08.appropriate punishment

33.5K 336 14
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak Bestie
_

Ruangan klasik dan modern dengan lantai marmer yang bercorak perpaduan antara hitam dan emas membuat suasana ruangan CEO tambang batu bara sangat elit dan mewah.

Buku-buku tebal dan dokumen penting perusahaan tertata rapi di rak yang menempel di dinding ruangan itu.

Massimo kembali bekerja setalah beberapa hari ia tidak ke kantor dengan alasan ada urusan. Faktanya pria itu tidak masuk kantor karna gadisnya yang nakal hingga membuatnya pusing di buatnya.

Dengan di temani secangkir kopi, Massimo memegang mos komputer nya, meyelesaikan beberapa file-file yang harus dia sendiri yang mengerjakan.

Matanya sangat fokus memandangi komputer sekarang. Tangannya dengan lihay memencet keyboard.

"Pagi, sir"

"Ada apa?"

"Kita akan kedatangan tamu penting dari Polandia"

"Siapkan semuanya, beritahu karyawan lain jam sembilan malam kita adakan meeting"

"Baik,sir" ia menunduk hormat sebelum keluar dari ruangan elit tersebut.

...

Secangkir kopi di hidangkan. Kafein dan rasa kopi setidaknya membuat dirinya duduk di samping kursi cal untuk beberapa saat lagi.

Massimo dengan tenang mendengarkan pendapat dari beberapa kolegan yang akan berkerja sama dengannya.

Sesaat pria itu melirik ponsel di sampingnya.


Tangan pria itu menggenggam ponselnya erat. Rahangnya mengeras saat melihat pesan singkat dari Bodyguardnya.

Gadisnya kabur!

Massimo mencoba menarik nafasnya pelan, berusaha tenang.

Fuck!

Kenapa begitu lama!?, Pria itu tidak tahan untuk sekedar duduk beberapa saat lagi. Fokusnya sudah rusak akibat ulah gadisnya.

Massimo menarik dasinya, ia berdiri meninggalkan meeting dengan mitra kerja perusahaannya yang mungkin sangat penting.

Lucca menatap heran bosnya yang tiba-tiba keluar tanpa mengatakan satu patah katapun. Begitupula dengan tamu pentingnya.

"Excuse me, we can continue this meeting."

Lucca tersenyum kecut kepada tamu-tamu penting mereka.

Bitch!

Di sisi lain, Massimo keluar dengan jalannya yg cepat ke arah mobil nya yang terparkir, ia mengancingkan baju dengan tatapan yang tajam ke depan.

"Aku akan memotong kakimu Maria!" Desisnya di sela ia akan masuk ke dalam mobilnya.

Pria itu pergi sendiri meninggalkan Lucca yang masih berada di dalam.

Tanpa berfikir panjang,Massimo menginjak pedal gasnya kencang. Ia tidak sabar menghukum gadis nakal itu!.

 Ia tidak sabar menghukum gadis nakal itu!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
VENESIA (SELESAI)Where stories live. Discover now