8. Drama or Trauma

128 7 0
                                    

Setelah mereka mendapatkan tempat duduk pesanan  Ansa dkk pun sampai, lalu mereka sibuk dengan makanan masing-masing berbeda dengan Farel dkk mereka masih menunggu pesanan datang sambil melihat Ansa makan, sementara Ansa yang merasa diperhatikan pun menoleh.

"En?"

'lmut banget.'

'Emaknya ngidam apaan yah waktu hamil Ansa?'

'Adek gua emang gada obat imutnya.'

'Mine.'

"Ish kok pada diem sih." Cemberutnya.

"Lucu banget sih." Ujar Farel sambil mencubit pipi gembul Ansa.

"Sakit tau abang." Rengeknya sembari menggembungkan pipinya, bibir mengerucut.

"Maafin abang yah abisnya kamu gemesin sih."

'Shit terlalu imut.' batin seseorang.

________________________________________________

Beberapa menit kemudian makanan yang dipesan Farel dkk sampai, mereka makan dengan sesekali di isi oleh candaan agar suasana tidak canggung.

"Eh gua denger ada murid baru yah."

"Kata siapa lo Singa?"

"Dari anak-anak kelas yang pada gosip katanya sih murid barunya cewek." acuhnya.

"Pindahan dari mana dia? sifatnya gimana?"

"Katanya sih dari Sanjaya School kalo nggak salah namanya Safira." terangnya.

"Sanjaya School bukannya milik bokap lu ya Rel ?"

"Hm."

"Abang ditanya sama ka..."

"Oh iya kita belum kenalan kan? kalo gitu kenalin nama gua Brayen Aditama boleh panggil sayang, beb atau apapun senyaman lo, cowo paling ganteng setelah pak bos." sambil mengedipkan mata.

Sontak kelakuannya mendapatkan tatapan tajam dari tiga pria didepannya, sementara yang ditatap hanya bisa menelan ludah kasar.

"Mampus lo! macem-macem sih." meledek sambil tertawa. "Kalo gua Lion Putra Atmaja abangnya Shasha." lanjutnya memperkenalkan diri.

"Gua Bryan Aditama kembaran Brayen."

"Hai Bang Rian, terus mereka berdua siapa?" tanyanya sambil melirik sebelah kanan.

"Kalo yang ada di samping Ansa itu Xa-" ucapan Lion terpotong.

"Xavier King Alexander, King."

"Putra Verellio Ningrat, sepupu Kay dan Key."

Sedangkan mereka yang di kantin melongo tak percaya karena dua kutub bicara lembut dan bicara lebih dari dua kata meskipun itu perkenalan diri (kecuali Ansa, Farel, Ryan).

"Eh itu beneran dua kutub ngomong?"

"Wah kejadian langka sih ini."

"Gila ternyata mereka bisa ngomong lembut juga njirr."

"Suaranya itu loh bikin hati gue meleleh."

Sedangkan yang menjadi bahan ghibah tidak mendengarkannya mereka hanya fokus pada Ansa.

"Kayaknya bakalan ada cinta segi tiga nih Ray." bisik Lion.

"Bener, tapi kayaknya bakal susah deh soalnya keluarga Xandara posesif semua."

Setelahnya suasana kantin kembali hening meskipun masih terdengar kalo mereka masih membicarakan hal tadi.

Saat sedang asik makan tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri meja ditempati Ansa dkk dengan suara yang lembut, ralat di lembut-lembut kan.

"Permisi aku boleh gabung sama kalian nggak?" ujarnya lembut dan muka polos.

Mereka tidak menanggapi pertanyaannya seolah tidak ada yang bicara dengan mereka. Dia geram karena tidak ada yang menanggapi pun kembali berbicara.

"Boleh nggak soalnya meja udah hampir penuh semua." lirihnya.

Ansa yang melihat mereka tidak menanggapi pun inisiatif menjawab.

"Boleh duduk aja." sembari fokus pada makanannya.

Posisi duduk :

          Verel, King, Ansa, Farel, Shasha, Amira

          -------------------------meja--------------------------

         Safira, Bryan, Keyla, Kayla, Brayen, Lion

"Terimakasih, kenalin nama aku Safira Blake dan sahabat aku Amira Sky."

Lagi-lagi tidak ada yang menanggapi mereka hanya fokus pada makanannya masing-masing. Sementara Ansa yang kasihan pun menjawab.

"Aku Ansa, maaf yah mere-" ucapan Ansa terhenti tubuhnya tiba-tiba gemetaran sendok yang dipegang jatuh ke lantai menimbulkan suara yang nyaring.

"Ansa kamu kenapa hey." tanya Keyla khawatir pasalnya Ansa langsung berdiri dan mundur setelah menjatuhkan sendok.

"J-jangan pukul s-sa-kit hiks pergi sakit hiks PERGI ARGGGHHH SAKITT HIKS J-JANGAN P-PU-PUKUL HIKS." jerit Ansa.

Ansa semakin menjerit saat Farel mendekatinya, dia terus mundur kebelakang sambil menangis dan sesekali menjerit lalu menjambak rambutnya sendiri.
Xavier yang melihat Ansa melukai diri sendiri melangkah maju mencoba untuk menenangkan Ansa  setelah sampai didepannya dia langsung memeluknya meskipun Ansa memberontak.

"Hey tenang tidak ada yang menyakiti mu oke kita semua melindungi mu jangan sakiti diri sendiri tenang baby."

"J-jangan pukul sa-sakit hiks lepas!"

"Tenang tidak akan ada yang menyakiti mu."

Dirasa Ansa mulai tenang Xavier merenggangkan dekapannya, namun siapa sangka ternyata Ansa pingsan sontak Xavier menggendongnya seperti koala dan berlari menuju palkiran.

Melihat Xavier pergi mereka menyusul karena khawatir terjadi sesuatu pada Ansa.

"Biar gua yang bawa mobil sisanya bawa kendaraan masing-masing." saran Bryan.

Setelah beberapa menit mereka sudah sampai dirumah sakit dan Ansa sedang ditangani oleh dokter lalu tak lama kemudian terdengar suara langkah yang tergesa-gesa berjalan menuju mereka.

"Boy apa yang terjadi? bagaimana bisa Ansa masuk rumah sakit." tanya Granma khawatir.

Farel menjelaskan semuanya secara rinci tanpa ada yang terlewat, mendengar penjelasan itu mereka menggeram marah.

'awas saja kau bitch akan ku beri pelajaran kau kalau Berliannya Xandara sampai terluka' batin Grandpa geram.

Lalu dokter pun keluar dan menjelaskan tentang kondisi Ansa bahwa dia mengalami trauma dan juga mendapatkan potongan ingatan lalu memaksa untuk mengingat jadi dia pingsan.

"Dok apa itu akan berbahaya untuk cucu ku?"

"Ya! usahakan untuk tidak memaksanya mengingat sesuatu karena dapat berakibat fatal, kalau begitu saya permisi ada yang harus saya urus."

"Hm."

Terhitung sudah lima jam sejak dokter pamit tapi belum ada tanda-tanda kalau Ansa akan sadar.

Ansa pov on

'buset setia amat mereka nungguin gua, nggak nyangka akting gua bagus juga cocok lah jadi pemain flm'

'gimana ya keadaan si safir sekarang masih hidup kah atau udah menyatu dengan tanah? Mari rebut kembali semua yang harusnya jadi milikmu Ansa!'

Ngomong-ngomong gua jahat nggak sih bohongin mereka dengan pura-pura masih pingsan? Bodo amat dah mending gua tidur aja biar dikiranya masih pingsan jadi dosa gua nggak banyak bngt karena boongin orang.

Ansa pov end














.
.
.
.
.
.
.
.

Hai👋 apakah kalian masih membaca cerbung buatan ku?😅 Maaf yah kemaren² nggak bisa Up karena kelupaan untung ada yang ngingetin😁.

Kalo alurnya agak nggak nyambung maafin yah lupa dikit alurnya.

Selamat membaca🥳

Anfaira Or Ansa Story'sWhere stories live. Discover now