5🍰

24.3K 3.4K 64
                                    

Airin dan Ezra kini sudah lulus dari SMP.

Cepet banget ya, perasaan baru aja ngedip udah segede ini. Airin pun juga gak nyangka.

Airin selalu berusaha kabur namun entah kenapa selalu gagal. Semoga malem ini nggak.

"Airiiiinnnn, SMA pokoknya kita harus satu sekolah!" Yah, daritadi Ezra ngeributin soal sekolah Airin pas SMA nanti.

Plis lah, Airin kan mau kabur, yakali nerima tawaran Ezra.

"Tuan muda, saya kan udah bilang gak mau." Ucap Airin.

Dahi Ezra berkerut tidak suka. "Kenapa gak mau? Kamu gak suka satu sekolah sama aku? Kenapa? Kamu punya pacar?" Tanya Ezra menggebu.

"Yah bukan karna itu, saya itu gak punya biaya buat sekolah disana." Jawab Airin.

Ezra memeluk tangan Airin sambil menggesekkan pipinya ke lengan Airin. "Kan nanti dibayariiiinnn, papah sama mamah juga setuju kok mau bayariiinn," ucap Ezra.

"Saya yang nggak enak," gue tuh mau kabur anjer! Ngerti dikit kek!

"Kenapa nggak enak?"

"Yah nggak enak aja."

"Yah nggak enaknya tuh kenapaaa?"

"Yah nggak enak itu ya karna nggak enak tuan muda." Nih orang nggak tau kata nggak enak apa hah?

"Kesel aku sama kamu." Ucap Ezra lalu menghempaskan tangan Airin dan pergi dengan nafas yang memburu.

"Emang sinting!" Maki Airin pelan.

•••

Malam harinya, Airin sudah siap dengan perlengkapan kaburnya.

Perlengkapan kabur ala Airin cheeckkk!

Uang, check!

Selesai.

Buat apa bawa baju atau tas berat berat kalo kita punya banyak uang? Kalo Airin mah bisa beli lagi.

"Gila, gak sia-sia gue nabung uang dari sd." Ucap Airin saat melihat buku tabungannya dan tentunya beberapa uang didalam tasnya.

"Udah jam satu malem gini pasti pada tidur kan? Yakali masih ada yang melek. Satpam aja yang jaganya malem juga bisa tidur." Gumam Airin.

Airin pun memakai jaket juga tudung jaketnya. Ia pun berjalan keluar dari kamar lalu berjalan mengendap-endap agar bisa keluar dari rumah ini tanpa diketahui siapapun.

Saat berhasil keluar dari rumah itu, kini tantangan selanjutnya adalah melewati gerbang rumah ini.

"Pasti udah tidur satpamnya, pasti!" Gumam Airin pelan.

Dan benar saja, satpamnya udah tidur dengan mulutnya yang terbuka. Mantap bang.

Airin pun mendorong pelan gerbangnya agar tidak menimbulkan suara, cukup terbuka sedikit aja udah cukup kok buat Airin.

'Dewi Fortuna lagi berpihak sama gue sih yakin.'

Saat gerbang sudah sedikit terbuka, Airin segera keluar dari gerbang itu. Inikah tanda-tanda kebebasannya akan dimulai?

Tapi kalo diliat liat lagi nih ya, serem juga keluar pas jam segini. Apa harusnya Airin keluar pagi aja ya?

Tapi, persetan lah! Apasih yang lebih nyeremin daripada kepala ketusuk paku. Soal itu, gue masih dendam ama selokannya anj-eh gak boleh ngomong kasar.

Ini gue ceritanya mati apa nggak ya? Arwah gue pindah kesini, ini bisa disebut mati apa nggak? Ah gatau lah pusing.

Saat Airin membalikkan badannya untuk menutup gerbang, wajahnya langsung dihadapkan dengan wajah Ezra yang menatap dingin Airin.

'Dewi Fortuna php in gue!' batin Airin.

"Kamu mau kemana?" Tanya Ezra datar. Setelah itu ia membuka lebar gerbangnya. "Mau kabur, hee?" Sambung sambil tersenyum miring melirik tas Airin.

"Anu..."

"Kamu mau ninggalin aku?" Tanya Ezra yang terlihat menahan amarahnya.

"Anu, saya mau beli sate." Ucap Airin sambil tersenyum kikuk.

Ezra semakin mendekatkan tubuhnya pada Airin. Ia sedikit menunduk karna tinggi Airin hanya sepundaknya. "Kamu berani bohong sekarang?"

Airin perlahan memindahkan tasnya kedepan untuk dipeluknya. 'Dewi Fortuna berpihak sama gue, semoga.'

"Saya... iya saya mau kabur!" Airin pun langsung berbalik dan berlari menjauh dari Ezra.

Airin menoleh mendengar suara seseorang yang juga berlari, ternyata Ezra mengejarnya.

Kalo soal lari sih Airin pede, pas mereka kecil juga Ezra larinya lamban kek kungkang.

Namun pikiran Airin ternyata salah, Ezra menarik tangan Airin hingga tasnya jatuh dan tubuhnya menubruk tubuh Ezra.

Tangan Ezra yang satu lagi melingkar dipinggang Airin. "Airin, kamu pikir aku ini Ezra yang masih kecil?"

Became A Male Lead ServantWhere stories live. Discover now