Bab 43

655 118 2
                                    


"Apa mereka Grand Dukes of Berg?"

"Ya."

"Bagaimana pelukis bisa menggambar dengan baik? Ini sangat realistis sehingga membuat aku merinding."

"Ini adalah potret dari Grand Dukes of Berg yang berurutan. Kamu tidak bisa menyewa pelukis kelas tiga."

Lesche dengan cepat mengalihkan pandangannya, seolah-olah dia tidak tertarik melihat potret leluhurnya. Sementara itu, Seria melihat potret satu per satu. Begitu rasa takut itu hilang, singularitas lain mulai terlihat.

Sepertinya mereka menggunakan bubuk emas dan permata di cat.

Ini adalah potret yang sangat bagus, sebuah karya seni yang bagus.

Mereka adalah tokoh paling bergengsi dari Kekaisaran, beberapa di antaranya juga diketahui Seria.

Seorang pahlawan legendaris yang mengusir ratusan iblis keluar dari danau beku. Seorang pahlawan yang menyelamatkan kaisar dalam perang dengan negara lain.

Seorang Grand Duke yang bersumpah untuk melindungi danau beku selamanya, dan dianugerahi semua medali yang ada dari keluarga kekaisaran, dan seterusnya...

'Dengan sebanyak ini, mereka bisa berdiri sendiri sebagai keluarga kerajaan.'

Kesamaan yang dimiliki oleh puluhan Grand Dukes adalah bahwa mereka semua memiliki mata merah.

Tampaknya mata Lesche adalah genetik.

Seria tiba-tiba menemukan tatapannya tertarik pada satu. Mata merah itu anehnya mengkilap, mereka tampak menonjol dengan cara yang aneh.

"Bolehkah aku menyentuh potret itu?"

"Sesuai keinginan kamu."

Seria dengan cepat mengulurkan tangan dan menyentuh mata potret itu. Teksturnya terasa luar biasa.

Itu memang batu permata. Apakah itu rubi?

Seria asli sangat tertarik dengan permata. Bukan karena keingintahuan intelektual, tentu saja, tetapi murni karena kepuasan kesombongan.....jadi, sebanyak ini dapat dibedakan tanpa kesulitan.

Seria menekannya, dan dengan suara klik tombol, mata merah rubi itu sedikit masuk ke dalam.

Suara itu jauh lebih keras dari yang dia harapkan, dan ruang bawah tanah dipenuhi dengan suara dering.

Itu sangat keras sehingga Lesche datang. Kemudian Seria menunjuk ke batu delima.

"Itu permata yang disebut Ruby."

"Hah?"

Alis Lesche terangkat lembut saat dia melihatnya. Ini adalah pertama kalinya dia melihatnya.

"Aku tidak tahu ada hal-hal seperti itu dalam potret."

"Mereka telah melakukan pekerjaan yang baik untuk menyembunyikannya."

"Bagaimana kamu menemukannya begitu cepat?"

'Mungkin karena Seria sangat menyukai perhiasan yang mewah?'

Seria & LechesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang