-30-

1.4K 174 10
                                    

Chaeyoung tiba dirumah sakit dengan nafas yang memburu. Dia bergegas keruangan UGD untuk menemui sang istri"Wifey"

"Hubby"Jennie bergegas bangkit dan memeluk Chaeyoung dengan erat membuatkan darah yang ada ditangannya itu menepel dibaju Chaeyoung.

"It's okay. Kamu tenang ya"Chaeyoung terus membisikkan kata kata penenang kepada sang istri. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi karena dia buru buru kerumah sakit setelah menerima panggilan dari Jennie.

"J-Jisoo Eonnie kecelakaan"ujar Jennie dengan suara bergetarnya"S-semuanya terjadi didepan mata aku. Semuanya salah aku By. Jisoo Eonnie kecelakaan karena dia menaiki mobil aku. Seharusnya aku yang berada didalam posisi itu,bukan Jisoo Eonnie"Jennie terus saja menjelaskan semuanya dengan sedikit racauannya.

Chaeyoung mengelus kepala Jennie"Semuanya bukan salah kamu. Jangan menyalahi diri kamu ya"bisiknya

"Chae"Haein menghampiri mereka bersama Lalice yang berada didalam gendongannya.

"Hyung"sahut Chaeyoung

"Apa yang terjadi? Dimana Jisoo?"tanya Haein khawatir

"Jisoo Nuna kecelakaan. Waktu itu Jisoo Nuna menggunakan mobil Jennie dan dia kecelakaan didepan cafe"Chaeyoung membantu Jennie menjelaskan semuanya.

Haein menghembuskan nafasnya dengan gusar. Panik,khawatir dan juga takut melanda dirinya saat ini.

"Mama dimana?"tanya Lalice bingung

Haein mengecup dahi sang anak"Mama lagi diurus sama Dokter"

"Dokter? Mama sakit?"

"Iya. Jadi Lalice harus doain semoga Mama baik baik saja ya"sahut Haein dibalas anggukan polos dari Lalice.

Beberapa menit berlalu,seorang Dokter keluar dari ruangan UGD"Mama"panggil Chaeyoung

Jiah menatap mereka secara bergantian"Kondisi Jisoo kritis"

"K-kritis?"ulang Haein dengan mata berkaca kacanya.

"Benturan dikepala Jisoo membuatkan dia kehilangan banyak darah dan kita tidak tahu kapan dia bakalan sadar"jelas Jiah dengan sendu.

"S-semuanya salah aku"lirih Jennie"Seharusnya aku yang ada disana. Aku yang bersalah"racau Jennie dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Wifey,ini bukan salah kamu"ujar Chaeyoung menenangkan Jennie.

Jennie menggeleng dengan sedikit terisak"Hiks semuanya salah aku By"isaknya.

Secara tiba tiba dia pingsan namun dengan sigapnya Chaeyoung menangkap badan Jennie sebelum Jennie jatuh kelantai"Bawa keruangan Dokter Tiffany sekarang!"arah Jiah khawatir.

Chaeyoung menggendong Jennie ala bridal style dan membawa istrinya itu keruangan Dokter Tiffany yang merupakan Dokter kandungan.











Chaeyoung menatap Dokter Tiffany dengan tatapan gusarnya. Disampingnya itu terlihatlah Jennie yang belum sadarkan diri diatas brankar.

"Apa yang terjadi Chae?"tanya Dokter Tiffany. Buat pengetahuan semua,dia ini sahabatnya Jiah bahkan dia sudah menganggap anak anak Jiah sebagai anak anaknya sendiri.

"Jennie melihat kecelakaan didepan mata dia sendiri Tante. Dia bahkan menyalahkan diri dia sendiri"jelas Chaeyoung.

Dokter Tiffany mengangguk paham"Emosi Jennie sedikit terganggu. Itu bisa memberi efek yang buruk kepada kandungan dia. Untuk sekarang kondisi kandungan dia masih lemah. Tolong jagain emosi Jennie dan pastikan dia tidak stress"

Chaeyoung menghembuskan nafasnya dengan kasar. Dia bersyukur karena anaknya itu masih bertahan"Baiklah Tante. Aku akan lebih protektif"sahutnya dibalas anggukan dari Dokter Tiffany.










Ceklekk

Chaeyoung mendorong kursi roda Jennie memasuki ruang inap Jisoo. Terlihatlah keluarga kecil Jisoo bersama Jiah, Limario,Sooyaa,Yoonchul dan juga Seojin yang sudah berada disana.

"Masih berani elo kesini huh?"sinis Seojin

"Gara gara elo,Eonnie gue kecelakaan!"teriak Sooyaa dengan marah. Dia menghampiri Jennie dan bersiap untuk menyerang Jennie.

Dengan sigapnya Chaeyoung melindungi sang istri"Jangan sakitin istri gue!"marahnya

"Untuk apa kamu membela dia lagi Chae?!"tanya Sooyaa"Gara gara dia Jisoo Eonnie kecelakaan!"lanjutnya

"Jaga omongan elo! Jennie tidak bersalah!"sahut Chaeyoung

"Sudah dari dulu aku bilang kalau dia memang tidak berguna! Gara gara dia,semua ini terjadi"ujar Seojin dengan benci.

Plakkk

Satu tamparan mendarat dipipi Seojin. Sudah pasti semua itu adalah ulah dari Jiah"Jaga omongan kamu! Kamu tidak ada hak untuk ngomong seperti itu!"marah Jiah.

"Ck,terus saja belain dia!"decak Seojin dengan kesal.

Tok tok tok

Ceklekk

Pintu ruang inap itu dibuka dan masuklah beberapa petugas polisi yang menghampiri mereka"Dengan keluarga Jisoo-ssi?"tanya salah satu polisi itu.

"Saya suaminya Pak"sahut Haein

"Saya Junmyeon,petugas polisi yang bertanggungjawab untuk kasus kecelakaan ini"

"Itu pelakunya Pak. Tangkap saja dia"timpal Seojin menunjuk kearah Jennie.

"Kami kesini juga karena ingin menangkap pelaku kecelakaan itu"sahut Junmyeon

"Apa sudah ada bukti?"tanya Haein

Junmyeon mengangguk"Menurut hasil siasatan pihak polisi,Jisoo-ssi menggunakan mobil Jennie-ssi. Ternyata ada yang mengotak atik mobil Jennie-ssi dan berniat untuk membuatkan Jennie-ssi kecelakaan namun sasaran pelakunya malah meleset"

Dia menjeda kata katanya dan beralih menatap Sooyaa"Sooyaa-ssi,anda ditahan karena sudah berniat untuk membunuh Jennie-ssi"

Seorang polisi langsung memborgol Sooyaa"Loh,apa apaan ini! Lepasin gue!"teriak Sooyaa meronta ronta.

"Sekarang siapa yang bersalah huh?"bisik Jiah dengan sinis.

Wajah Seojin memucat. Kalau Sooyaa ditaham polisi,sudah pasti dia bakalan ikut ditahan karena semua itu adalah rencananya.







  Tekan
    👇

Revenge Love✅Where stories live. Discover now