Teruntuk para Tetua/ Bos
Bos, saya tuliskan surat ini untuk mewakili kaum kami. Para bawahan, pekerja, dan lainnya. Kami memang bekerja dibawah pimpinanmu. Tapi bisakah kita bekerja secara profesional?
Masih banyak pertanyaan di dalam benak saya. Mengapa tidak ada sedikitpun cerminan baik dari kepemimpinan anda? Mengapa semakin hari, waktu berganti, tidak dapat saya temukan bentuk kepemimpinan dalam sebuah organisasi dan pelajaran yang saya pelajari ini.
Inikah definisi dari diperbudak jabatan di masa sekarang yang aku alami?
Semena-mena mengambil keputusan, atas dasar pemikiran pribadi, hasrat membenci yang terlalu tinggi. Kekuasaan di dalam genggaman.Jahat? Belum dibilang jahat mungkin. Tapi, lebih ke arah arogan.
Mohon maaf, jika surat ini sampai kepada anda sekalian. Setidaknya, petiklah pelajaran dari pengalaman, dunia ini berputar, bisa saja saat ini anda berada di puncak kejayaan. Mungkin esok tidak lagi. Maka, belajarlah. Begitupun sebaliknya berlaku juga untuk saya.
Terima kasih.
...
Tertanda
Amelia Mayha
Mewakili suara hati kami.
YOU ARE READING
Bukan Surat Cinta
Non-FictionJikalau namamu ada dalam suratku, percayalah ini bukan surat cinta, melainkan berisi ungkapan rasa yang tidak kamu percaya, mungkin juga, tidak ingin kau baca. Bukan surat cinta, namun bebas dibaca oleh semuanya. #amelia_mayha