4. Problematic Decisions

7.7K 265 31
                                    

Whoa, terima kasih atas komentar dan votenya, guys! Aku terharu sekali, respon kalian begitu positif dengan cerita ini. Terima kasih sekali! :')  Verwendmeisje, marlyarisma, anisha_rhea, Cipluk, des_blood, Matadewa, EveLova, auldrey_chan, rhienathan, era_dE_ELf, LaamourXexa, Arisa_Fillativa, AkooFirdha, Dinar_vipelbeauty, dewscullen, XiaoFong, dan NdaLinda. Kalian sangat sangat keren, guys! Terima kasih atas komentarnya dan fanningnya. Bagi yang lain, terima kasih sudah membaca. :)  Pic: Logan

***

Vic pernah menjelaskan padaku. Angel dan manusia tidak dapat memiliki keturunan angel sepenuhnya. Jika di dalam tubuh anak itu terdapat setengah kekuatan angel, anak itu nantinya akan menjadi half-angel. Dia akan berumur lebih panjang dari makhluk mortal dan memiliki kesempatan untuk berubah menjadi angel sepenuhnya. Namun jika di dalam tubuh anak itu tidak memiliki separuh kekuatan angel, dia akan menjadi manusia seutuhnya. Dia memiliki kemampuan di atas manusia rata-rata, tetapi dia dapat mati dan umurnya tidak lebih panjang seperti half-angel.

Meskipun teorinya, half-angel memiliki setengah kekuatan dari angel, sementara manusia keturunan angel memiliki kekuatan kurang daripada itu, pada prakteknya, kekuatan yang mereka gunakan tidak pernah sampai mencapai batas kekuatan maksimal. Semakin besar kekuatan yang digunakan, semakin besar godaan yang akan dirasakan. Orang tersebut akan merasa paling ‘kuat’ dan tergoda mewujudkan keinginan tergelapnya. Jika orang tersebut tidak dapat menolak godaan itu dan semakin mengikuti keinginannya, dia akan semakin sulit mengendalikan diri dan perasaannya. Lalu pada akhirnya, dia akan perlahan-lahan kehilangan jati dirinya.  

Ini menyebabkan half-angel yang diberi kesempatan untuk menjadi angel sepenuhnya, dilatih untuk mengendalikan emosinya. Umumnya, selama hidupnya, half-angel hanya menggunakan 5% dari kekuatannya. Semakin rendah kekuatan yang digunakan, semakin sedikit resiko half-angel tersebut kehilangan kendali dirinya. Bagi half-angel yang dilatih, kekuatan ini akan sedikit demi sedikit ditingkatkan dan mereka dituntut agar dapat mengendalikan emosinya dan keinginan tergelap di dalam dirinya. Ini bukan hal yang mudah. Butuh berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun untuk dapat menguasai keahlian ini.

Hal yang sama juga terjadi pada manusia keturunan angel. Jika mereka memiliki 25% kekuatan, mereka hanya menggunakan 5% dari 25% kekuatannya. Sama seperti half-angel, semakin tinggi dan semakin mendekati batas maksimal dari kekuatan yang dimilikinya, semakin besar godaan dan semakin besar tuntutan untuk dapat mengendalikan emosinya.

Saat Vic menjelaskan hal ini, aku tertawa gelap teringat semua yang kulakukan. Aku dengan arogannya dan bodohnya meminta Logan melepaskan separuh kekuatan angel di dalam diriku, tanpa tahu apa resikonya. Sebenarnya tidak banyak orang yang tahu kalau half-angel dan manusia keturunan angel dapat melepaskan sisa kekuatan yang mereka miliki sampai mencapai batas maksimal. Karena itulah, tidak banyak orang yang dapat melepaskan apalagi menyegel kembali kekuatan itu. Hanya angel dan half-angel bisa melakukannya.

Logan adalah perkecualian. Dia satu-satunya penyihir yang tidak takut untuk mencobanya dan memiliki kesempatan melakukannya. Aku satu-satunya orang yang cukup bodoh mau menjadi kelinci percobaannya. Namun syukurlah, Logan tidak dapat melepaskan separuhnya. Dia hanya dapat melepaskan 2% kekuatan di dalam diriku. Ketika aku mengingat kembali, aku merasa ngeri. Jika half-angel dan angel saja merasa kesulitan mengendalikan emosinya dan membutuhkan ‘latihan’, bagaimana denganku manusia yang masih berusia remaja? Aku merasa bodoh dan malu dengan diriku.

“Amy?” tegur Drake.

Aku tersadar dari pikiranku. Tanpa aku sadari, kami sudah berhenti berjalan dan di depanku ada sebuah pintu ruangan yang cukup besar.     

RedemptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang