Gods and Demons

De AjiraditS

11.9K 668 3

God of War Fanfiction Dark Fantasy • Violent and Gore • Action • Psychological • Sci-Fi In a world where 37... Mais

CH1 Æsir paid their Blood Payment
Characters and Cast
CH1.2
CH1.3
CH2.2
CH2.3
CH3.1
CH3.2
CH3.3
CH4.1
CH4.2
CH4.3
CH5.1
CH2 I who bring down the Almighty
BAB2 Saya yang menjatuhkan sang Almighty
CH16
CH17
CH18
CH19
CH20
CH21
CH22
CH23
CH24
CH25
Epilogue

BAB1 Æsir membayar Blood Payment mereka

1K 27 1
De AjiraditS

«Höðr, putra buta Odin»

Rhea ── Odin ── Frigg

┌───┬──────┬────┴──────┬────┬────┐

Hades   Poseidon    Zeus/Thor    Heimdall    Baldr      Höðr     Hermóðr

Para dewa menggelar sidang di Urðarbrunnr, yang terletak di mana satu dari tiga akar Yggdrasill muncul. Aula-aula besar Klan Æsir bergema dengan langkah kaki empat pangeran saat mereka melangkah melalui halaman. Baldr, pangeran ke-5, matanya memancarkan kebaikan dan kasih sayang.

"Apakah ada kabar buruk, ayahanda?"

Baldr bertanya kepada kepala ruangan, dewa yang selalu menemukan cara untuk menghentikan ragnarok, kehadirannya menuntut rasa hormat dan kewenangan, the one eyed king, Odin.

"Heimdall me---"

Saat Odin bicara, Heimdall mengangkat tangannya. Posturnya tenang, dan ekspresinya mengungkapkan udara kebijakan dan tanggung jawab, si pangeran ke-4. Odin menganggukkan kepala, membiarkannya berbicara. Pertukaran halus mengungkap kedalaman pemahaman mereka.

"Kita mengabaikan Freyr bahkan setelah mendapatkan Enchanted Weapon."

"Enchanted Pendant, bukan Weapon dan tidak bisa melukai saya!" Heimdall mengulurkan jari telunjuknya ke arah Baldr, isyarat yang sarat makna, seolah-olah menyampaikan 'kau masih berani berbicara?!'

"Sekarang dengar ini, Baldr, dia dipilih sebagai Defender of Alfheim, Corbenic bergabung dengan para Tables."

Pangeran ke-6 berjalan dengan langkah bangga melalui halaman, Höðr. Höðr dengan bangga mengambil kursi di Sidang, hak istimewa yang hanya untuk pangeran terpilih.

"Woah... Aku tidak tahu aku memiliki putra pemegang Domain baru." Kejutan semu di wajah Odin meledak menjadi suara yang tidak khas, berlawanan dengan perilaku kerajaan yang serius. Dengan sedikit sindiran, dia melanjutkan leluconnya.

Mata Höðr mencerminkan campuran kebanggaan dan antisipasi, memberi petunjuk pada hari yang penting di depannya. Dia memancarkan aura kepercayaan diri.

"Tidak, aku tidak, tapi... *snap* ...Aku yang tidak bisa memegang Domain, kupenuhi dengan mengangkat Raja para Dewa..."

Höðr memanggil 『Mjörnir』 dari genggaman Odin, memicu reaksi kagum dari saudara-saudaranya tetapi ekspresi acuh tak acuh Odin mengkhianati kebanggaan Hodr.

"...Aku memenangkan Gauntlet ini untuk mengangkatnya."

Höðr menampilkan sarung tangan emasnya, yang mematahkan Power Enchanted di Mjörnir.

"Lepaskan supers-mu!"

Odin bangkit dari duduknya, melangkah ke Höðr dengan sikap berwibawa. Alis Höðr berkerut bingung, suaranya diwarnai keraguan saat dia mempertanyakan perintah-Nya.

"boleh saya tahu kenapa?"

"Menurutku perbandinganmu salah arah. Biarkan aku menawarkan yang sesuai."

Saat Höðr ragu-ragu, tidak yakin, niat Odin semakin jelas. Necklace Hodr telah jatuh, dan dengan itu hilanglah kekebalannya, membuatnya terbuka.

"...Bagus."

Kepuasan di wajah Odin terlihat jelas, momen ia tunggu makin dekat. Kemarahannya yang tertahan melonjak, arus listrik di sekitar matanya yang tersisa berderak dengan kekuatan yang tidak terkendali. Eyelaser-Nya, pancaran energi terkonsentrasi yang menusuk terkunci ke mata Höðr dengan presisi yang tak terelakkan.

"AHHHH!" Teriakan parau kesedihan, tak terkendali dan mentah, meletus dari bibir Höðr. Suara itu bergema melalui ruangan.

"Jangan sembuhkan kebutaannya, Baldr."

Ibu Hodr, Frigg, bergegas ke sisinya, ekspresinya yang lembut dan penuh kasih mengungkapkan sifatnya yang mengasuh.

"Sekarang coba isi ketidakmampuanmu melihat dan aku mungkin menganggapmu sebagai ahli warisku."

Odin merebut kembali kursinya, kepuasan melepaskan beban kemarahannya yang lama terlihat jelas dalam sikapnya. Höðr berdiri, tangannya menutupi matanya yang terluka, rasa hausnya akan pembenaran tidak terpadamkan. Dia berbicara, suara dicampur dengan tekad.

"Ragnarok akan tiba! pilih ahli waris yang kuat! Biarkan musuhmu gemetar!"

"Mendeklarasikanmu sebagai pewarisku akan membuatku menjadi bahan tertawaan di Valhalla."

Thor, pangeran ke-3 Klan Æsir yang riuh, bergabung dengan pertemuan itu dengan langkah percaya diri. Fisiknya yang kuat dan sikapnya yang menggelegar mencerminkan statusnya sebagai Raja para Dewa. Thor mendekati Höðr.

"Hebat bukan, saudaraku. Dewa paling tidak populer, sekarang menjadi terkenal, sebagai putra Odin yang buta." Höðr hanya bisa meratap kesakitan di tengah amarahnya.

Thor meletakkan tangannya di punggung Höðr, sikap merendahkannya terlihat dari seringainya.

"Kamu tidak akan membutuhkannya sementara itu, aku akan menggunakannya!"

Thor dengan mudah menumbangkan Höðr, merebut sarung tangan dari cengkramannya. Dengan *snap*, Thor mengklaim Mjörnir dan melesat menuju Camelot.

"Thor!" Odin berteriak untuk menghentikannya tapi terlambat.


-----------------------------------------------------------------

1. Unavoidable, Odin/King of Titans, Cronus/God of Preservation, Vishnu/Yahweh

DOMAIN ◆ God of Sky『Eye Laser』

ENCHANTED WEAPON ◆ Hammer「Mjörnir/Kaumodaki」

❝I am the Anger that threatens glory and ruin. ❞

-----------------------------------------------------------------

«Almighty's Landing»

Arthur

Hector            Lancelot

Brunor                    Percival

Tristan                                  Degore

Gawain                   Bedivere

Bors               Kay

Galahad

Round Table, Pasukan Arthur baru saja selesai menaklukkan sebuah desa.

"Area baru telah lepas dari tangan para dewa dan bergabunglah dengan kita."
"YEAH!"

Para prajurit Arthur bisa berteriak bangga. Dari langit terdengar suara guntur yang keras. Jika kereta menggunakan klakson untuk memperingatkan kendaraan di depan agar mundur. Suara guntur dewa ini adalah peringatan sebelum ia mendarat. Thor mendarat menghancurkan injakannya, seruan tentara yang keras terdiam.

❝Thor's Fight with the Giants oleh Mårten Eskil Winge (1872) sebagai contoh situasi bukan visualisasi yang benar.❞

Arthur menarik pedangnya dengan gemetaran.

"jangan bergemetar tuanku, kau punya kami!" teriak Lancelot

Layaknya motor dengan santainya melewati rel kereta walau sudah ditutup, tapi saat kereta sudah di depan mata, menjauhlah mereka dari rel. Dari bangga seketika melihat seorang dewa langsung, para prajurit ketakutan dan memundurkan diri.

"Jalan ke depan atau kupotong kontol kalian karena kalian tak pantas memilikinya!"
"YE-YEAH!"

Lancelot mengancam para prajurit, mereka berhenti mundur tapi masih ketakutan.

"Ada urusan apa datang ke Britain, rajaku?" ucap Arthur dalam panik.

Arthur mengira dia Odin karena melihatnya memakai banner Æsir dan memegang Mjörnir. Thor tersenyum sejenak.

"Siapa yang mengizinkanmu memimpin orang sebanyak ini?"
"Saya menemukan posisi Knights King maka---"
"Salah tuanku, dia adalah Zeus."

Lancelot sadar Arthur salah dan membenarkan, Arthur melirik ke Thor. Dan lagi dari langit datang empat cahaya mendarat. Ranah langit, 〘 Vanaheim〙 dimiliki oleh Angel House, hanya mereka yang bisa terbang dengan sayap yaitu Baldr, Frigg. Odin, Höðr terbang diangkut Baldr dan Frigg.

"Anggota Æsir?"
"Anggota?"

Odin menertawakan pertanyaan Arthur yang seolah menghina Odin hanya anggota.

"Æsir adalah saya dan saya-lah yang melahirkan Æsir..."
"Hah?"
"...Sayalah Allfather."

Mengetahui Thor bukanlah Allfather membuat Round Tables makin panik, artinya Allfather masih lebih kuat dibanding hantaman dari langit tadi. Tapi sebagai cerminan para prajurit, Arthur tak boleh lemah.

"Maafkan saya rajaku, saya mengira anda akan berpenampilan kekar besar."
"Tidak, saya hanya pria tua yang mencari perdamaian, Freyr."

Odin berjalan ke Arthur. Arthur menyapa dengan tegar, semua pasukannya mengikuti. Odin menyebut Arthur dengan "Freyr".

"Kau pilih perdamaian selama itu melayani anda."
"haha."

Odin memilih membalas hinaan Arthur dengan tertawa. Odin melihat ke arah para prajurit.

"Pagi semuanya. Abaikan semua yang dikatakan anakku, Freyr!"
"Tatap wajahku ketika bicara, Allfather, saya bukan kotoran di sepatu anda.

Arthur menghina Odin yg masih menghadap ke kerumunan bukan Arthur membuat Lancelot senyum bangga. Thor kesal dan berjalan ke depan tapi dihentikan oleh Baldr. Dengan wajah cukup kesal Odin memutuskan untuk mengikuti saja. Odin menatap Arthur.

"wow, lihat dirimu, aku mendengar kemampuanmu, Valhalla."
"saya yakin kalau anda memilikinya, anda akan mulai peperangan demi membunuh sebanyak mungkin."

Tanpa henti Arthur terus menghina Odin dan Odin tetap hanya membalas dengan tertawa.

"Ide menarik... Excalibur, kudengar hanya kau yang bisa mengangkatnya, biar kucoba."

Odin menyeringai, tidak tahan dihina dia menantang Arthur.

"Ya tentu."

Arthur tersenyum sambil membiarkan Odin memegang 『Excalibur』, bukan karena kebaikan.

Odin memegangnya, begitu Arthur berhenti memegangnya, Excalibur mendorong Odin ke tanah.

"hah."

Saat yang paling ditunggu, Arthur mempermalukan Odin di depan orang banyak.

"Haha... Enchantment yang menarik."

Odin yang paling bangga diri, tidak ada yang ia tidak bisa angkat, pertama kali dia kaget akan ketakutan atas hal yang tidak bisa dia lakukan.

"Kami berniat mendeklarasikan diri sebagai independen--"
"Aku memilihmu sebagai sword-ku ... luangkan waktu sebanyak yang kamu butuhkan untuk memutuskan."

Odin menghentikan Arthur berbicara dengan menawarkan posisi sebagai tangan kanannya. Odin berjalan kembali, semua Æsir pergi. Round Table menjadi tenang kembali, badai telah berakhir. Dalam perjalanan terbang Æsir, mereka melihat sekelompok orang berbicara di depan penduduk desa.

"Tinggalkan dewa-dewa palsu, Baldr, Odin dan mulailah melayani tuan dan penyelamat sejati kita---"

Saat pria itu melakukan pidatonya, dari langit datang laser mata Odin memusnahkan mereka, beberapa mencoba bersembunyi tetapi laser mata itu menukik, mengenai mereka satu per satu. Odin merasa sangat puas setelah melepas lelahnya selama pembicaraan Round Table.

"Pemberontakan Freyr memotivasi banyak untuk mencoba."

Baldr menyapa penduduk desa dan mereka berdoa untuknya.

"Kau bunuh mereka, kenapa bukan Freyr?"
"Begitu aku berhasil mengangkat Excalibur, aku berencana memotongnya menjadi dua."

Thor mempertanyakan Odin yang menuangkan garam ke luka Odin.

Continue lendo

Você também vai gostar

9.6K 437 34
Long before time had a name, the first spinjitzu master created Ninjago, using four elemental weapons, but when he passed a dark presence sought out...
192K 4.2K 105
*NOT FINISHED* I'm tired of fighting...... AMORA!" My uncle yells while i'm trying to open my eyes. I'm sitting in a the corner of the house with he...
104K 5.4K 39
مرحبًا بكم في المملكة لا لا، يجب أن أحذرك أولًا من يدخل المملكة لا يخرج حيًا. يمكنك المغادرة الآن.. سأترك لك بعض الوقت للتفكير. حسنًا .. قررت؟ هل ه...