2. COMEBACK

184 18 5
                                    

"Zea mau makan dulu? apa mau mandi dulu?"

"Zea langsung pulang aja tante."

Setelah ke pemakaman mereka pulang ke rumah Akbar, kini Zea Akbar dan Rosiana-mama Akbar berada diruang tamu.

"Gak makan disini? tante udah masak makanan kesukaan kamu loh." Ucap Rosiana, Zea dan tante Ro sangat sudah akrab. Dulu waktu kecil hingga sekarang Zea sudah menganggap tante Ro sebagai mama nya.

"Tante yang bener?" Zea speechless mendengar penuturan tante Ro. Biasanya Zea makan dirumah Akbar karena dirumahnya tidak ada yang memasak. Pembantu dirumah Zea hanya untuk bersih-bersih saja.

"Iya dong, yuk makan dulu" Ajak Tante Ro menggandeng tangan Zea.

"Anak mama itu aku apa Zea sih, masa aku gak diajak makan," Ujar Akbar tiba-tiba.

"Zea juga anak mama, calon menantu mama. Iya kan Zea?" Ucap Rosiana dengan santai. Zea melotot kaget sementara Akbar nampak biasa saja.

"Zea?" Panggil Rosiana, melihat Zea yang tak menyahut

"Ah iya tante, mending kita langsung makan aja, aku kangen masakan tante," Zea segera mengganti topik, bisa-bisanya ia salah tingkah. Padahal tak ada hubungan apa-apa dengan Akbar.

"Mau kan jadi mantu tante?" Tanya Rosiana menggoda sementara Zea gelagapan untuk menjawab nya.

"Mama apaan sih kita berdua itu masih sekolah, masih juga kelas sebelas" Celetuk Akbar menatap Zea yang menunduk, malu mungkin.

"Kalau kalian berdua pacaran mama juga ngrestuin kok," Zea mendongak menatap Akbar tatapan mereka bertemu, namun Zea segera memutus kontak mata dan menatap kearah lain.

Rosiana menatap Zea, "Gimana?"

Zea hanya diam.

"Mending makan," Ucap Akbar mengalihkan pembicaraan, ia tau hati Zea masih untuk Sagara.

"Akbar baru berusaha ma, sabar ya. Wanita seperti Zea sulit didapatkan. Entah pelet apa yang di gunakan Sagara dulu sampai membuat Zea terpikat dan sulit melupakan"

***

"Makasih ya Bar." Akbar mengantarkan Zea pulang itupun disuruh siapa lagi kalau bukan mamanya itu. Padahal jarak rumah nya sangat dekat cuma 10 langkah.

"Iya, gih buru masuk terus tidur jangan lupa kunci jendela," Peringat Akbar

"Iya iya bawel lo ah"

"Ada maling masuk kapok," Zea memutar bola mata malas nya

"Yang ada lo yang masuk lewat jendela kamar gue," Memang benar adanya Akbar sering masuk ke kamar Zea lewat jendela kamar gadis itu.

"Udah cepet masuk, kalau ada apa-apa bilang gue, Oke." Cowok ber hoodie hitam itu menaikkan kupluknya.

"Iya iya,"

Zea berlalu dihadapan nya lantas membuka pintu gerbang kemudian menutup dengan perlahan.

Zea memasuki kamarnya yag terletak di lantai dua, mengintai dari balik jendela memastikan cowok itu benar-benar sudah tidak ada di depan rumahnya. Ais cowok itu sudah tidak ada di sana.

***

Malam ini bukan malam yang sepi bagi segerombolan laki-laki yang nampak berkumpul di sebuah gubuk, bukan gubuk melainkan basecamp.

"Gue heran kenapa Sagara bisa mati, kasusnya sangat tertutup," Celetuk salah satu anggota Zevirous.

"Susah banget buat kita selidiki, kayaknya Sagara di bunuh bukan karena kecelakaan,"

COMEBACK [ON GOING]Where stories live. Discover now