesialis bikin darah tinggi" Hanbin cabut sebelum makin emosi denger percakapan randome anak- anaknya. Agak laen emang anak- anaknya.
