ALGRAFI 28

390K 37.8K 7K
                                    

Chapter 28 : Kapan?

1945 kata spesial untuk 500K views ALGRAFI 🎉

Alhamdulillah ☁️
....

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ☁️❤️

1 VOTE = 1 SEMANGAT

.
.
.

LEBIH SUKA PANTAI ATAU GUNUNG?

.
.
.

BERIKAN AWAN ☁️

731+ KOMENNYA SABI LAH 😎

.
.
.

OKE, MAKASIH.

SELAMAT MEMBACA 🐑

SELAMAT MEMBACA 🐑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


17.25 WIB. Masih di hari yang sama. Di kediaman keluarga Danadyaksa.

"Gue adalah orang terketche, terkeren, terthampan dan ter-PD sejagat raya!" monolog Algra. Kalimat tersebut bisa terlontar lantaran dirinya sedang berdiri dihadapan cermin.

"Walaupun lo kece, keren, thampan, dan PD! Tetep aja bisa grogi waktu kecil dulu," Dari atas ranjang, Naya menyahut.

Algra menoleh, lalu ikut mengambil posisi di ranjang. "Masa? Gue grogi? Ya kali!" elaknya karena ingatan soal masa kecil sudah meredup.

"Iya! Lo dulu ngajak gue kenalan, padahal kan kita udah kenal." Naya yang tadinya duduk untuk mengoles salep di kakinya yang agak sakit karena jatuh, merubah posisinya jadi rebahan.

Algra ikut rebahan, menempatkan tangan di pelipis seakan mengingat sesuatu. "Kapan?"

"Waktu ayah dan papa kita main nikah-nikahan!" tandas Naya.

"Ohhhh." Algra manggut-manggut. "Itu sih bukan grogi, cuma bingung aja mau ngomong apa sama lo," katanya.

"Bisa gitu ya, Gra?" Naya terkekeh kecil.

Seperti biasa, agar lebih leluasa mengobrol, Algra mengangkat Naya hingga berada di atas tubuhnya. "Ya bisa lah, setelah gue inget-inget, lo juga respon seakan-akan belum kenal sama gue."

"Itu sih anu, gue-"

"Sttt... Sama-sama grogi diem!" Algra menempelkan jari telunjuknya ke bibir Naya.

Sore hari menjelang gelap memang waktu yang pas untuk obrolan ringan seperti yang Algra dan Naya bahas. Akibat buntut dari obrolan tersebut, masing-masing dari mereka tampak sedang mengingat-ingat momen masa kecil dulu. Momen absurd yang tentunya sangat menarik untuk diingat.

Gadis yang sedang memeluk leher suaminya tiba-tiba menegakkan kepala. "Lo inget ini nggak?" ucapnya setelah berhasil mengingat sesuatu.

"Apa?" respon si lawan bicara.

ALGRAFITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang