Author POV
Amoura dan Sean telah kembali ke mansion pack.
Saat akan memasuki mansion terlihat Aaron sedang duduk dilantai teras seperti sedang menunggu seseorang.
Melihat kedatangan Amoura dan Sean, Aaron langsung berlari senang menghampiri Amoura.
Amoura terkekeh melihat sifat Aaron yang seperti anak kecil. Sedangkan Sean masih mempertahankan permusuhannya dengan Aaron.
Walaupun Sean mengetahui kebenarannya sekarang, entah kenapa dia masih tidak menyukai Aaron. Makhluk yang paling menyebalkan dihidupnya.
“Aku lapar” Aaron merajuk dan menggoyangkan tangan Amoura persis seperti anak kecil.
Sean langsung menangkis tangan Aaron yang memegang tangan Amoura. Aaron mendelik kesal menatap Sean.
“Kau pikir dia ibumu?!” Ucap Sean kesal
“Lalu haruskah aku memanggilmu ayah?” Aaron menatap Sean dengan senyum menyebalkannya
“Dasar gila!” Ucap Sean berdigik ngeri
“Ayah kenapa kau mengataiku?” Aaron berbicara kepada Sean dengan nada sedih yang dibuat-buat.
Sean sudah tidak tahan menghadapi sifat Aaron yang membuatnya mual. Sean mengeluarkan geraman dalamnya yang menyeramkan.
Aaron hanya diam memandang Sean dengan raut tak berdosa.
“Apa selama ini kau tak sadar jika geramanmu sangat jelek?” Ucap Aaron polos.
Sean melangkah maju siap menyerang Aaron. Amoura langsung melangkah berdiri diantara mereka mencoba menengahi.
Amoura bisa gila jika harus berhadaan dengan mereka.
“Kau lapar?” Tanya Amoura pada Aaron yang dijawab dengan anggukan dan senyum sumringah.
“Maka pergilah kedapur dan makanlah!” Titah Amoura
“Dan untukmu Sean. Aku harap kau bisa lebih mengontrol emosimu” Tambah Amoura
“Kumohon pada kalian berdua, akurlah!. Aku bisa gila jika harus mengurus dua bayi besar yang merepotkan” Ucap Amoura kesal.
Amoura langsung pergi meninggalkan mereka berdua. Dia butuh ketenangan untuk mengembalikan kewarasannya.
******
Amoura membuka pintu kamarnya. Seperti yang Amoura minta, dia tidak mau tidur dikamar Sean, dan akhirnya sekarang dia tidur dikamar yang diapit oleh kamar Sean dan Aaron.
Kamar Sean disebelah kanan kamarnya, dan kamar Aaron disebelah kiri.
Awalnya Sean meminta Amoura agar berada dikamar yang tidak berdekatan dengan Aaron.
Amoura tidak tau kenapa dan hanya mengiyakan saja asal bukan dikamar Sean. Toh kamar bukanlah masalah besar.
Tapi Aaron marah dan tidak mau jika berjauhan dengan Amoura. Aaron terus merajuk dan seperti yang kalian duga terjadi pertengkarang sengit diantara Sean dan Aaron.
Amoura mencoba mencari jalan tengah agar sifat kekanakan mereka mereda.
Akhirnya dia memutuskan memilih kamar ini sekarang. Sean dan Aaron hanya bisa pasrah menerima keputusan Amoura.
“Aku perlu mengembalikan kewarasanku. Berendam air hangat sepertinya ide bagus” Gumam Amoura pada dirinya sendiri.
Dia pergi kekamar mandi dan menyiapkan air hangat di bathub dan memasang lilin aroma terapi disampingnya.
Sempurna!
Amoura mulai melepaskan seluruh kain ditubuhnya dan memasuki bathub dengan tubuh polos.
Dia memejamkan mata mencoba menikmati ketenangan ini. Tapi sepertinya pikirannya tidak bisa berkompromi sekarang.
Kenangan indah bersama ayahnya saat Amoura masih kecil memasuki pikirannya tanpa ijin.
Amoura tetap menutup mata sambil bersender di bathub dan tanpa sadar satu tetes air mata mengalir begitu saja.
Dia menghirup udara dalam-dalam mencoba mengalihkan pikirannya dengan aroma terapi lilin yang menyala.
Sepertinya acara berendam ini sama sekali tidak membantu.
“Setidaknya kegaduhan dua bayi besar itu dapat mengalihkanku” Bisik Amoura mengingat pertengkaran Sean dan Aaron selama ini.
Amoura membuka mata dan tangannya memainkan gerakan lembut di air dengan pikirannya yang masih berkelana.
Entah apa yang terjadi, tiba-tiba air ditangan Amoura melayang diudara membentuk gumpalan tepat didepan wajahnya.
Amoura sangat terkejut dengan yang dilihatnya. Dia mengerjapkan matanya berulang kali memastikan jika yang dilihatnya ini salah.
Namun tidak! Air itu benar-benar mengapung!
Keterkejutan menguasai dirinya.
Gumpalan air yang tadinya hanya sedikit kini bertambah besar karena seluruh air di bathub juga ikut mengambang.
Air itu mengambang semakin tinggi berputar-putar mengelilingi Amoura. Kini di bathub hanya tersisa tubuh polosnya
“Apa yang terjadi?” Amoura mulai panik melihat air itu tidak berhenti berputar-putar.
‘Tenangkan dirimu! Sepertinya itu berasal dari kekuatan kita’ Vee memindlink Amoura mencoba menenangkan.
Amoura menutup mata dan mengatur nafasnya agar normal kembali.
Tenang...
Saat Amoura sudah mulai menguasai dirinya kembali dia mendongak melihat gumpalan air besar tepat berada diatasnya. Gumpalan itu hanya diam ditempat tidak bergerak seperti tadi.
Amoura fokus melihat gumpalan itu dan dipikirannya hanya ingin air itu turun kedalam bathub.
BYUURR
Gumpalan air itu seketika jatuh ke bathup dengan kencang. Amoura menutup matanya kaget karena merasakan hujan dadakan.
Jatuhnya air menciptakan cipratan yang cukup kencang sampai masuk kemulut Amoura.
Amoura mengerjap-ngerjapkan matanya dengan wajah melongo kaget. Seperti masih belum mempercayai semua ini dia ingin membuktikannya sekali lagi.
Tangan Amoura kembali bermain dengan air itu dan pikirannya fokus untuk menggerakkan air kearah yang dia inginkan.
Amoura tersenyum senang tak percaya dengan kemampuannya.
Amoura terus menggerak-gerakkan air itu. Yang mulanya dia menggerakkan dengan kecepatan normal kini Amoura menggerakkannya dengan cepat.
Sampai akhirnya Amoura kehilangan kontrol dan air itu bergerak terbang mengelilingi kamar mandi dengan sangat cepat.
PRAANGG!!!
Air itu menabrak cermin kamar mandi sampai pecah berkeping-keping.
“Nona! Nona apa kau baik-baik saja?!” Terdengar suara ketukan pintu dari luar sepertinya itu salah satu pelayan.
Tak ada sahutan dari Amoura, dia masih membeku ditempat.
Tak berkedip tak bernafas! Sepertinya dia terlalu syok.
“Nona aku akan memanggilkan Alpha” Ucap pelayan itu semakin khawatir.
Belum sempat Amoura menjawab, pelayan itu langsung berlari pergi mencari Sean.
Amoura mengerjapkan matanya dan bernafas kembali. Dia masih terpaku dengan cermin itu.
Amoura berdiri dan memakai jubah handuk mandi berwarna putih untuk menutupi tubuh polosnya. Amoura berjalan mendekat kearah serpihan kaca sambil menalikan jubah itu.
Gumpalan air kecil bisa membuat cermin setebal ini hancur dalam waktu satu detik!
Amoura membayangkan apa jadinya jika ini bukan cermin melainkan tubuh seseorang.
Mungkin sekarang orang itu hanya akan tinggal nama!
Ini membuat Amoura semakin ngeri dan takut akan kekuatannya sendiri.
Membayangkan kekacauan yang akan dia ciptakan karena tidak bisa mengontrol kekuatannya, itu bencana!
.
.
.
Hullaa readers 😘
Sebenernya gg ada rencana up hari ini, rencana awalnya itu up lusa dua atau tiga part sekaligus. Tapiii namanya mood hihi😅
Not perfect but I hope u all like this part...Enjoy😉
See you in next part 😘
Love,
rainputh_26 ❤