☀️AlRa-17☀️

13.7K 2.5K 106
                                    

Hai, mari kita boom Alam Haira hari ini hahahahha, sebentar lagi masuk chapter 20, kalian siap menghadapi Konflik?

Konfliknya, jujur ringan banget, kalau hati kalian kuat hehe.

Tekan vote dan tembuskan 60 komen dulu.

~~~~~~~

"Haira, nih buat lo." Aro memberikan sebuah gelang ukiran nama untuk Haira. Untuk Alam nanti saja Aro berikan lain hari.

Haira yang tadinya bersiap untuk pulang sontak menoleh, seharian ini dia gak lihat si Aro.

Haira sempat lupa kalau Aro ini Ketos, wajar aja sibuk. Btw Alam udah pulang tadi, dia gamau dianter Haira, kenapa ya Alam selalu gamau dianterin.

"Wow, makasih yo, gimana liburan lo ke Padang?" tanya Haira sembari memakai gelang itu.

Raut wajah Aro langsung kecut kayak kancut. "Kuping gue panas, diceramahi terus selama disana." curhatnya.

Haira tertawa pelan. "Makannya lo jangan nakal." ceplos Haira.

"Gue gak nakal, gue ini anak baik."

"Halah."

"Btw Ra, 2 hari lagi ulang tahun Alam. Lo gak mau kasih sesuatu?"

Haira diam, dia aja baru tau ultah Alam itu sebentar lagi. "Gue aja baru tau dia ulang tahun 2 hari lagi, nanti deh gue pikirin hadiahnya."

Aro mengangguk pelan. "Haira, lo gak liat dibelakang gue ada apaan?" tanya Aro seraya mendekatkan wajahnya ke wajah Haira.

Haira mundur beberapa langkah, kemudian melirik ke belakang tubuh Aro. Wajahnya memucat diselingi pupil mata yang mengecil.

Bibirnya bergetar pelan menahan rasa takut yang tiba-tiba melingkupi sekitarnya.

"Auranya manis ya,"

"Hey, dia sangat cantik."

"Tapi..kasihan dia sedikit bodoh."

"Sst, diam."

Haira gemetar hebat, mengerikan sekali 4 makluk di belakang Aro, bahkan Aro sendiri tampak tak sadar dengan tatapan matanya yang kosong.

"Haira mundur!" tepat setelahnya Jamal dan yang lainnya muncul dan langsung menyembunyikan Haira dibelakang mereka.

5 lawan 4, bedanya Jamal Dkk baik dengan warna sekitar mereka putih terang, sementara 4 milik Aro sangat gelap dicampur sedikit kemerahan.

Dibelakang Aro itu, roh penuh dendam sementara Jamal dkk tidak.

"Wih, tuh cewek gatau siapa lo ber 5?" tanya salah satu diantara ke 4 milik Aro.

Nama mereka, Naren, Arhan, Xean dan Najandra. Usia mereka sama seperti Jamal Dkk.

Jamal menggeram pelan. "Jauhi Haira, dia gak ada hubungan dengan semua ini!" desisnya marah.

Baru kali ini ngeliat Jamal marah, masih tetep ganteng kok.

"Tapi dia harus tau dong, siapa kalian." pongah Xean diselingi senyum miringnya.

Haikal malas sebenarnya berurusan dengan mereka ber 4, musuh bebuyutan mereka sedari dulu.

"Dia Haira, bukan Tiara. Jangan kalian buat dia bernasib sama seperti gadis malang itu." peringat Rehan.

Ke 4 nya tertawa mengejek, mereka tak perduli dengan ucapan ke 5 nya.

"Cantik, mending kamu tanyakan pada Mama Alena, siapa Jamal dan yang lainnya. Aku jamin, kamu akan benci pada mereka semua." pancing Naren sengaja.

Haira menatap ke 4 nya tenang, datar dan tak bisa ditebak apa makna dari tatapannya.

"Lebih baik, kalian urus Aro. Dia udah mimisan tuh." cetus Haira tenang, kemudian berjalan menuju motornya dan pergi dari sana.

Benar saja, Aro baru tersadar saat Haira pergi dari parkiran sekolah, dengan darah yang membasahi kemeja nya.

Ah, energinya diserap lagi sama mereka ber 4.

"Bang...Aro mau pulang.." lirih Aro sedih.

Naren dan yang lain mengangguk, mereka segera menghilang agar energi Aro kembali lagi.

Sementara Jamal dkk, mulai panik karena mereka takut, Haira menanyakan kebenaran mereka pada Mama Alena.

"Haira akan benci kita.." lirih Rehan.

"Tidak, semoga saja tidak." harap Mahen dengan amat sangat.

"Haira pasti marah, karena merasa dibohongi selama ini, jadi kita tinggal menunggu waktu kemarahannya datang." bisik Jamal sudah pasrah.

Yasudalah, apapun yang terjadi, mereka harus menghadapi nya.

🕶☀️🕶

Bersambung😾

Kalau kalian bacanya fokus, pasti bakalan nemu beberapa clu, dan akan menemukan jawaban dari konflik disini.

Aku udah sebar clu, ada yg udah sadar, dia komen "Makin penasaran sama Alam, kayak ada yg disembunyikan."

Yap, itu point pentingnya.

Alam Haira [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang