My Angel Is My Beautiful Devi...

Av ratna_adjah

257K 16.4K 1K

HASIL IMAGINASi SENDIRI!! Bergendre Fiksi romance.. +17 tahun keatas!! Cerita dewasa yang di warnai bumbu bai... Mer

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
15
16
17
Say Hai
18
19
20
21
22
23
24
25
cerita baru
SP? Dan berita penting.
Cast
UnPub
Terbit E-Book
SALE buku dan PDF
Po ke 2
Sale pdf
Flash Sale

14

5.9K 520 25
Av ratna_adjah

Selamat berpuasa bagi yang menjalankankannya. Dan selamat makan bagi yang berhalangan seperti aku. Antara ingin menangis dan tertawa, kenapa si bulan harus datang di jam segini.
Hadeuh..
Mana puasa perdana lagi.

✨Happy Reading✨


Senyum tipis terukir di bibir Angella, mengangguk puas pada hasil pekerjaan Lee ia pun kembali menyimpan ponselnya dan menyeruput tehnya.

Sepertinya ini akan menjadi lebih menarik dari yang ku harapkan..

Binar cerah terlihat di matanya.

Di sebelahnya masih ada Lusi yang tengah mememerakan peran kasih sayangnya bersama putrinya, Mila. Keduanya mengobrol dengan bahagia, memamerkan ikatan kasih sayang di antara ibu dan anak membuat siapa saja yang melihat merasa iri. Angella hanya sesekali menanggapi, lebih banyak mengangguk dan selebihnya mendengarkan.

"Oh ya, dimana anak itu? Kenapa ia tidak minum teh bersama kita?" Lusi mencari keberadaan cucu tertuanya, Diana.

"Mom, dia kan bekerja. Lagi pula anak itu sangat sibuk akhir-akhir ini mengurusi proyek baru perusahaan. Jadi dia tidak akan bisa sering-sering menemanimu seperti Angella." Mila memberitahu. Desahan lolos dari bibirnya yang di tanggapi senyum puas dari ibunya. Angella tersenyum tipis mendengarnya.

"Benarkah?" Lusi bertanya.

"Mm, ya. Akhir-akhir ini dia begitu sibuk hingga mengabaikan kesehatannya sendiri." Mila terlihat sedih memikirkan putrinya.

"Ah, dia memang anak yang baik. Selalu mengutamakan perusahaan di atas segalanya. Tidak heran Star gobal Goup semakin maju dan berkembang." Lusi mengangguk membenarkan.

Angella hanya menyeruput tehnya tanpa mengomentari apa-apa. Implikasi dari perkataan Lusi jelas, tanpa Diana Star Company tidak akan menjadi apa-apa. Tanpa kerja keras Diana perusahaan ayahnya tidak akan semaju sekarang ini.

Ia hanya tertawa dalam hati. Betapa konyol!

Memang benar Frans bodoh dalam hal mengenali kasih sayang sebenarnya dari orang-orang di sekitarnya hingga mudah mereka manipulasi. Namun menjalankan sebuah perusahaan tidak semudah yang terlihat. Harus ada otak yang cerdas, cerdik dan tanggap di belakang layar untuk memastikan semuanya berada dalam kendali. Menjaga mata pencaharian ribuan kariawan tidaklah mudah. Itulah sebabnya Frans lebih menuntut kasih sayang dari pada di curigai, yang menyebabkannya terbuai dengan kasih sayang yang di berikan Mila padanya.

Apa yang di kerjakan Diana tidak lebih dari menggaruk secuil ujung gunung tinggi, ia memang memerankan beberapa bagian penting bagi perusahaan. Namun perannya tak sepenting itu, nyatanya Star Company tak sedikit pun kekurangan tenaga kerja prosesional yang lebih rendah dari wanita itu.

"Sudah lah mom. Tidak perlu memikirkan anak itu. Biarkan ia melakukan apa yang ia sukai. Lagi pula ada Angella yang akan sering menemanimu. Iyakan sayang?" Dengan lembut Mila bertanya pada Angella. Gadis itu mengangguk membuatnya senang.

"Ah, oma dengar kamu ingin bekerja? Apa itu benar?" Kali ini Lusi yang bertanya.

"Mm." Angella kembali mengangguk.

"Kenapa kamu tiba-tiba ingin bekerja? Bukankah dulu kamu mengatakan lebih suka menghabiskan waktu di rumah, belajar pada Mama-mu?" Mama yang di maksud adalah Mila.

Angin pagi berdesir membelai pipi dan rambut Angella, membuat gadis itu terlihat segar dan cantik dengan riasan ringan di wajahnya. "Ya, Ella rasa tidak ada salahnya bekerja. Semakin hari Ella rasa semakin membosankan hanya menghabiskan waktu berdiam diri di rumah." Kedua pasang ibu dan anak itu saling berpandangan mendengar jawaban Angella.

"Bukankah sekarang ada Oma? Mama rasa kamu tidak akan terlalu bosan jika menghabiskan waktu dengan menemani Oma." Mila dan Lusi mengangguk setuju. Lusi meraih tangan Angella dan menggenggamnya, meremasnya dengan senyum penuh harap agar cucunya ini bersedia menghabiskan waktu untuk menemaninya.

Angella terkekeh ringan terlihat tak berdaya di tatap seperti itu oleh omanya. Ia hanya mampu kembali menuruti kemaun keduanya.

"Jadi, kamu membatalkan niatmu bekerja di perusahaan?" Mila terdengar antusias membuat Lusi melotot padanya.

Mila berdehem canggung berusaha menutupi suasana hatinya yang sesungguhnya. Lusi membelai rambut Angella berharap mengalihkan perhatian gadis itu agar melupakan kesalahan putri cerobohnya.

"Terimakasih sayang. Kamu memang yang paling mengerti Oma."

Angella mengagguk selayaknya anak lugu yang tak menyadari apa-apa. Membuat suasana hati Lusi semakin membaik dari sebelumnya.

"Oh ya, nanti sore sepupumu Sarah akan kesini untuk menginap. Oma harap kamu akan akur bersamanya."

Kening Angella berkerut mendengarnya, ia menatap Lusi dengan pandangan ragu melihat tatapan penuh harap lainnya dari wanita tua itu. Gadis itu cemberut tampak tak kesal, membuat helaan nafas panjang terdengar dari Lusi.

"Oma tau kalian tidak terlalu akrab. Tapi oma sangat berharap kamu bersedia mendekatkan diri padanya. Akan sangat membahagiakan jika semua cucu Oma terlihat harmonis dan saling menyayangi." Bujuknya.

"Tapi oma.. Oma tau sendirikan aku tidak terlalu menyukai kak Sarah. Sifatnya sangat menyebalkan terutama pada kak Diana. Aku tidak yakin jika kami akan akrab seperti yang oma harapkan." Keluh gadis itu.

Lusi tak terlalu memaksakan, tau dengan benar jika kedua cucunya___Angella dan Sarah selalu berselisih jika mereka bertemu. "Tidak apa-apa jika memang kalian tidak bisa dekat. Tapi oma berharap kamu mau mencoba."

"Ya Oma." Jawab Angella yang terdengar lesu.

Mila menyesap tehnya dengan anggun melihatnya.

❤❤

Ketukan sepatu hak bergema mengisi keheningan di ruang depan. Seorang wanita dengan pakaian merek terkenal melangkah anggun berlenggak lenggok bagai berjalan di atas catwolk.

Kaca mata hitam membingkai matanya, tangan kanan-kirinya di penuhi paper bag - paper bag berisi hadiah untuk semua orang. Tentu saja kecuali untuk seseorang.

"Oma."

Suara manja terdengar mengalihkan perhatian semua orang yang kini tampak berkumpul di ruang keluarga.

Mila merentangkan tangannya menyambut wanita cantik yang kini berjalan kearahnya. Memeluknya erat kemudian memeriksa penampilannya dari atas ke bawah. Ia mengangguk puas begitu pula Lusi yang kini giliran merentangkan tangannya.

"Hi, sepupu."

Setelah puas memeluk tante dan neneknya kini wanita itu menyapa kedua sepupunya yang nampak acuh, seperti biasanya. Ia hanya mengangkat bahu tak terlalu memikirkan tanggapan keduanya, bukan hal baru baginya karena setiap kali mereka bertemu selalu di warnai insiden.

Angella menyikut Diana yang tampak tak terganggu dengan kehadiran sesepunya itu, Diana menanggapi dengan senyum tipis membuat Angella mendesah seoalah tak menyukai pendatang baru ini.

"Semua akan baik-baik saja." Diana menepuk punggung tangan Angella menenangkan.

"Tapi aku tidak yakin." Gadis itu bergumam.

"Sudahlah, abaikan saja ia. Jika ia mencari masalah bersikaplah seolah kita tak perduli." Seperti biasanya, Diana menasehati adiknya jika kedatangan sepupunya itu.

"Berapa lama dia akan tinggal disini?" Angella terlihat tidak sabar melihat Sarah pergi dari rumah mereka.

Tamu yang baru saja datang tidak lain adalah Sarah yang tadi pagi Lusi bicarakan. Cucu perempuannya dari putranya yang ada di Singapura yang saat ini berpropesi sebagai aktris.

Sesuai pekerjaannya jika Sarah berkunjung akan ada drama yang di mainkan di rumah itu. Dimana semua penghuni rumah terlibat sebagai aktor dadakan.

Ah, sebenarnya tidak juga. Karena sehari-hari pun rumah itu terbiasa di warnai dengan drama.

"Oh ya, aku membawa hadiah untuk kalian semua." Sarah mulai membagikan hadiah yang dibawanya.

"Terimakasih sayang." Lusi sangat senang dengan tas keluaran terbaru yang di terimanya.

"Apapun untuk oma." Sarah menanggapi dengan santai.

Angella membuka hadiah yang di terimanya, sebuah parfum merek luar negeri terdapat dalam paper bag. Kemudian ia menoleh menatap isi paper bag Diana, dan kakaknya itu hanya tersenyum tipis berusaha menenangkannya.

Kalian ingin memainkan drama. Mari kita mulai..






Tbc...

***

06 Mei 2019

Fortsätt läs

Du kommer också att gilla

925K 77.4K 36
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...
154K 10.7K 14
Liviana sangat mencintai Xaverius, mereka sudah menjalin hubungan selama 4 tahun lamanya. Lalu tepat di hari ulang tahunnya Xaverius justru menikahi...
811K 3K 8
kumpulan cerita dewasa berbagai tema
595K 15.6K 19
Judul Sebelumnya : My Cold Husband Selena Azaerin, itulah namanya, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, dia tak pernah kehilangan sif...