My Ice Senior [Complete]

By DilaWahidatu

1.4M 107K 3.7K

[Masih Lengkap] Ini tentang bagaimana Adira menyukai Febby-kakak kelasnya yang mempunyai sifat dingin seperti... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65 (End)
Extra Part
Annoucement

Part 56

15.3K 1.2K 36
By DilaWahidatu

Ps : mulmed diatas untuk kalian yang gak tau boneka danbo.
Kalo aku sih manggilnya boneka danbo, gak tau klo kalian hehehe

Happy Reading!
^_____^

Lagi dan lagi hari ini kertas kertas itu kembali di tempel seseorang di mading sekolah. Hal itu tentunya semakin membuat Febby geram.

Jadi, pulang sekolah ini Febby memulai misi yang telah dia dan yang lainnya rencanakan sebelumnya. Febby mengirimi pesan kepada Adira bahwa mereka tidak bisa pulang bareng dengan alasan dirinya ada tugas kelompok, ini untuk pertama kalianya Febby berbohong dengan gadis itu. Tak apa, ini juga berbohong demi kebaikan. Febby tak mau Adira terlalu memikirkan masalah ini. Biarkan masalah ini dia dan yang lain selesai kan, sedangkan Adira hanya harus fokus ke tujuan audisinya. Tanpa babibu lagi, cowok itu pun langsung menuju ruang cctv sekolah.

Kebetulan sekali disaat dirinya sampai didepan ruangan tempat pak Haris selaku satpam sekolah berjaga, beliau masih ada disana.

"Permisi pak," ucap Febby sambil mengetuk pintu.

"Iya masuk nak Febby, ada apa?" tanya pak Haris ramah.

"Ini pak, barang saya ada ketinggalan di sekolah tapi lupa naro nya di mana dan waktu nya kapan, tapi seingat saya sehari atau dua hari yang lalu deh," jelas Febby. "Boleh saya liat rekaman cctv dua hari hari sama srhari yang lalu pak? Saya pengen liat terakhir kali saya ada dimana dengan barang yang saya bawa?"

"Oh iya nak bisa, sebentar bapak carikan." tanpa curiga pak Haris mulai mengotak ngatik layar komputer yang ada di depan mereka tersebut.

Pak Haris memang sudah dekat sekali dengan Febby sejak cowok itu kelas X. Karena Febby sering membantunya melakukan hal hal kecil seperti membuka kan pintu tiap tiap kelas di SMA ini disaat dia berangkat pagi. Dan terlebih lagi dia pernah jadi ketua Osis disini, orang kepercayaan guru.

Setelah selesai, mereka pun mulai menyaksikan rekaman cctv tersebut. Mulai dari seluruh anak Starla pulang sekolah sampai beberapa menit kedepan memang tidak ada yang janggal. Tapi, tak lama dati itu ada seseorang yang memakai hoodie hitam disertai kupluk dan masker berjalan dati kelas ke kelas. Febby yakin itu lah orang nya, tapi dia masih tidak bisa mengetahui apakah orang itu perempuan atau laki laki.

Disaat pak Haris sedang fokus di layar komputer, Febby yang berdiri dibelakngnya pun segera memvidiokan rekaman cctv tersebut.

"Pak mau tanya, pas hari ini itu kelas kok belum pada di kunci?" ucap Febby setelah selesai menyimpan vidio tersebut di galeri ponsel nya.

"Iya nak, soalnya bapak teh waktu itu masih gantiin bangku yang rusak di kelas X Ips5 ke gudang, jadi belum sempat ngunci nya."

Febby menganggukkan kepalanya. Lalu cowok itu meminta pak Haris untuk kembali mengecek rekaman cctv sehari yang lalu. Hari dimana Febby marah marah di depan mading. Setelah rekaman terbuka, cowok itu mencoba mengamati cctv yang berada di dekat mading.

Dari pagi memang tak ada sesuatu disana. Tapi pas sepuluh menit lagi akan istirahat, seseorang berhodie hitam itu kembali berulah. Dia yang menempelkan kertas tersebut.

"Pak tolong pause disini." disaat layar terhenti, dengan segera Febby pun memfoto seseorang berhodie hitam tersebut yang sedang menepelkan kertas di depan mading. "Oke sip, pak terimakasih ya, barangnya sudah ketemu," ucap Febby.

"Dimana nak?"

"Di halaman depan mading," alibi Febby. Pak Haris hanya mengangguk, lalu Febby pun pamit keluar dari ruangan tersebut.

Sedangkan dilain tempat, sisa dari orang orang yang Febby kumpulkan kemarin membuat tiga kelompok. Yaitu kelompok untuk mencari petunjuk dari tiga tingkatan kelas. Siapa tau ada jejak dati si pelaku.

Sahabat sahabat Adira dibantu Farhan sedang berjelajah di kelas X, Arifian dan kedua temannya berjelajah di kelas XI, dan sahabat sahabat Febby berjelajah di kelas XII.

Hasil pencarian mereka ternyata tak membuahkan hasil, mereka tak menemukan jejak apapun. Sepertinya pelakunya benar benar hati hati sekali.

Kini giliran Wenda yang sedang menyelidiki mading sekolah, cewek itu bolak balik menyelusuri sekitar mading sekolah. Sampai akhirnya, matanya tak sengaja menangkap benda yang berada di bawah pot bunga sebelah kanan mading tersebut.

Wenda pun berjongkok untuk meraih benda tersebut, sebuah potongan benda berbentuk persegin panjang. Seperti nya dia tak asing dengan benda ini tapi kira kira punya siapa?

Disaat sedang serius mengamati benda tersebut, sebuah pesan pun masuk dan menyadarkan Wenda dari pemikirannya.

Mission

FebbyAnggara
Gue udah dapat sebuah clue

AmiraUntari
Kami gak dapet apa apa

ArifianJonathan
2in

DerwinSableng
Lapor komandan disini tidak ada apa apa. Laporan selesai

Wenda hanya geleng geleng kepala melihat isi pesan dari Derwin. Disaat semua serius ini anak malah bercanda, minta disleding emang.

WendaLiana
Gue dapet sesuatu disini

DerwinSableng
Avv apatuh

WendaLiana
Mending lo diem Win daripada gue slepet

DerwinSableng
Avv baperan

WendaLiana telah mengeluarkan DerwinSableng.

FebbyAnggara telah menambahkan DerwinSableng

DerwinSableng

Anjay Wenda dendaman

FebbyAnggara
Simpen barang yang udah kalian dapet. Besok kita bahas sama Adira.

***

"Ini yang kita temuin kemarin Dir," ucap Wenda sambil menyerahkan benda berbentuk persegi panjang di hadapan Adira.

Kini mereka sedang berada di perpustakaan sekolah. Untuk membahas hal yang mereka dapatkan kemarin.

Adira meraih benda tersebut, mengingat ingat, seperti nya dia kenal dangan benda ini. Dan ya, ini seperti sebuah tangan dari gantungan boneka danbo, pikiran Adira langsung mengarah ke Ega. Cewek itu terus menelusuri dengan teliti benda tersebut, hingga dia menemukan sebuah tulisan kecil huruf E yang berspasi dengan huruf A dan ditengah tengah kedua huruf tersebut seperti ada huruf yang hilang. Kalo di gambarkan seperti ini "E_A"

"Ini kayak tangan gantungan boneka dambo punya Ega" ucap Adira, lalu cewek itu menoleh ke arah Wenda. "Kak Wenda ketemu dimana?"

"Gue nemu di depan mading dekat pot bunga."

"Gue juga dapet ini." Febby membuka ponselnya lalu memperlihatkan vidio dan foto yang dia ambil dari komputer sekolah saat dia melihat cctv.

Satu persatu mereka melihat vidio dam gambar tersebut. Adira sudah berpikiran yang tidak tidak, dia kini berpikir bahwa Ega lah pelakunya. Memang selama bertemu dia tak terlalu akrab dengan gadis itu tidak seperti dia dengan Melia. Dan dia juga cewek yang pernah suka sama Febby.Ya ampun Adira jangan seudzon dulu!

"Lo gak usah mikirin apa apa Dir. Biarin ini tugas kita. Lo cukup latihan aja oke, ntar kalo pelakunya udah dapat, kita bakal serahin ke lo," ujar Amira yang diangguki kedua sahabatnya yang lain.

"Iya, makasih kalian semua udah mau bantuin nyelesain masalah gue."

"Santuy Dir, kita kita ada di pihak lo itu karena kita gak percaya lo ngelakuin ini semua. Makanya kita mau ngebuktiin lo di hadapan murid SMA Starla," kata Putri

"Iya betul tuh," ucap yang lain sambil tersenyum kepada Adira.

"Oh iya, di mading masih di tempelin berita hoax Adira kan?" tanya Brian

"Iyalah, orang gue yang bersihin nya tiap hari. Terniat banget tuh orang nempelin kertas sampah kayak gitu tiap hari," ucap Wenda.

"Gini aja, besok harus ada yang mantau dekat mading. Kalo kita diem aja, kita gak bakal bisa mengungkap pelakunya karena kita juga gak ada bukti yang kuat."

"Tumben otak lo guna Bri." Derwin mulai buat emosi.

"Anjir, lo kira gue apaan?"

"Ide bagus kak, biar besok gue aja yang mantau," Arif buka suara setelah sedari tadi nyimak percakapan para senior nya.

"Gue ikut" sahut Putri.

"Gak usah lo belajar aja di kelas," ujar Arif.

"Pokoknya gue mau ikut. Gue mau nangkep secara langsung pelakunya!" ucap Putri tetap kekeh pengen ikut.

"Yaudah gini aja, lo sama Putri yrang mantau dari dekat mading. Ntar gue, Derwin, Brian sama Febby ikut stand bye nunggu gak jauh dari lokasi. Jadi kalo ada apa apa langsung hubungi kami dan kami bisa langsung ikut turun" ujar Farel yang diangguki oleh Arif dan Putri yang sedang menyimak.

"Jangan sampe ketauan dan mencurigakan kalian berdua sembunyi disana."

"Iya kak," jawab Arif dan Putri bersamaan.

"Terus buat kita yang gak kebagian tugas gimana kak?" tanya Syabila mewakili Amira, Adrian, Putra dan Wenda yang tak disebut.

"Tunggu aja di kelas, siapa tau ada sesuatu diluar rencana."

"Oke." mereka semua pun sepakat dengan rencana ini dan menunggu hari itu tiba.

TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak :)

Continue Reading

You'll Also Like

294K 14K 50
[ COMPLETED ] hanya butuh kamu untuk menemani malam yang kian semakin semu. copyright 2017 ©heyours
7M 253K 125
(HR 1) In Fiksi Remaja (HR 2) In Teenfiction (HR 8) In Romance Diusianya yang masih 17 tahun Davanas Abigael di haruskan menikah dengan teman seangka...
3.8M 256K 52
[Follow dulu yu sebelum baca, happy reading] ___________________ Sudah terbiasa bagi Rachel diabaikan dan diacuhkan oleh sang ayah, bahkan sesekali R...
176K 9.7K 49
Sometimes it takes sadness to know happiness But never let the sadness of your past and the fear of your future ruin the happiness of your present Ba...