13. Terungkap 2

142 5 0
                                    

"Grandpa Sa mau nanya boleh?"

"Tentu"

"Kalau orang hamil kan perutnya besar nah di dalem perut kan ada dede bayi kan?"

'firasatku tidak enak.' batin semua orang.

"Iya, memangnya kenapa?" kali ini yang menjawab bukan Grandpa tapi Grandma.

"Jadi gini, berarti ususnya ke gencet dong kan ada dede bayinya."

'benerkan!' batin mereka kompak.

"Ha ha gak gitu konsepnya Maemunah!" gemas Farel sambil tertawa kaku.

"Terus gimana dong?" herannya.

"Y-ya gitu deh." bingung Farel.

Farel tertekan! Gemes pengen remes jantungnya Ansa! Eh astaghfirullah.

-----------------------------------------------------------------------

Setelah pertanyaan absurd dari Ansa tak lama kemudian para sahabatnya datang dan berniat untuk menginap selama beberapa hari.

Tidak ada alasan lain karena alasannya sudah jelas, mereka ingin memantau kondisi Ansa selama 24 jam.

Bahkan mereka memonopoli Ansa dari keluarganya sampai membuat para tetua geram dan selalu menatap penuh permusuhan jika dibelakang Ansa.

Sebenarnya itu bukanlah alasan sebenarnya karena alasan mereka berkumpul untuk membahas masa lalu Ansa sebelum menyandang marga keluarga.

Saat ini tepatnya tengah malam para penghuni rumah Xandara sedang berdiskusi di ruang bawah tanah membahas tentang masa lalu Ansa.

"Jadi bagaimana?" tanya Grandpa.

"Begini tuan menurut laporan dari bawahan saya sebelum nona kembali nona sempat mendapat perundungan dari orang sekitarnya dan nona juga kerap mendapat kekerasan fisik maupun mental yang dimana dilakukan oleh salah satu oknum, nona juga sempat hampir di perkosa oleh para preman suruhan dari nona Safira Blake dan juga nona pernah menjadi korban tabrak lari, kesimpulannya semua kejadian yang dialami nona adalah orang suruhan nona Safira dan ibunya." jelas Jack tangan kanan Grandpa.

Suhu ruangan yang ditempati kini menjadi sangat rendah karena aura yang di keluarkan para tetua keluarga sangat pekat membuat siapapun tidak akan berani mendekati mereka.

"Tahan emosi kalian kita dengarkan dulu penjelasan dari Jack." ucap Grandma.

"Lanjutkan."

"Baik tuan, saat nona berumur tiga tahun nona sering mendapatkan cambukan dari pengurus panti lalu saat nona berumur lima tahun nona di usir dari panti dan menjadi korban tabrak lari dari orang suruhan Vira Blake yang membuat nona kehilangan ingatan dan mengalami kelumpuhan ringan dan dirawat oleh salah satu dokter muda yang kini menjadi dokter pribadi nona Qila, lalu saat nona memasuki sekolah dasar nona kembali mendapatkan perundungan dari orang sekitarnya yang mana adalah hasutan dari nona Safira Blake yang menyebabkan psikis nona menjadi terguncang nona juga sempat mendapatkan perawatan intensif di Jerman dan juga pengawasan ketat yang mana selama dua puluh empat jam di awasi oleh dokter psikologi dan juga dokter yang merawat nona sendiri lalu satu tahun kemudian nona kembali ke Indonesia dan bertemu dengan keluarga Sanjaya satu bulan sebelum hadirnya seorang wanita membawa anak perempuan sepantaran nona Qila yang mengaku pernah berhubungan intim dengan tuan Azril lalu dua tahun kemudian nona mengingat semua kenangan pahit yang dialaminya." jelas Jack lalu mengambil nafas dan melanjutkan informasi yang didapat.

(Disini Jack manggil Ansa itu Qila karena panggilan kesayangan yang diminta Ansa)

"Nona sering memberikan kode pada orang sekitar saat nona bertemu dengan nona Safira tetapi tidak ada yang paham dengan kode yang diberikan lalu puncaknya di mana nona kembali masuk rumah sakit dan sempat koma juga karena ancaman dan tekanan dari nona Safira dan ibunya yang mengakibatkan psikisnya kembali terguncang."

Transmigration Of Anfaira Where stories live. Discover now