Dewa : Scelus (Tersedia di Gr...

cantikazhr

10.5M 572K 75.5K

Ada yang aneh dengan kehidupan Dewa setelah bangunnya ia dari koma. Mulai dari sepercik ingatan yang terus te... Еще

Announce
EAGLE GANG
Kembalinya EAGLE
1. SANG RAJA
2. RATU
3. ME AND YOU
4. PENANTANG
5. INSTAGRAM
6. THE BOS
7. THE NEXT QUEEN
8. SI CERDIK
10. THE GAME
11. BEHIND
12. ENEMY
13. PENGKHIANAT
14. THROWBACK
15. WHO?
16. YAKIN
17. SKY
18. KAITAN
19. KEJUTAN
20. PERASAAN
21. PERASAAN (2)
22. JANJI
23. PACAR
24. CURIGA
25. PERASAAN
NOVEL SCELUS MURAH BANGET!!!

9. BOS STARLA

223K 22.8K 3.5K
cantikazhr

SIDER = JOMBLO ABADI

WAJIB VOTE DAN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA✨✨

**

DEWA datang dengan raut wajah yang sudah siap untuk meledak. Cowok itu langsung menghampiri Starla, gadis yang membuatnya berjalan sampai menuju garis finish karena Starla membawa kabur motornya.

"Cewek ini curang!" Dewa menunjuk wajah Starla.

Gadis itu menaikkan sebelah alisnya. "Curang?"

"Dia ngejebak gue, dia ngambil motor gue. Ini nggak sah!"

"Well, Dewa," Starla menarik seulas senyum seraya melipat kedua tangannya di depan dada, "peraturan pertama di dalam hidup. Jangan pernah percaya siapapun."

Dewa dibuat terdiam oleh ucapan Starla. Itu membuat Starla semakin menarik senyumnya.

"Pekerjaan pertama, jemput gue besok."

"Nggak." Dewa menatap Starla tajam.

"Yaudah, kalau lo mau jadi pengecut." Starla menghendikan bahunya, "lebih memalukan sih ya, kalau kalah, terus pengecut."

"Apa lo bilang?"

"Orang yang nggak mau mengakui kesalahan, plus ngelanggar ucapannya sendiri itu, pengecutkan?"

"Gue bukan pengecut!"

Starla menarik senyumnya. "Buktikan, jadi babu gue sebulan."

***

"SUMPAH!" Natasya tidak habis pikir dengan ulah temannya itu.

Baru saja Starla tiba di sekolah, ia langsung diserbu oleh kedua temannya. Tentu akibat berita Starla mengalahkan Dewa tadi malam sudah sangat tersebar luas. Hingga menjadi tranding topic nomor satu di SMA MATAHARI.

"Isi otak lo apaan sih, Star? Sumpah, orang-orang IQ Einstein aja kali yang bisa mikir kayak lo." Larissa turut menggeleng-gelengkan kepala.

Keduanya heboh sehabis Starla menceritakan bagaimana ia bisa menang melawan Dewa, yang tadinya mustahil.

"Sebenernya kebodohan Dewa dan keberuntungan juga yang bikin gue menang." Starla terkekeh. Kalau saja Dewa tidak tertipu dengan acting-nya, bisa saja gadis itu kalah.

"Lo dapet ide dari mana, dah?" tanya Natasya.

"Waktu masih di garis start. Gue lihat bensin gue dikit banget, yakali gue pamit beli bensin dulu. Yaudah gue nekat," jelas gadis itu panjang lebar.

"Terus yang jatoh itu?" celetuk Larissa.

"Yah itu mendadak motor gue mati, yaudah gue jatuhin motor gue keras-keras. Pas gue denger suara motor Dewa ke arah gue, gue langsung pura-pura pingsan."

"Ditolongin lo sama dia?"

"Boro-boro, yang ada badan gue nih ditendang-tendang sama tuh orang." Kesal Starla mengingat perlakuan Dewa yang sangat tidak manusiawi terhadapnya.

"Tapi kan lo curang, Star," ujar Natasya.

Starla menoleh, menatap temannya itu dengan raut wajah santai. "Hal yang perlu kita lakukan di dalam hidup, jahat, sombong, dan curang. Biar apa? Biar kita nggak diinjek-injek."

"Panutan gue." Larissa menggelengkan kepalanya seraya bertepuk tangan.

Starla menepuk-nepuk dadanya. "Hidup seperti Starla!"

Natasya hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan kedua temannya itu. "Eh, terus sekarang Dewa jadi babu lo beneran?"

"Yah, dia sih nggak mau karena katanya gue curang dan itu nggak sah. Tapi, dia sendiri juga sih yang malu. Gue mah bodo amat."

"Si Sheril gimana, tuh? Pasti dia nggak terima cowoknya jadi babu cewek lain."

"Yah, gue nggak ada urusan sama pacarnya Dewa." Starla memakan cemilannya dengan cuek.

"Gue bingung deh, padahal kan dulu isunya mereka udah putus," celetuk Larissa.

"Berantem doang kali," sahut Natasya.

"Nggak usah ngomongin mereka, lah. Nggak penting," ujar Starla, "mending ke kantin, cemilan gue udah habis."

"Yuk, gue juga pengen jajan," sahut Larissa.

"Lo berdua tuh, ya. Gue lagi diet." Kesal Natasya.

"Ya ampun Caca, badan udah kayak lidi layangan masih mau diet? Lo mau sekurus apa, sih?" tanya Starla seraya menggelengkan kepalanya.

"Tau, nih. Badan lo udah bagus gitu, apalagi yang didietin?" tambah Larissa.

"Cowok tuh ya bukan anjing, mana mereka selera sama tulang," ucap Starla menohok. "Mending makan." Gadis itu beranjak dari posisinya.

"Dasar setan-setan diet," cibir Natasya. Namun, gadis itu ikut berdiri menyusul Starla dan Larissa yang sudah beranjak menuju kantin.

"Enak, ya, jadi anak kelas dua belas. Deket ujian, tapi guru jarang banget masuk," ucap Larissa.

"Bimbelnya malesin," sahut Starla.

"Katanya kan ini masa-masa paling indah. Senior year."

"Duh, males banget gue ngeliat kantin kalau ada Pinkan lagi nge-bully," ujar Natasya seraya menatap ke salah satu meja di kantin.

Di sana terdapat Pinkan dan ketiga temannya, sedang mem-bully anak kelas sepuluh. Semakin tinggi kelas, gadis itu semakin sering membully adik tingkat terutama kelas sepuluh. Inilah yang membuat budaya senioritas tidak pernah pudar.

Karena setiap tahun akan ada angkatan yang membalas dendam kepada angkatan bawahnya atas apa yang mereka rasakan oleh angkatan di atas mereka. Begitu terus, sampai Indonesia menjadi negara maju.

"Sta-lah? Mana Starla?" tanya Larissa saat sadar gadis itu tidak ada di sebelahnya.

"Bukannya tadi sama-oh my god!" Seru Natasya ketika melihat temannya itu tengah menghampiri Pinkan dan teman-temannya yang sedang membully adik kelas.

"Seru, nih. Ikutan dong," ujar Starla menghampiri Pinkan dan teman-temannya.

Pinkan menoleh, menatap Starla dengan alis terangkat satu. "Ngapain lo?"

Starla balas menatap. "Lo semua ngapain? Gue mau ikut dong, kayaknya seru."

"Lo nggak usah sok kenal, deh." Pinkan memutar malas kedua bola matanya.

"Yaudah, kenalan. Nama gue Starla, panggil aja Bos. Kalian?" Starla menjulurkan tangannya mengajak berkenalan.

Pinkan menghiraukan Starla. Dan lebih memilih melanjutkan kesenangannya memainkan anak kelas sepuluh di hadapannya itu. Tidak ada yang berani menyelamatkan Fitria-anak kelas sepuluh yang menjadi korban bully Pinkan dan teman-temannya.

Starla menggelengkan kepalanya ketika wajah Fitriah dicoret Pinkan dengan menggunakan lipstick, belum lagi makanan gadis itu yang mereka masukan sambel dan cuka.

Gemas, Starla meraih segelas es teh yang masih penuh kemudian menumpahkan seluruh isinya ke atas kepala Pinkan. Seketika keadaan kantin hening, ditambah Pinkan dan teman-temannya yang terkejut akibat sikap spontan Starla.

"Gue dulu juga suka nge-bully orang, itu karena kepala gue lagi panas. Mungkin sekarang lo juga sama, makanya gue siram es teh, biar dingin." Starla tersenyum dengan tanpa rasa bersalah.

"Dan lo," Starla menoleh ke arah Fitria, "menjadi makhluk berstatus wanita, bukan alasan lo untuk jadi sosok yang lemah."

"Sialan!" Kesal Pinkan, gadis itu sudah bersiap mengangkat tangannya, hendak menampar Starla. Namun, tiba-tiba tangan gadis itu melayang di udara.

Kehebohan di kantin siang itu belum berakhir. Tentu saja, itu karena barusan, Dewa menahan tangan Pinkan yang ingin menampar Starla.

Starla mengerjap menatap sosok itu dari posisinya, kemudian ia menarik senyum. "Pekerjaan pertama, selalu lindungi Bos."

*SCELUS*

SIAPA YANG GEMES?!!!

Follow instagram!

(at) we.are.eagle
(at) Dewa_ryoji
(at) Starla.alsca
(at) cantikazhr

Продолжить чтение

Вам также понравится

Figuran Menjadi Tunangan Protagonis SecretNim

Подростковая литература

1.5M 105K 45
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
She is Mine [Complete] Aysinnaaf

Подростковая литература

1.1M 6.9K 9
!!!Pindah ke dreame!!! [YUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] [Telah direvisi ✔] "Dengerin ya, lo bukan pacar gue tapi lo milik gue Shalsa Senja Arunika."...
Rumah di Perantauan SenjaaHaluu

Подростковая литература

560K 27.1K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
HOUSE - JEONGCHEOL Jeongcheol mnkh

Подростковая литература

7K 373 4
seungcheol dan jeonghan itu tetangga baik , keluarga mereka juga saling mengenal satu sama lain , tapi karena insiden tidak terduga seungcheol harus...