6.

38.2K 4.6K 334
                                    

"Calon imam kamu, Hanum."
— Zayn Khalif

"— Zayn Khalif

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

🤍

Di malam hari, Hanum dan keluarganya sedang makan malam. Hanum ingin memulai bicara tentang apa yang di bicarakan oleh Umi Dinda tadi siang, tapi dia ragu, ragu orang tuanya tidak setuju.

Makanan yang sedang mereka makan pun juga pemberian dari Zayn, tadi Zayn memesan banyak makanan dari resto terkenal untuk keluarga Hanum. Siapa tau bisa di terima.

"Emm Bu,"

"Apa?"

"Ada yang mau aku bicarakan."

"Yaudah sok aja."

Hanum menghela nafas panjang, ia memainkan sendong dan garpu di tangannya. Bu Kamila dan Pak Fandi menatap anaknya itu merasa aneh, tapi tidak dengan Hira yang sebodoamat dengan kakaknya.

"Hanum ingin di lamar sama seorang pria Bu, Pak."

"Apa?!"

Pak Endi yang sedang minum itu sampai tersentak, Hanum ikut kaget dan membantu menepuk dada Pak Endi.

"Sama siapa? Jangan bercanda! Kamu masih muda!"

"Sama teman di kantor Pak."

Hanum tidak ingin memberi tahu identitas Zayn, bisa-bisa orang tuanya memoroti uang Zayn. Sudah terlihat jelas Zayn itu bosnya, pasti ketiga orang di hadapan Hanum akan meminta uang yang lebih kedepannya.

"Kamu pacaran?!"

"Engga Bu,"

"Bohong dia Bu! Kemarin aku lihat dia diantar pulang sama orang pakai mobil mewah."

"Bener Hanum?"

"Iya, hanya di antar, tapi sama sekali nggak ada hubungan apa-apa."

Hanum menunduk, meremas bajunya dengan kuat, dia juga bingung mengapa dirinya mau dengan si duda. Bu Kamila dan Pak Endi menggelengkan kepalanya, sedangkan Hira tersenyum licik kepada Hanum.

"Orang kaya nggak? Mampu biayain kamu sama keluarga kita nggak?"

"Bu.."

"Kalau nggak, Ibu sama Bapak mau jodohin kamu sama anak Pak Fandi, dia orang kaya, punya mobil, rumah mewah. Bisa menjamin kehidupan kita juga."

Z A Y N (SUDAH TERBIT)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora