-23-

1.7K 200 34
                                    

3 bulan sudah berlalu dan rumah tangga pasangan Chaeyoung-Jennie berjalan dengan mulus. Mereka sudah berpindah masuk kemansion yang dibeli oleh Chaeyoung.

Jennie menjalankan semua tanggungjawabnya sebagai istri dengan baik begitu juga dengan Chaeyoung yang menjalankan tanggungjawabnya sebagai suami.

Sekarang pasangan yang bahagia ini lagi menikmati liburan mereka ditaman belakang mansion.

"Kita menikah sudah 3 bulan,jadi apa rencana kamu untuk membalas dendam kita?"tanya Jennie

Chaeyoung tersenyum"Balas dendam dengan cara yang terbaik adalah dengan menunjukkan kesuksesan kita"

Jennie mengernyit"Maksud kamu?"

Chaeyoung menggenggam tangan Jennie"Mereka sudah mengambil kebahagiaan kita bukan? Dan mereka pikir kalau kita tidak bakalan bahagia. Tapi mereka salah. Kita harus tunjukin sama mereka kalau kita lebih bahagia dari mereka"

Jennie hanya diam. Dia masih mencerna semua kalimat yang dilontarkan oleh suaminya itu.

"Aku hanya mau pernikahan terjadi 1 kali saja didalam hidup aku. Dan hanya satu istri aku. Only you"ujar Chaeyoung menangkup kedua pipi sang istri"Aku mencintai kamu. Aku terlalu mencintai kamu. Jennie,my only Wifey"

Air mata mengalir keluar dari mata Jennie. Chaeyoung yang melihatnya sontak panik"Hey,kenapa? Apa kata kata aku menyakiti kamu? Mianhe aku-"

Cup

Jennie membungkam mulut Chaeyoung agar suaminya itu berhenti bersuara. Chaeyoung bahkan sudah melotot saking kagetnya. Jennie tidak membungkam mulut Chaeyoung menggunakan tangan,namun dia menggunakan bibirnya.

Ini bukan pertama kalinya dia merasakan ciuman dari istrinya itu namun hal ini tetap saja menjadi candu untuk Chaeyoung.

"Kita sudah melalui semuanya bersama. Aku bahkan sudah memberikan kehormatan aku buat kamu. Apa kamu tidak berpikir kalau aku juga mencintai kamu hurm?"tanya Jennie

"You love me too?"tanya Chaeyoung membuatkan Jennie mengangguk"So,we love each other?"tanya Chaeyoung lagi.

"Iya Hubby"sahut Jennie greget.

Chaeyoung mengecup dahi sang istri"Restu aku selalu bersama kamu. Terima kasih karena sudah menerima aku dihati kamu"

"Aku yang harus berterima kasih sama kamu. Kamu bahkan menerima segala kekurangan aku dan aku bersyukur untuk itu"ujar Jennie

"Tidak ada manusia yang sempurna. Kita saling melengkapi"sahut Chaeyoung.

"Dramanya sudah selesai?"

Chaeyoung sama Jennie sontak menatap kearah sumber suara. Terlihatkan Irene bersama keluarga kecilnya yang berdiri tidak jauh dari mereka itu. Yerim yang berada digendongan Seulgi pula kelihatan bingung soalnya Papanya itu malah menutup kedua matanya.

"K-kalian kok bisa ada disini?"tanya Chaeyoung

"Tadi kita sudah menekan bel si tapi tidak ada sahutan. Maaf deh,kita langsung masuk saja"sahut Irene

"T-tidak apa apa Eon"sahut Jennie dengan pipi memerah malu.

"Sudah,tidak perlu malu kok. Eonnie mengerti"ujar Irene tersenyum menggoda.

"Untuk apa si kalian kesini?"tanya Chaeyoung

"Ini si Yerim kangen sama kalian"sahut Seulgi menurunkan Yerim dari gendongannya.

"Uncle Chae,Aunty Jen"bocah itu langsung berlari menghampiri mereka berdua.

Chaeyoung menggendong Yerim"Yerim kangen Uncle sama Aunty hurm?"

"Iya"sahut Yerim

Jennie mengelus pipi Yerim. Dia juga menyayangi bocah itu bahkan dia sudah menganggap Yerim seperti anaknya sendiri. "Aunty punya mainan buat Yerim loh"

Mata Yerim berbinar binar"Benaran Aunty?"

"Iya sayang. Ayo kita keruang kamu"mereka akhirnya berlalu keruang tamu dan Yerim kelihatan bahagia dengan semua mainan yang dibeli oleh Jennie.

"Tidak perlu repot repot beliin mainan buat Yerim. Eonnie merasa tidak enak nih"ujar Irene

"Tidak perlu merasa tidak enak Eon. Aku sudah menganggap Yerim seperti anak aku sendiri kok"sahut Jennie mengelus kepala Yerim.

"Apa kamu mau mengadopsi anak dipanti asuhan saja?"tanya Chaeyoung

"Memangnya boleh?"tanya Jennie balik

"Ya boleh lah. Apa si yang tidak boleh untuk kamu"sahut Chaeyoung

"Hyung tahu dimana panti yang mempunyai bayi untuk diadopsi"timpal Seulgi

"Kita kesana sekarang saja deh"ujar Chaeyoung.

"Aku siap siap duluan"Jennie bergegas bangkit dan berlalu kekamarnya.





10 menit berlalu namun Jennie masih belum selesai. Chaeyoung akhirnya memilih untuk menyusul sang istri.

"Wifey,apa belum selesai?"tanya Chaeyoung

Jennie mempoutkan bibirnya"Aku tidak punya perfume By"

"Perfume? Bukannya perfume kamu baru saja dibeli?"bingung Chaeyoung

"Aku tidak suka sama baunya. Baunya bikin aku mual"sahut Jennie menyambar botol perfume milik Chaeyoung"Aku suka punya kamu. Wangi banget"

"Loh,itukan perfume cowok"komentar Chaeyoung

"By,kok aku merasa pusing ya?"lirih Jennie

Chaeyoung menangkup kedua pipi Jennie"Muka kamu juga pucat. Sepertinya kamu sakit nih. Kita kerumah sakit ya"tanpa mendengar jawaban dari Jennie,dia langsung menggandeng Jennie pergi.









:
:

"Selamat untuk kalian. Jennie-ssi lagi hamil dan usia kandungannya sudah 3 minggu"

"Nde?!"Chaeyoung sama Jennie melotot saking kagetnya. Apa sekarang mereka lagi berhalu?

"I-istri saya hamil?"ulang Chaeyoung.

Dokter Sunny mengangguk"Iya Chaeyoung-ssi"

"A-aku hamil"gumam Jennie mengelus perutnya. Sudah lama dia menginginkan kehadiran sang anak didalam hidupnya dan sekarang Tuhan menitipkan sosok anak didalam perutnya.

Chaeyoung mengecup dahi Jennie dan menghapus air mata Jennie yang sudah mengalir keluar itu"Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Berkat kesabaran kamu,Tuhan akhirnya memberi apa yang kamu inginkan"ujarnya dengan mata berkaca kaca.

"Jadi Jennie bisa hamil. Apa mungkin Limario yang mandul?" batin Chaeyoung.






  Tekan
   👇

Revenge Love✅Where stories live. Discover now