"Gue kira hanya dia yang tidak peka terhadap perasaannya, ternyata aku yang terlalu mencinta"[Zaera Paramitha Muthi]
•••
Hai👋
Stay With DANERA ✨
Semoga kalian sehat selalu💪
Terima kasih banyak🎉
Love you all 💖
•••
Disebuah rumah terdapat seseorang yang tengah terbaring bagaikan mayat karena wajah dan badannya pucat serta dingin sekali.
Ya! Itu adalah Mildan.
Sementara Ayah Ibu dan Bima duduk disamping Mildan disisi kasur Mildan.
Bahkan ada salah seorang lagi yang berada disitu yaitu Tama.Tama menceritakan kronologis saat menemukan Mildan pingsan dijalan dengan wajah pucat dan membawa Mildan masuk kedalam mobil dibantu warga sekitar yang ikut menolongnya.
Untung Tama membawa mobil, sebab dirinya sehabis pulang sekolah langsung saja mengajak Selia jalan-jalan.
Tama begitu prihatin melihat kondisi Mildan yang terbaring lemah dengan kondisi yang tidak memungkinkan.
Ia tak bisa berkata-kata lagi, Mildan sangat kuat buat melawan penyakitnya akan tetapi ada masanya Mildan mengeluh.
Gue harap Lo cepat sembuh batin Tama mendo'akan Mildan.
Mildan masih belum sadarkan diri setelah dibawa Tama kerumah orang tua Mildan.
2 jam sudah Mildan masih bertahan dengan alam bawah sadarnya yang indah seakan tak mau meninggalkan tempat tersebut.
Sedangkan di tempat yang berbeda, Mildan kini tengah melewati hamparan bernuansa putih berkabut dengan seorang diri.
"Apakah gue ada di surga?"tanya Mildan pada diri sendiri.
"Gak mungkin"
Mildan terus melangkah menyusuri hamparan tersebut saat akan menoleh ke kanan dirinya melihat seorang perempuan berbaju putih sama dengannya sedang menatap nisan yang tertancap di kuburan seseorang.
Perasaan Mildan mulai gelisah seakan membayangkan itu adalah makam dirinya nanti.
Mildan tidak bisa membayangkan betapa banyak orang yang akan kecewa padanya nanti.
Pasti akan banyak tangisan yang diberikan saat mereka mulai kehilangannya.
"Zaera"panggil Mildan.
Sosok perempuan tersebut menoleh terkejut apa yang ia lihat saat ini, bukankah Mildan sudah meninggal? Pikirnya.
YOU ARE READING
DANERA [End]
Teen Fiction"Susu gue"terasa ambigu dengan ucapan Zaera, Mildan mengerutkan keningnya. "Maksudnya susu coklatnya"ujarnya dengan gugup, seraya tangannya✋meminta. "Nih"sambil menyerahkan susu coklatnya ke Zaera. "Ngomong-ngomong Lo ngapain disini" "Kepo Lo"berla...