INSANE (Complete)

De Jikyung_Lee

63K 2.7K 133

Aku benci padanya. Dia sangat menyeramkan. Dia gila!! Tidak, dia lebih dari kata GILA!! Dia memenjarakanku da... Mai multe

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 10 End_

Part 9

3.6K 194 5
De Jikyung_Lee

‘Bukankah sudah kubilang sebelumnya? Jika kelembutan tak mampu membawamu kembali padaku, maka jangan salahkan aku jika aku menggunakan kekerasan! Bukan dirimu, tapi orang lain. Orang lain yang akan terluka karenamu!’_ Cho Kyuhyun

 

‘Mencintaimu sangatlah mudah..namun untuk tetap bersamamu,, adalah hal tersulit bagiku’_Cho Jikyung

 

_o0o_

~Jikyung Pov

Aku melangkahkan kakiku menuju lantai atas. Sudah lebih dari 2 jam Kyuhyun oppa meninggalkan rumah. Dia sungguh memenuhi janjinya. Tak ada satupun penjaga didalam rumah megah ini. Meski diluar begitu banyak. Satu per satu anak tangga kunaiki. Sesekali aku menengok kebelakang takut jika tiba-tiba Kyuhyun muncul dan aku mengacaukan semua rencana yang telah kususun dengan baik.

“Ya Tuhan..kumohon bantu aku..”, lirihku.

Ceklek..

“Eoh? Kenapa pintunya terbuka?”, sepertinya ada yang tak beres disini. Akh, nanti saja kufikirkan semua itu lebih baik kuambil rekaman saat Kyuhyun membunuh appa dan eomma.

Dengan langkah terburu-buru segera kuambil remote TV dan mencari beberapa rekaman yang tersimpan di TV pengeluaran tercanggih menurutku ini. Kubuka satu persatu rekaman dan melihatnya, dapat!!! Segera ku Copy dalam smartphoneku dan mengirimnya pada Donghae-ssi. Tanganku bergetar hebat merasa takut jika Kyuhyun mengetahuinya. Baru saja aku berniat mematikan TV namun aku penasaran dengan beberapa rekaman yang terjadi sebelum kejadian appa dan eomma dibunuh. Kutekan tombol ‘OK’ dan rekaman itupun berputar. Rekaman yang membuatku tak dapat menahan tangisku. Apakah ini kebenarannya? Kebenaran akan keluarga yang menyeramkan ini? jeongmalyo? Jadi dia...akh..

“Kepalaku..aarrrgghhhhh..”

~Author Pov

Jikyung terus saja memegang kepalanya yang berdenyut hebat akibat dari kilasan yang tengah ditontonnya. Kilasan saat sang eomma dengan kejamnya menyeret Jikyung keluar rumah, mengusir dirinya yang terlihat seperti sampah dimata orang-orang yang difikirnya sangat disayangi dan dicintainya. Bahkan adegan saat Jikyung memeluk kaki Kyuhyun mencoba memohon agar Kyuhyun membantunya membuat ingatannya perlahan terputar dengan baik bagai kaset yang kini tengah dia putar. Tetesan bening mengalir deras dari pelupuk mata indahnya. Perlahan tubuh jikyung merosot kelantai dan menyandarkan kepalanya pada kasur. Jikyung menatap atap kamar Kyuhyun dengan tatapan nanar.

“OPPA!!! KYUHYUN OPPA!! Hiks..jebal..tolong..aku..”, tangisan histeris seorang yeoja dari rekaman membuat Jikyung menutup telinganya rapat-rapat.

“Aku..aku ingat semuanya..hiks..Kenapa? Kenapa kau mempermaikan hidupku Tuhan? Hiks..ini sungguh memuakkan!!”, Jikyung mengacak rambutnya kasar, memukul-mukul tubuhnya hingga terlihat memar dibeberapa bagian tubuhnya yang dipukulnya bahkan yeoja itu mencakar tubuhnya sendiri.

“Namja brengsek!! Dia bahkan menodaiku! Hiks..dia memainkan permainannya yang menjijikkan dengan sangat baik!! Nappeunom!! Arrrrggghhhhh...!!!!!”

Tap..tap..tap..

Jikyung mengangkat wajahnya saat didengarnya sebuah langkah mendekat kearahnya. Yeoja itu tak menunjukkan raut wajah terkejut sama sekali saat melihat namja yang paling dibencinya Cho Kyuhyun berdiri dihadapannya. Jikyung menatap Kyuhyun penuh kebencian.

“Sepertinya kau sudah mengingat semuanya CHA-GI-YA”, kata Kyuhyun penuh penekanan pada kata ‘chagiya’. Seringai menakutkan terlihat dengan jelas diwajah Kyuhyun membuat Jikyung merasa Jijik dan muak melihat wajahnya. Jikyung berdiri dari duduknya melempar remote yang sejak tadi dipegangnya kewajah tampan Kyuhyun.

“Nappeunom!! Kau..”

“Ini belum berakhir chagiya! Kau fikir aku tidak tahu bahwa selama ini kau berhubungan dengan namja bernama Lee Donghae itu!! eoh!!”, Kyuhyun mengcengkeram pundak Jikyung membuat yeoja itu meringis namun itu tak berhasil membuat Jikyung melepas tatapan kebenciannya pada Kyuhyun.

“Kau sudah kalah Cho Kyuhyun!! Donghae oppa..aku sudah mengirim rekaman saat kau membunuh eomma dan appa dengan kejamnya pada Donghae oppa!!! Kau..sudah berakhir!”, Jikyung melepas cengkraman Kyuhyun dan berjalan melewati Kyuhyun namun langkahnya terhenti saat Kyuhyun menarik tangan Jikyung dan menghempaskan tubuh yeoja itu keatas bed berukuran King size miliknya. Jikyung menatap Kyuhyun penuh kebencian.

“Aku akan menawarkannya kembali Kyung-ah, ayo..genggamlah tanganku. Ikut denganku, kita pergi meninggalkan tempat ini, mencari tempat yang hanya ada kita berdua. Tak ada orang lain yang akan merusak kebahagiaan kita, hanya..”

“Kau fikir aku akan melakukannya? Kau..pergilah keneraka!!”, tekan Jikyung dan bernniat berdiri namun Kyuhyun menindih tubuh mungil Jikyung hingga yeoja itu tak dapat bergerak sama sekali. Seberapa kuat Jikyung memberontak tetap saja ia tak bisa melawan Kyuhyun.

“Itukah yang kau inginkan? Baiklah..kita lihat, siapa lagi yang akan lenyap karenamu Cho Jikyung!!”, Jikyung membulatkan matanya dan menatap Kyuhyun tajam namun yeoja itu bergidik ngeri saat melihat seringai menakutkan yang dikeluarkan Kyuhyun kali ini.

Cup..

Kyuhyun mengecup bibir Jikyung dan dengan gerakan cepat namja itu menghilang dibalik pintu. Sedetik kemudian Jikyung menyadari kebodohannya yang tak dapat menghindari kecupan Kyuhyun yang begitu memabukkan. Ada apa dengannya? Apakah perasaan Jikyung sungguh perasaan Cinta? Tidak, dia hanya terkejut saja. Tak ada sedikitpun cinta untuk Kyuhyun darinya.

Jikyung terus saja berdebat dengan perasaannya sendiri saat ia menyadari segala ucapan Kyuhyun. Jikyung bergegas berdiri dan meraih gagang pintu.

“SIALAN KAU CHO KYUHYUN!!!!!”, umpatnya keras saat pintu kamar Kyuhyun tak kunjung terbuka. Terkunci. Itulah yang terjadi pada pintu kamar Kyuhyun.

“Wasseo??”, Jikyung mengarahkan tatapannya pada TV yang ada dikamar Kyuhyun.

“Mwoya!! Ini rekaman apa?”, Jikyung menatap tanggal rekaman tersebut dan kembali membulatkan mata. Hari ini. yah, itu rekaman cctv yang kini tengah berlangsung diruang tamu keluarganya. Tubuh Jikyung bergetar melihat tamu yang datang kerumahnya dan disambut dengan senyum menyeringai dari Kyuhyun.

“Anyia..Lee Jae In, apa yang kau lakukan disini!!! PERGI!!!”, teriak Jikyung pada layar datar yang ada dihadapannya berharap yeoja yang kini tengah berada dalam rekaman CCTV itu dapat mendengarnya. Jikyung berlari kedepan pintu memukul pintu kamar Kyuhyun berharap seseorang akan menolongnya walaupun ia tahu semua itu hanya harapannya saja. Satu lagi kenyataan yang semakin membuat Jikyung terpuruk, ruangan Kyuhyun kedap suara.

~Kyuhyun Pov

Kutatap tajam yeoja yang kini ada dihadapanku. Yeoja bodoh yang dengan mudahnya kuperdayai begitu saja.

“Dimana Jikyung?? Apakah dia baik-baik saja? Jebal..sunbae beritahu aku dimana dia? Dia menelponku, dan dia terdengar sangat ketakutan..dia..”,aku tersenyum menyeringai saat tahu betapa bodohnya yeoja ini. Hanya karena rekaman suara Jikyung yang terdengar panik dalam pesannya ia memberanikan diri datang kemari hanya untuk melihat sahabatnya. Apakah dia tak sadar bahwa Jikyung tak pernah membuat rekaman itu?

“Sunbae..”, kulangkahkan kakiku menuju mini bar yang ada dirumah megahku dan mengambil dua gelas orange jus kulirik sekilas yeoja itu dan mendapatinya duduk tak tenang disofa. Kembali kubalikkan tubuhku menuangkan sebutir obat yang akan membunuhnya dalam waktu beberapa jam. Yah, melihatnya tersiksa cukup menyenangkan. Kutatap tajam camera CCTV dan tersenyum menyeringai. Aku tahu saat ini Jikyung tengah menyaksikan adengan menyenangkan ini. Jangan sampai melewatkannya chagia, ini sangat mendebarkan. Hahaha..

Kulangkahkan kembali kakiku menuju sofa dan meletakkan minuman tepat dihadapan yang kutahu sebagai sahabat Jikyung.

“Apakah aku membuatmu takut Jae in-ssi?”, kulihat dia mendongak dan mengenggam jari-jarinya.

“Jikyung..dia..”

“Tenanglah..dia baik-baik saja. Bukankah kau sudah melihatnya? Jika dia mengingat sesuatu atau memaksakan diri untuk mengingat masa lalunya maka itu akan membahayakan dirinya. Hufftt..Jae In-ssi, kau tahukan? Aku..sangat mencintai Jikyung dan tak bisa melihat dia terluka sama sekali. Aku bersedia memberikan apapun yang dia inginkan jika itu bisa membuatnya bahagia dan kau...”, dia menatapku menunggu jawaban.

“Maukah kau membantuku? Jika dia akan bahagia saat melepasku aku akan melakukannya..tapi aku tak bisa melakukannya saat ini karena dia masih mengira aku sebagai suaminya..”, kulihat dia menatapku dengan penuh tanya.

“Aku tahu itu salahku..sekarang..aku menyesalinya”, aku menundukkan wajahku menambah kesan penyesalan terdalam.

“Sunbae..aku mengerti..”

“Mianhae..kelakuanku terdahulu membuatmu menderita..”, lirihku. Lihatlah kemampuan beraktingku sangat baik bukan?

“Aku sudah memaafkanmu sunbae, bisakah..aku melihat Jikyung? Aku sungguh sangat mengkhawatirkannya”, kudongakkan kepalaku dan menatapnya lembut.

“Minumlah kau pasti haus..”, sudut bibir kiriku terangkat membentuk senyuman menyeringai saat melihat dia menghabiskan minumannya.

“Dia ada diatas, kamar pertama. Pintunya terkunci, kau bisa membukanya”, kulihat dia mengernyit bingung namun ia tetap melangkah keatas.

_o0o_

~Author Pov

Tubuh Jikyung bergetar hebat saat melihat Kyuhyun menuangkan sesuatu yang dia yakini bisa melukai Jae In.

“Andwe..jebal jangan lakukan itu..Jae in jangan minum itu..ANDWEE!!!!!!”, teriak Jikyung histeris.

“Brengsek kau Cho Kyuhyun!!”

Cklek..

Pintu kamar Kyuhyun terbuka membuat Jikyung dengan cepat berbalik menatap siapa yang membukanya.

“Jae in..”, lirih Jikyung tercekak saat melihat tatapan sayu yeoja itu. dengan cepat Jikyung berlari menopang tubuh Jae In saat melihat yeoja itu hampir saja menyentuh lantai yang dingin.

“Ya..Yakk, ireona pabboya!! Apa yang kau lakukan!! IREONA!!”, Jikyung mengguncang tubuh Jae In berharap yeoja itu membuka matanya.

“Jikyung-ah..neo..gwaencha..nahhh?”, nafas Jae In memburu entah mengapa ia merasa sakit disekujur tubuhnya. Kakinya tak mampu berdiri rasanya seluruh organ tubuhnya mengalami kelumpuhan.

“Yakk..kenapa kau kemari? WAE!!!”, kini Jikyung mulai menangis histeris melihat keadaan sahabatnya.

Plok..plokk..plokk..

Kyuhyun bertepuk tangan melihat adegan antara kedua sahabat itu. dan tentu saja hal yang dilakukannya mendapat tatapan tajam dari Jikyung.

“Omo..adegan yang sungguh sangat memilukan. Saat kau mulai mengingat sahabatmu sekarang dia akan meninggalkanmu Kyung-ah..hahaha”, tawa Kyuhyun terdengar mengerikan membuat Jikyung bergidik mendengarnya. Jae In semakin kehilangan kesadarannya.

“Yakk...jangan tutup matamu!! Tetaplah sadar Jae-ya..jebal..hiks..”, tangis Jikyung semakin pecah saat Kyuhyun dengan paksa menarik Jikyung meninggalkan Jae In yang tengah terkapar tak sadarkan diri dilantai yang dingin.

“APA YANG KAU LAKUKAN BRENGSEKK!!!”, Jikyung meronta mencoba melepaskan diri dari cengkraman Kyuhyun yang tengah menariknya paksa. Kyuhyun menghentikan langkahnya, mengcengkeram pundak Jikyung dan menatapnya tajam.

“Bukankah kau sudah melihatnya!! Inilah yang bisa kulakukan jika kau menolak keinginanku!!! Sekarang, Jika cara lembut tak bisa membuatmu menjadi milikku-maka aku akan memaksamu! Kita akan ke New York malam ini!!”, tekan Kyuhyun dan kembali menyeret Jikyung keluar rumah.

“Anyia!! SHIREO!!!! JAE IN!!!!!”

_o0o_

“Hyung!! Jikyung baru saja mengirim sebuah rekaman padaku, bisakah kita menjadikannya bukti untuk menangkap Cho Kyuhyun?”, Donghae menyerahkan sebuah rekaman pada Sungmin dan sungmin tanpa kata menatap rakaman itu.

“Tentu, aku akan melaporkannya pada ketua dan meminta beberapa kompi polisi untuk membantu kita menangkapnya, kurasa namja itu sudah gila Hae-ah. Dia bahkan membunuh orang tuanya sendri demi mendapatkan ambisinya. Akan sangat berbahaya Jika kita menangkapnya tanpa persiapan”, tekan sungmin dan hendak meninggalkan Donghae namun langkahnya terhenti saat mendengar deringan pada ponselnya.

“Yeobseyo..”

“......”

“MWO!!!!”, Sungmin menatap Donghae dengan tatapan tak percaya. Menimang akan sesuatu hal yang akan diberitahukannya pada Donghae.

“Wa..wae?”, tanya Donghae ragu.

“Jae In..Jae In menghilang Hae-ah!!”

“MWORAGO!!!”

_o0o_

AT Bandara Incheon

Jikyung masih memberontak dalam genggaman Kyuhyun. Namun tak sekuat sebelumnya karena kini tenaga Jikyung mulai terkuras. Bahkan fikiran Jikyung masih terarah pada Jae In. Kini mereka tengah berada pada ruang VIP bandara Incheon. Beberapa pengawal dengan Tuxedo hitam mengelilingi mereka.

‘Tuhan selamatkan dia..’, batin Jikyung.

Ting..Teng..Tong...

Suara bel keberangkatan mulai membahana membuat Jikyung semakin tak tenang. Dia bahkan tak sempat menghubungi Donghae..

“Tuan besar sudah waktunya”, kata salah satu pengawal Kyuhyun sambil membungkuk memberi hormat.

“Arasseo!!”, Kyuhyun kembali menatap Jikyung dan tersenyum menyeringai. Tak ada yang bisa mengalahkan kekuasaan seorang Cho Kyuhyun. itulah yang membuat Jikyung semakin ketakutan tak bisa melakukan apapun. Namja itu..Cho Kyuhyun. Terlalu mengerikan. Dia bahkan tak segan membunuh orang demi obsesinya.

“Kajja”

_o0o_

FF ini Author terinspirasi dari berbagai ha baik itu film, novel, comic dan banyak lagi..

Continuă lectura