HIRAETH | 02

3 1 0
                                    

Happy reading! 🤍

"Apakah ada pertanyaan mengenai materi yang tadi ibu sampaikan?" tanya Bu Rini, guru geografi.

Merasa tidak ada jawaban dari kelas 12 IPS 4, membuat Bu Rini akhirnya mengeluarkan suaranya kembali. "Baiklah jika tidak ada yang ingin bertanya. Jadi saya akhiri saja ya dan jangan lupa untuk tugas yang saya berikan, yaitu mengerjakan lks hal 29 bagian PG dan bagian II," ucap Bu Rini.

"Iya bu, terimakasih bu," ucap murid-murid kelas 12 IPS 4 dan diangguki Bu Rini, lalu setelah itu Bu Rini pergi meninggalkan kelas 12 IPS 4.

Ketika Bu Rini sudah keluar dari kelas 12 IPS 4, kini kelas yang tadinya hening menjadi ramai.

"Huftt...Cape banget gue njing!" keluh Kirana sambil menyenderkan tubuhnya ke kursi.

"Sama, untung abis ini pulang. Gak sanggup lagi deh gue kalo belajar lagi," ucap Nesya yang kini sedang memolesi liptint ke bibirnya sendiri.

Kirana mengangguk setuju dengan ucapan Nesya tadi. "Bener banget. Gue merasakan lelah, letih, lesu pas belajar," ucap Kirana sambil memasukkan buku-bukunya kedalam tas.

"Dasar pemalas. Liat noh Salma, idaman banget. Bukannya kerjain di rumah malah langsung kerjain dikelas gila!" takjub Citra.

"Gila ya Sal, emang gak cape apa lo? udahlah di rumah aja, mending pulang!" ucap Abel yang sangat siap 45 bahkan sudah melebihi siap untuk pulang. Lihat saja bahkan Abel sudah berdiri dari tempatnya dan sudah membawa ranselnya.

"Setuju!" ucap Viola.

"mending lo tu—"

"WOI TEJO SINI LO! BALIK SEKARANG JUGA! GAK USAH YA LO KABUR-KABURAN DARI GUE, BAYAR UANG KAS SEKARANG JUGA!" marah Nurul, bendaraha kelas.

Dengan sekuat tenaga yang Nurul punya, ia terus mengejar Tejo yang berusaha lari darinya. Bahkan Nurul tadi pun menggebrak meja karena sangking kesalnya kepada Tejo yang belum juga membayar uang kas.

Bayangkan saja. Tejo belum membayar uang kas selama dua bulan lamanya, membuat Nurul tidak bisa diam begitu saja. Menurut Nurul, ia terlalu sabar kepada teman-temannya yang selalu telat membayar uang kas, terutama Tejo si biang kerok.

"AMPUN RUL! NANTI GUE BAYAR DEH SUMPAH, TAPI NANTI YA INI DUIT MAU GUE BUAT NGE-DATE SAMA CEWEK GUE RUL!" teriak Tejo yang masih saja lari menghindari Nurul.

"NGE-DATE? ENAK BANGET YA LO NGOMONG! BAYAR UANG KAS DULU, BARU LO NGE-DATE!" jawab Nurul yang lari dengan kencang lalu berhasil menangkap Tejo.

"Dapet juga kan si kunyuk satu ini. Sekarang lo udah gak bisa kemana-mana lagi."

"OH YA BUAT LO SEMUA YANG BELUM BAYAR UANG KAS, BAYAR SEKARANG JUGA!" titah Nurul dengan tatapan tajam kearah teman-temannya yang sedari tadi melihat Nurul dan Tejo.

Melihat Nurul membuat anak kelas merasa tegang dan siap-siap untuk pergi meninggalkan kelas. Bahkan Salma dan anak-anak yang masih mengerjakan tugas sudah memasukkan bukunya kedalam tas.

"JANGAN KABUR!" saat melihat teman-temannya yang sudah sangat siap untuk pergi dari kelas saat Nurul menagih uang kas.

"Aduh Nurul yang cantik dan juga aduh imutnya subhanallah, mending lo cek dulu deh siapa yang belum bayar uang kas, nah baru deh nanti lo tagih tuh siapa yang belum bayar uang kas," ucap Rizky dengan nada lembut yang berusaha membuat hati Nurul luluh untuk segera mengecek data yang belum membayar uang kas.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 13, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HIRAETHWhere stories live. Discover now