just-anny : [Andai]

365 49 1
                                    

Song : Seperti Bintang by Yovie and Nuno
...........................................................................

Andai saja engkau tahu
Resahku karenamu
Andai aku di benakmu
Alangkah indah dunia
Bila ada satu nama kurindu
Slalu sebutkan dirimu
--

26 Maret 2015
Aku berjalan perlahan memerhatikan seseorang di depan sana. Jarak kami terpaut sekitar lima meter. Aku menjaga diriku dengan waspada agar tak terlalu dekat dengan orang itu. Aku menjaga diriku agar dia tidak bisa merasakan kehadiranku.

Orang itu, maksudku, laki-laki itu... berjalan sendirian di trotoar jalan. Beberapa menit semenjak aku mengikutinya, dia hanya berjalan, berjalan, dan terus saja berjalan. Panas terik sapaan matahari seolah tidak ia acuhkan. Segala polusi yang menyapanya dari asap kendaraan seolah tidak ia hiraukan.

Laki-laki dengan kemeja hitam itu memegangi buket bunga ukuran besar di tangannya. Bunga mawar merah muda terlihat cantik dengan balutan plastik transparan dan pita merah. Karena aku ada di belakangnya, aku sama sekali tak dapat melihat bagaimana air muka pria itu saat ia sesekali menciumi bunga.

Sebelumnya, aku tak pernah melihat dia berurusan dengan bunga. Bahkan sebelumnya tidak pernah aku melihatnya serapi hari ini. Kemeja hitam model slim fit dengan bagian tangan digulung terlihat sangat cocok di badannya. Rambutnya begitu rapi, terlihat sekali ia menyisirnya sebelum pergi.

Hari ini dia begitu menarik, begitu tampan, juga memesona. Mau kemana dia? Apa bertemu dengan seorang gadis pujaan hatinya?

Hatiku mendadak panas. Ada rasa semacam tidak suka yang menyelimuti perasaanku. Aku-Kirana Maharani-merasa tak suka dengan itu. Siapa yang akan suka saat orang yang selalu kita sayangi secara diam-diam itu akan mendekati gadis lain hari ini?

Ya. Aku menyukai laki-laki itu. Sangat menyukainya. Dia adalah cintaku yang tak akan sampai. Begitulah kenyataanya.

--
Seperti bintang indah matamu
Andaikan sinarnya untuk aku
Seperti ombak debar jantungku
Menanti jawabanmu
--

Aku melihatnya berbelok memasuki sebuah pemakaman. Tanda tanya besar hadir dalam benakku. Untuk apa dia masuk ke tempat seperti itu? Berharap menemukan jawaban, aku terus mengikuti langkahnya. Hingga aku terdiam menatapnya berjongkong pada salah satu makam.
"Bagaimana keadaanmu? Kamu pasti bahagia di sana 'kan? Hari ini aku datang lagi. Percaya tidak? Aku merasa kehilanganmu yang selalu membuatku tersenyum saat melihatmu mengikutiku diam-diam. Kamu kira aku tidak tahu ya?" Laki-laki itu berbicara sendiri.

--
Pernah aku dengar darimu
Engkau kini sendiri
Namun adakah kau dengarkan aku
Yang benar inginkan kamu
--

Laki-laki itu tersenyum dengan wajah sendu. Ia meletakkan buket bunga mawar tadi ke atas makam itu. "Bunga mawar merah muda. Kata temanmu bunga ini kesukaanmu. Bagaimana? Kamu suka?"

Ia mengusap perlahan tulisan nama yang terukir di batu itu. "Andai kamu masih hidup, aku akan bilang padamu bahwa aku menyukaimu. Menyukaimu diam-diam seperti kamu."

Aku yang sejak tadi berdiri di depan makam itu tertegun. Aku melihat tulisan yang terukir di batu nisan itu.

Kirana Maharani. Lahir 30 Mei 1993. Wafat 19 Maret 2015.
--
Andai saja engkau tahu
Resahku karenamu
Andai aku di benakmu
Alangkah indah dunia

END

SongFict: SeandainyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang