Part 2

1.9K 169 7
                                    

Akhirnya Rose dan Lisa telah sampai di rumah Rose dan langsung ke kamar untuk mandi karna mereka tadi pulang sudah sore jadi sekalian saja mandi.

"Kapan itu lombanya di mulai?" tanya Lisa yang sehabis mandi dan sedang mengeringkan rambutnya. " Kalo gak salah sih Lusa emangnya kenapa?" 

"Lha kok sama kek pertandinganku, aku juga lusa" kesal Lisa karna pasti Rose tidak bisa melihatnya bertanding dengan hebat 

"Emang kenapa sih" tanya Rose yang msih bingung dengan gelagat Lisa 

"Ya kan kamu jadi gak bisa lihat aku tanding pas lusa"

"Punya mu jam berapa dulu nih kalo aku pagi terus siangnya udah selesai" ujar Rose memberi solusi 

"Aku agak siangan sih mulainya" 

"Ya berarti bisa itu aku masih sempat lihat kamu tanding" ujar Rose tersenyum senang dengan idenya 

"Ahh gitu"

Malam harinya mereka berempat makan malam bersama dan tanpa di duga sang ayah memberitahu berita yang sedikit mendadak untuk Rose, "Jadi nanti kamu sama Lisa siap-siap dandan yang cantik soalnya ayah mau ketemu sahabat ayah dari kecil mau jodohin kamu sama anaknya" ujar sang ayah pada Rose 

Rose dan Lisa pun kaget dengan ucapan ayahnya, "Ha? aku di jodohin? kan aku masih sekolah yah lagian aku juga masih mau lanjut kuliah lho" ujar Rose kaget

"Ya kan kamu masih bisa sekolah sama kuliah cuma bedanya kamu udah ada istri gitu" 

"Gimana mau yaa?" ujar sang ayah lagi dan berharap Rose mau menerima perjodohannya kalo pun tidak mau ya tetep di paksa oleh sang ayah. "Yaudah lah aku nurut aja apa kata ayah sama bunda semoga aja ini yang terbaik buat ku" ujar Rose pasrah pada orang tuanya 

"Ok habis ini kita berangkat" ujar sang ayah senang 

Dikamar Rose, Lisa dan Rose sedang bersiap untuk pergi ke acara perjodohan itu. "Kok kamu mau mau aja sih dijodohin gitu, kalo dianya gak mau terus kek dipaksa gitu, nanti kamu malah gak dianggep lagi sama jodoh mu itu" kesal Lisa kenapa sahabatnya ini mau mau aja di jodohin oleh orang lain 

"Ya gimana lagi Lis, kalo aku nolak pun pasti tetep di paksa sama Ayah, kek gak tau aja kamu kelakuan Ayah ku" ujar Rose dan selesai dengan berdandannya 

TOK! TOK!

Bunyi ketukan pintu kamar Rose dan munculah Bunda Rose dan memberitahu mereka jika sudah siap untuk berangkat, "Udah di tungguin tuh yuk berangkat" ujar sang Bunda dan Rose serta Lisa keluar dari kamar dan menuju mobil untuk pergi 

Selama perjalanan hanya ada keheningan sampai di tempat yang tertuju. Mereka berempat pun sampai di tempat makan mewah dan memasukinya, "Ada yang bisa di bantu tuan?" ujar waitress itu

"Ah saya mau nanya meja buat Park sebelah mana ya?" ujar sang Ayah dan waitress itu pun menunjukan meja yang dimaksud 

Beberapa saat mereka menununggu akhirnya datang juga yang ditunggu tunggu itu, "Malam Sean" ujar pria itu dan menjabat serta memeluk tubuh ayah Rose 

"Kenalin ini anak ku Park Rose dan yang disebelahnya itu temannya Lalisa Manoban" ujar sang ayah dan Rose serta Lisa menunduk sebagai jawabannya 

"Ini anak ku Jennie Kim" ujarnya sambil mengenalkan Jennie pada Rose dan Lisa 

Mereka pun akhirnya saling bertegur sapa dan membahas soal perjodohan ini, "Jadi gimana Rose? Rose mau kan di jodohin sama Jennie?" ujar Yeong Kim ayah Jennie 

"Iya mau kok om Rose mau nerimanya" ujar Rose dengan senyum manisnya

"kalo Jennie gimana mau juga kan" kali ini ujar ayah Rose menyakinkan Jennie untuk mau menerimanya, "Iya om saya mau" ujar Jennie seadanya 

Dan ya malam ini bukannya hanya membahas soal perjodohan mereka tapi juga melangsungkan pertunangannya 

"Om permisi boleh saya ajak Rose sebentar?" ijin Jennie pada ayah Rose dan ayah Rose dengan senang hati memberikannya ijin 

Jennie pun membawa Rose jauh dari pertemuan itu agar tak terdengar oleh siapa pun. "Kau ngapain sih mau-mau aja nerima perjodohan yang gak masuk akal ini ha" kesal Jennie pada Rose 

Dengan senyum Rose membalas perkataan Jennie dengan lembut, "Gini ya, sebenernya aku juga pengen gak mau dijodohin aku juga pengen nentuin pilihanku sendiri tapi mau gimana lagi ini udah keputusan ayah ku jadi mau gak mau aku harus terima toh juga aku kalo nolak tetep dipaksa sama ayahku" 

"Terus kamu juga kenapa mau nerima hmm? kan kamu juga bisa nolak kan" 

"Aku sama kayak kau jadi percumah juga  nolak, malah aku berharapnya tu kau yang nolak otomatis aku juga bisa nolak perjodohan ini tapi malah kau setuju aish" 

"Yaudah mau gimana lagi kan udah terlanjur juga" ujar Rose enteng dan pergi ke meja lagi 

Setelah acara perjodohan itu mereka semua pun kembali ke rumah dan beristirahat untuk memulai aktivitas besok nya 


My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang